Secara umum, Abrasi biasa dikenal dengan sebutan erosi pantai. Namun bila harus didefinisikan, Abrasi merupakan sebuah peristiwa erosi atau pengikisan garis pantai yang disebabkan oleh gelombang laut atau pun arus laut.
Salah satu contoh kerusakan garis suatu pantai dapat disebabkan karena keseimbangan alam yang terganggu di wilayah pantai yang mengalami erosi tersebut. Walupun pada umumnya abrasi ini disebabkan karena gejala alam, tapi banyak perilaku dari manusia yang ternyata juga ikut menjadi sumber penyebab dari terjadinya abrasi pantai.
Baca Juga : Puisi Keindahan Alam Pantai
A. Pengertian Abrasi
Definisi atau pengertian Abrasi adalah kondisi pengikisan di area pantai yang disebakan oleh gelombang dan juga arus air laut yang bersifat destruktif serta merusak. Dikarenakan adanya kondisi pengikisan tepian pantai tersebut sehingga dapat menyebabkan berkurangnya wilayah daratan pantai yang mana wilayah ini merupakan area terdekat dan paling sering berhadapan secara langsung dengan air laut serta menjadi sasaran pengikisan. Karena hal ini, maka apabila dibiarkan abrasi terjadi secara terus menerus akan menyebabkan mengikisnya bagian pantai serta air laut berpotensi membanjiri daerah yang terdapat di sekitar area pantai tersebut.
B. Perbedaan Abrasi dan Erosi
Abrasi adalah salah satu jenis dari macam macam erosi. Erosi mencakup banyak faktor penyebab pengkikisan baik karena Arus air di sungai, Gelombang ombak di laut, Es atau gletser di kutub yang mencair dan juga laju Angin yang kencang di gurun serta erosi merupakan pengkikisan garis pantai lebih luas baik pasir, krikil dan bebatuan. Abrasi menjelaskan lebih spesifik yang mana merupakan kejadian pengkikisan garis pantai yang hanya disebabkan oleh aktifitas fisik dari gelombang air laut.
Baca Juga : Pengertian Erosi Adalah – Penyebab, Jenis, Cara Mengatasi dan Contoh
C. Faktor Penyebab Abrasi
Abrasi yang lebih dikenal sebagai erosi pantai sering terjadi dikarenakan oleh banyak faktor mulai dari faktor alami dan juga factor campur tangan manusia. Untuk lebih jelasnya berikut ini pembahasan lengkap mengenai rincian penyebab abrasi :
1. Faktor Alam
Salah satu fenomena alam yang dapat menimbulkan abrasi yaitu pasang surut air laut dan laju angin di atas lautan yang mampu menghasilkan gelombang besar serta arus laut kencang yang memiliki sifat merusak. Faktor yang terjadi secara alami ini sulit untuk dihindari karena pada dasarnya lautan memang memiliki sifat serta siklus yang tersendiri. Dikatahui pada suatu periode maka laju angin akan bertiup dengan cukup kencang dan dapat menghasilkan gelombang serta arus air laut yang sangat besar.
2. Faktor Manusia
Selain faktor yang terjadi secara alami diatas ternyata manusia juga ikut berperan dalam penyebab terjadinya abrasi. Beberapa hal yang merupakan faktor penyebab abrasi yang merupakan campur tangan manusia antara lain yaitu :
a). Eksploitasi SDA
Ketidak seimbangan pada ekosistem di laut biasanya disababkan karena adanya eksploitasi Sumbar Daya Alam besar besaran terhadap kekayaan yang terdapat di area laut, baik itu terumbu karang, hutan mangrove, ikan dan lain sebagainya. Oleh karena itu arus dan gelombang air laut dalam jumlah sangat besar dan secara terus menerus yang mengarah ke wilayah garis pantai akan berakibat menimbulkan abrasi.
b). Pemanasan Global
Global Warming yang disebabkan oleh manusia sumber utamanya yaitu dari polusi udara berupa pemakaian kendaraan berbahan bakar fosil, khususnya transportasi darat kendaraan bermotor yang sudah tidak layak pakai dengan volume yang tinggi, asap hasil produksi dari proses pabrik-pabrik industri serta pembakaran hutan untuk membuka lahan baru. Polusi yang terutama karbon dioksida yang berlebihan mampu menghalangi keluarnya panas dari matahari yang dipantulkan olah bumi sehingga menyebabkan panas tersebut akan terperangkap pada lapisan atmosfer. Efeknya suhu planet bumi akan meningkat lebih panas akibatnya es di kutub akan mencair dan tentunya permukaan air laut akan meningkatan sehingga berpotensi menggerus wilayah daratan garis pantaiĀ yang rendah.
Baca Juga : Pemanasan Global – Akibat, Dampak, Penyebab dan Solusi Penanggulangan
c). Penambangan Pasir
Aktifitas penambangan pasir di area pantai yang dilakukan secara terus menerus dengan metode mengeruk pasir dangat banyak dalam intensitas jumlah yang tinggi dapat mengurangi volume pasir laut alam dan memperdalam ketinggian laut. Hal ini akan mempengaruhi terhadap arah dan kecepatan gelombang air laut yang akan mengantam daerah pantai. Lebih jelasnya jika arus air tidak membawa pasir, air yang terdapat di garis pantai akan lebih ringan serta lebih cepat saat menghantam garis pantai, kejadian seperti ini mampu memperbesar kemungkinan untuk terjadinya abrasi.
