Pengertian Hutan : Fungsi, Manfaat Dan Macam Jenis

Pengertian hutan secara umum adalah untuk menyebutkan suatu wilayah atau kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan lebat (baik sejenis maupun beragam jenis). Namun, sebuah kumpulan dari pepohonan ini hanya akan dianggap sebagai hutan jika memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah kondisi dan iklim yang khas (berbeda dengan bagian luar). Misalnya saja ketika memasuki sebuah hutan hujan tropis, maka suasana khasnya adalah lembab dan hangat. Yang tentu saja berbeda dengan suasana di luar hutan.

Daftar Isi Artikel Pejelasan Hutan Lengkap :

A. Definisi Hutan Menurut Ahli

Dengler (1930)

Menurut Dengler, hutan adalah sebuah kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat dan menutupi suatu area luas sehingga bisa menciptakan iklim mikro (kecil) dengan keadaan ekologi khas dan tentunya sangat berbeda dengan area bagian luar.

Undang-undang No. 5 (1967)

Dalam UU telah disebutkan bahwa hutan merupakan sebuah lapangan bagi tumbuhnya pohon-pohon. Yang adalah persekutuan hidup keragaman hayati dengan lingkungannya.

Spurr

Menurut Spurr, hutan merupakan suatu tempat persekutuan bagi hewan dan tumbuhan di dalam suatu asosiasi. Yang dengan dukungan dari lingkungan kemudian menciptakan sebuah sistem ekologi. Dimana makhluk hidup yang ada di dalamnya saling bergantung satu sama lain.

B. Fungsi Hutan

Bukan sebuah rahasia lagi jika hutan memiliki peran fungsi yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup, tanpa terkecuali manusia. Beberapa fungsi utama hutan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Estetika

Hutan merupakan karya seni alam yang sangat indah. Oleh karena itu, hutan dijadikan sebagai salah satu destinasi kunjungan yang banyak dipilih untuk menenangkan diri atau hanya sekedar menikmati keindahan yang ditawarkannya.

2. Fungsi Orologis

Salah satu fungsi hutan yang paling penting adalah orologis atau untuk mencegah erosi. Keberadaan hutan dapat menahan lapisan tanah supaya tidak hanyut ketika terjadi banjir atau hujan lebat. Selain mampu mencegah erosi, hutan juga dapat menjaga lapisan bagian atas dari tanah.

3. Fungsi Klimatologis

Hutan memiliki fungsi klimatologis atau mengatur iklim. Dengan adanya hutan, maka kelembaban dan suhu udara bisa tetap stabil dan tetap terjaga. Selain itu, hutan juga berfungsi mengurangi tingkat penguapan air di dalam tanah.

4. Fungsi Hidrologis

Hutan memiliki fungsi hidrologis, yaitu berperan sebagai penyimpan air kemudian mengatur peredarannya dalam bentuk mata air.

5. Fungsi Strategis

Selain itu, hutan juga sangat berguna sebagai tempat pertahanan. Misalnya saja sebagai tempat berlindung atau menjadi benteng ketika terjadi sebuah peperangan. Meskipun begitu, hutan yang memiliki fungsi pertahanan ini sudah dipilih secara rahasia oleh badan Pertahanan Negara. Hal ini dilakukan guna kepentingan bangsa serta negara.

C. Manfaat Hutan

Manfaat hutan bagi kehidupan bagi manusia sangatlah besar. Dengan keberadaan hutan maka kelangsungan hidup bisa tetap berjalan secara seimbang. Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari adanya hutan bagi kehidupan manusia:

1. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati yang terdapat di dalam area hutan faktanya memang lebih besar jika dibandingkan dengan ekosistem lain yang terdapat di bumi. Dalam kasus ini, hutan telah menjadi sebuah wadah yang menampung keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati seperti tumbuhan untuk bisa berkembang dan saling berinteraksi. Jika tidak hutan maka keanekaragaman hayati akan terancam menemui kepunahan. Sebab tidak ada lagi tempat hidup dan bernaung.

2. Pelestarian Plasma Nutfah

Plasma Nutfah adalah suatu bahan baku yang memegang peranan penting guna keberlangsungan hidup di masa depan. Contoh sederhananya adalah demi memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, industri serta obat-obatan.

3. Menyediakan Oksigen (O2)

Banyaknya jumlah pepohonan yang terdapat di dalam hutan akan menaikan jumlah suplai oksigen cukup besar guna keberlangsungan kehidupan.

4. Menyerap Karbon Dioksida (CO2)

Daerah yang memiliki area hutan cukup luas pasti akan terasa lebih sejuk, asri dan juga sehat. Hal ini dikarenakan gas beracun yang mengancam kesehatan manusia jika dihirup seperti hasil proses industri akan diserap oleh hutan. Semakin luas areal hutan yang ada maka semakin banyak juga daya serapnya terhadap karbon dioksida.

5. Iklim

Hutan dapat menjadi benteng untuk menanggulangi perubahan iklim yang ekstrem. Salah satunya adalah mengurangi gas berbahaya dan memberikan suplai oksigen. Dimana hal tersebut akan sangat berguna untuk menjaga kemurnian atmosfer dan juga mengendalikan suhu udara agar tetap stabil.

6. Mengatasi Penggenangan

Beberapa spesies pohon memiliki kemampuan evapotranspirasi, yaitu melakukan proses penguapan air melalui pelepasan ke atmosfer. Oleh sebab itu, jika terjadi penggenangan di area yang memiliki hutan maka masalah tersebut dapat diatasi secara alami.

7. Mencegah Erosi

Hutan memiliki peranan besar dalam pencegahan erosi atau pengikisan tanah yang disebabkan oleh air.

D. Macam-Macam Hutan

Demi memberikan kemudahan kepada manusia untuk bisa mengenali sifat dan ciri khas hutan, maka Rimbawan telah mengelompokannya sesuai dengan tampilan khas dari masing-masing hutan. Di bawah ini adalah macam-macam hutan yang dijadikan sebagai acuan:

1. Berdasarkan asal

Jika ditelisik dari asalnya, maka hutan berasal dari tunas, biji, dan juga campuran antara tunas – biji.

Hutan yang asal muasalnya dari tunas memiliki sebutan hutan rendah. Ukuran pohon hutan tunas juga cenderung lebih pendek dengan masa hidup yang juga pendek.

• Hutan yang berasal dari biji memiliki sebutan hutan tinggi. Ukuran pohonnya cenderung lebih tinggi dengan masa hidup yang jauh lebih lama.

• Hutan campuran juga disebut sebagai hutan sedang. Dimana di dalamnya terdiri dari pepohonan yang berasal dari tunas dan biji.

2. Berdasarkan cara tumbuh kembali

Hutan dapat dikelompokan menjadi beberapa macam berdasarkan cara permudaannya, diantaranya adalah:

Hutan permudaan alami. Dimana proses tumbuh kembalinya penyerbukan bunga dan penyebaran biji terjadi secara alami karena faktor hewan, air atau angin dan bukan manusia.

Hutan permudaan buatan. Dimana manusia yang memegang peranan dalam melakukan penyerbukan bunga dan juga penyebaran biji guna menumbuhkan hutan kembali.

Hutan permudaan campuran adalah dimana cara tumbuh kembali atau permudaan hutan disebabkan oleh manusia dan alam.

3. Berdasarkan susunan jenis

Jika dilihat berdasarkan dari susunan jenisnya, maka hutan dibagi atas dua kelompok yaitu hutan sejenis atau murni dan hutan campuran.

Hutan sejenis umumnya terdiri atas pepohonan dengan jenis yang sama. Hutan ini dapat berkembang secara alami karena adanya jenis pohon yang agresif dan faktor sifat iklim. Contoh dari hutan sejenis adalah hutan tusam atau pinus yang terdapat di Kerinci dan Aceh. Hutan ini terbentuk akibat kebakaran hutan dan hanya pinus yang berhasil bertahan hidup.