D. Dampak Abrasi
Umumnya abrasi hanya akan merusak daerah sekitar pantai saja. Sebagaimana penjelasan mengenai pengertian abrasi, maka berikut ini dapat diambil beberapa point akibat abrasi antara lain yaitu :
1. Menyusutnya Daratan Area Garis Pantai
Efek dari terjadinya abrasi yang dapat dirasakan secara langsung yaitu berupa penyusutan daratan di pantai. Kencangnya hantaman ombak serta arus air laut yang secara terus menerus akan berakibat pada bebatuan dan tanah yang secara perlahan terkikis serta terpisah dari wilayah daratan.
2. Hutan Mangrove Rusak
Hutan mangrove (bakau) adalah tanaman yang tumbuh pada air payau. Hutan mangrove bisanya berfungsi untuk memecah ombak air laut yang terlalu kencang sehingga tidak mencapai area daratan. Tetapi, ketika terjadi abrasi pada wilayah ini maka hutan bakau dapat rusak yang akan membuat ekosistem di sekitarnya juga tidak dapat bertahan.
3. Ekosistem Flora dan Fauna yang Terganggu
Abrasi juga memiliki dampak lain seperti banyak jenis hewan serta tumbuhan akan kehilangan habitat aslinya, terutama yaitu ikan-ikan kecil. Dengan hilangnya populasi ikan-ikan kecil yang merupakan produsen dari rantai makanan maka pada akhirnya juga akan berdampak merusak ekosistem di laut.
E. Pencegahan Abrasi
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa abrasi merupakan peristiwa yang seringkali memberikan dampak negatif bagi lingkungan pada area pantai. Oleh sebab itu sebuah langkah pencegahan abrasi harus dilakukan dengan segera sebelum kejadian ini akan bertambah semakin parah. Berikut ini merupakan beberapa upaya sebagai pencegahan abrasi antara lain sebagai berikut ini :
1. Menanam Pohon Bakau dan Menjaga Hutan Mangrove
Pohon bakau merupakan jenis pepohonan yang dapat hidup di area pantai dengan ciri khusus akar menjulur di permukaan air. Pohon ini umumnya ditanam pada garis pantai yang sekaligus berfungsi menjadi pembatas antara wilayah yang berair dengan area pantai berpasir. Saat pohon ini tumbuh serta berkembang, maka akarnya akan semakin lebih kuat yang tentunya dapat menahan gelombang ombak dan arus air laut agar tidak berpotensi menghancurkan bebatuan dan mengkikis daratan garis pantai di wilayah tersebut sehingga luas daratan sekitarnya akan tetap terjaga.
2. Memelihara Terumbu Karang
Untuk mencegah abrasi juga bisa dilakukan dengan cara pemeliharaan terumbu karang secara baik. Seperti yang sudah diketahui bahwa terumbu karang ternyata juga memiliki fungsi dan mafaat sebagai pemecah gelombang air laut. Terumbu karang yang terdapat di dasar laut dikatahui dapat mengurangi kuatnya gelombang dan arus air laut yang berhadapan langsung dengan garis pantai. Oleh karenanya, jika tumbuhan yang terdapat di dasar laut ini dilestarikan serta dilindungi, gelombang ombak laut akan lebih kecil sehingga mampu meminimalisir kejadian abrasi pantai.
3. Melarang Penambangan Pasir
Penambangan pasir yang dilakukan pada wilayah pantai ternyata mampu mempercepat laju abrasi. Perlunya tindakan larangan dan tindakan hukum yang tegas untuk mencegah penambangan pasir secara ilegal. Dengan hukum yang tegas serta member efek yang jera maka aktifitas penambangan pasir secara ilegal tidak akan terjadi lagi. Pencegahan abrasi juga dapat dilakukan jika persedian pasir yang terdapat di lautan masih memadai, dengan begitu gelombang air laut tidak akan mengkikis daratan pada garis pantai.
Baca Juga : Pengertian Tujuan Hukum – Secara Umum dan Menurut Para Ahli
F. Contoh Abrasi Pantai di Indonesia
Dibeberapa wilayah Indonesia (Riau) seperti : Pulau Bengkalis, Pulau Batu Mandi (Rokan Hilir), Pulau Rupat, Bengkalis dan Pulau Rangsang mengalami ancaman serius akibat dari peristiwa alam abrasi. Salah seorang Dosen Teknik Sipil Universitas Riau, Sigit Sutikno mengatakan: Dalam kurun waktu 26 tahun ini, Pulau Bengkalis Riau telah kehilangan sekitar 1.504,93 hektar daratan yang diakibatkan peristiwa abrasi. Adapun langkah yang bisa kita ambil untuk mencegah semakin parahnya proses abrasi adalah dengan membudidayakan hutan mangrove (Hutan Bakau) untuk menahan gelombang laut yang kian merusak wilayah garis pantai.