Hutan campuran merupakan hutan yang terdiri atas bermacam-macam spesies pohon di dalamnya.

4. Berdasarkan usia

Berdasarkan usianya, hutan dibagi atas dua kelompok, yaitu hutan seusia (dengan usia relatif sama) dan juga hutan tidak seusia. Contoh dari hutan tidak seusia adalah hutan alam yang mengalami permudaan sehingga menghasilkan usia tumbuhan yang bervariasi.

5. Berdasarkan letak geografis

Jika dilihat menurut letak geografis, maka hutan dikelompokan seperti di bawah ini:

Hutan Tropika, merupakan hutan-hutan yang berada di wilayah garis khatulistiwa.
Hutan temperate, yang terletak di wilayah empat musim
Hutan boreal, terletak di wilayah bagian lingkar kutub

6. Berdasarkan Sifat Musim

• Hutan hujan tropis
• Hutan hijau
• Hutan gugur
• Hutan sabana (hutan yang berada di daerah dengan musim kemarau panjang, misalnya Afrika)

7. Berdasarkan Jenis Pohon

• Hutan ekaliptus
• Hutan dipterokarpa
• Hutan jati
• Hutan pinus

8. Berdasarkan Kondisi Tanah

• Hutan kerangas (Hutan lahan ekstrem yang rawan terhadap gangguan, contohnya kebanjiran)
• Hutan bakau (Hutan yang pepohonannya tumbuh di dalam air payau dan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasang atau surutnya air laut)
• Hutan tanah kapur (Hutan yang tumbuh di atas areal tanah mengandung Kapur)
• Hutan rawa air tawar (Hutan yang berada di area rawa air tawar, dimana tanahnya selalu digenangi oleh air)
• Hutan rawa gambut (Hutan yang tumbuh di area rawa air tawar namun memiliki lapisan tanah yang lebih tebal)

E. Jenis Jenis Hutan

Di Indonesia sendiri, hutan dikelompokan ke dalam berbagai jenis. Berikut adalah pemaparannya:

1. Berdasarkan Biogeografi

Seluruh kepulauan yang ada di Indonesia terbentuk akibat proses pertemuan tiga lempeng bumi. Oleh karena itu, maka tidak heran jika gempa bumi sering terjadi. Dimana akhirnya menghasilkan tiga biogeografi, antara lain:

• Kawasan Paparan Sunda

Paparan Sunda ini adalah lempeng yang bergerak di sisi barat dari garis Wallace (garis khayal yang digunakan untuk membatasi flora dan fauna di Indonesia).

• Kawasan Paparan Sahul

Paparan Sahul merupakan lempeng yang bergerak di sisi timur garis Weber (garis khayal yang menjadi sebuah batas flora dan fauna yang ada di kawasan paparan Sahul dengan kawasan barat Indonesia). Yang membuat kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Australesia. Hal ini disebabkan adanya persamaan flora dan fauna antara daerah di wilayah ini dengan yang ada di Australia.

• Kawasan Wallace (Laut Dalam)

Lempeng bumi yang bergerak di poros tengah antara garis Wallace dan Weber. Kawasan ini meliputi Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan sebagainya.

2. Berdasarkan Iklim

Meskipun Indonesia adalah negara beriklim tropis, tapi letak geografisnya yang sangat strategis karena berada di antara dua samudera dan dua benua membuat iklim di nusantara menjadi amat beragam.

Daerah beriklim basah. Contohnya adalah Sulawesi (bagian timur), Maluku dan Papua. Jenis hutan yang berada di wilayah ini umumnya adalah hutan hujan tropis.

Daerah beriklim sangat basah. Contohnya adalah Sumatera, Jawa (bagian barat), dan Kalimantan (bagian tengah dan barat). Jenis hutan yang ada di kawasan ini adalah hutan gambut dan hutan hujan tropis.

Daerah beriklim agak kering. Contohnya adalah Jawa (bagian timur), Madura, Bali, Nusa Tenggara dan Papua (bagian Selatan). Jenis hutan yang ada di kawasan ini adalah hutan muson.