Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Contoh

Jagad.id – Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM),- Setiap perusahaan membutuhkan sistem manajemen baik keuangan, sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sistem manajemen yang dijalankan dengan baik akan memperlancar proses produksi, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal.

Manajemen sumber daya manusia atau yang biasa disingkat dengan MSDM adalah ilmu yang digunakan untuk mengatur hubungan dan pernanan sumber daya manusia (pekerja), sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pada akhirnya, MSDM dibutuhkan supaya tujuan/target perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. Dalam istilah umum, MSDM dibutuhkan untuk menekan modal dan memaksimalkan hasil.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara umum pengertian manajemen sumber daya manusia adalah suatu sistem atau kegiatan manajemen dalam mengelola sumber daya manusia untuk siap, bersedia, serta mampu menghasilkan kontribusi yang baik supaya bisa bekerjasama secara efektif demi mencapai tujuan baik secara individu maupun dalam organisasi kelompok. Berikut ini merupakan definisi manajemen sumber daya manusia menurut para ahli.

1. Kaswan (2012: 6)

Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen yang mencakup beberapa hal seperti perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan lain-lain. Msdm mengatasi sumber daya manusia agar setiap orang siap, bersedia serta mampu memberikan kontribusi terhadap tujuan pemangku kepentingan. Msdm juga memperhatikan kesejahteraan pada manusia dalam sebuah organisasi supaya dapat bekerja sama dengan efektif dan juga ikut berkontribusi terhadap kesuksesan di organisasi tersebut. Msdm yaitu suatu sistem yang mempunyai beberapa peran, seperti kebijakan, langkah aktivitas, dan juga praktik diantaranya yaitu recruitment, kemudian selection, selanjutnya development, compensation, kemudian retention, evaluation, dan promotion, serta lainnya.

2. Edy Sutrisno (2012: 6)

Secara spesifik mendefinisikan bahwa msdm adalah sebuah kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan, serta penggunaan sdm dalam upaya mencapai tujuan secara individual ataupun organisasi.

Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia

Pada dasarnya, manajemen sumber daya manusia didasarkan pada konsep bahwa setiap pekerja adalah manusia, bukan mesin dan juga bukan sumber daya bisnis saja. Ilmu MSDM ini merupakan gabungan dari beberapa bidang keilmuan, misalnya seperti psikologi, sosiologi, dan ilmu lainnya.

Dalam manajemen sumber daya manusia, unsur utamanya adalah manusia. Sehingga semua konsep ilmu MSDM berorientasi kepada manusia, seperti mempelajari tingkah laku karyawan, mempelajari karakter karyawan ketika dihadapkan pada pekerjaan berat dan lain sebagainya.

MSDM juga terkait dengan desain dan penerapan sistem perencanaan, penyusunan serta pengembangan karyawan. Selain itu juga berhubungan dengan pengelolaan karier, evaluasi kinerja dan kompensasi bagi karyawan. Semua keputusan MSDM akan berpengaruh langsung terhadap sumber daya manusia (pekerja).

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Sebagaimana definisi dari MSDM yang sudah dijelaskan di atas, hal tersebut erat kaitannya dengan pengaturan tenaga kerja suatu perusahaan serta bentuk interaksi sosial antar anggotanya. Dengan langkah menerapkan MSDM yang benar dalam sebuah perusahaan ataupun pada suatu bisnis maka akan menghasilkan beberapa manfaat yang dapat dilihat seperti berikut ini:

1. Staffing & Employment

Dengan MSDM maka dapat terbentuk sebuah perencanaan yang baik terkait pada seleksi tenaga kerja yang  diselaraskan dengan kebutuhan di perusahaan tersebut. Seorang manajer berperan dalam menyaring tenaga kerja sehingga bisa didapatkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan komposisi sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan itu. Tujuan dari hal ini yaitu supaya tidak terjadi kelebihan dan juga kekurangan tenaga kerja.

2. Perfomance Evaluation

Manajer pada perusahaan akan bertanggung jawab untuk bisa melakukan evaluasi pada tenaga kerja. Adanya MSDM ini maka bisa memberikan suatu penilaian terhadap kinerja dari anggota dan untuk memastikan masing-masing tenaga kerja tersebut telah melakukan tanggung jawab pekerjaannya dengan benar.

3. Compensation

MSDM juga berhubungan dengan koordinasi pemberian suatu kompensasi atau sebuah reward bagi tenaga kerja. Seorang manajer perusahaan memiliki tanggung jawab untuk bisa mengembangkan struktur penggajian yang efisien dan baik. Hal ini erat kaitannya dengan kesesuaian antara pembayaran serta manfaat yang diberikan oleh tenaga kerja tersebut.

4. Training & Development

Sebagaimana yang telah dijelaskan dari pengertian MSDM yang mengatur sebuah hubungan tenaga kerja, hal itu berfungsi untuk memberikan suatu pelatihan serta pengarahan yang baik dan benar pada anggota perusahaan tersebut. Seorang manajer juga memiliki tanggung jawab pada masalah seperti pemutusan hubungan kerja ketika ada anggota dari tenaga kerja yang tidak mampu memenuhi kualitas kriteria dari tenaga kerja yang diharapkan oleh perusahaan atau saat terjadi kelebihan jumlah tenaga kerja yang ada.

5. Personnel Research

Manajer yang menangani MSDM akan selalu berupaya untuk bisa meningkatkan efektifitas dari jalannya perusahaan tersebut melalui sebuah analisis terhadap suatu permasalahan pada individu masing masing pekerja. Sebagai contoh hal yang berkaitan dengan ketidaksiplinan yaitu keterlambatan kerja, sering absen secara berulang dan berbagai permasalahan lainnya yang dapat timbul disebabkan oleh ketidaknyamanan seorang pekerja terhadap sebuah sistem yang terdapat di perusahaan. Adanya sebuah analisis perilaku yang dilakukan tersebut terhadap hal yang menyangkut pada pribadi pekerja mampu menghindarkan seorang karyawan untuk mengundurkan diri dengan mendadak. Disebabkan hal ini dapat berpengaruh terhadap proses kegiatan yang terdapat di perusahaan.

6. Employe Relations

Sebuah bisnis dan suatu perusahaan yang menerapkan sistem MSDM dengan baik serta benar maka bisa menghindari terjadinya permasalahan yang berhubungan dengan serikat pekerja. Suatu keteraturan dalam sebuah hubungan yang terjadi antar seorang pemimpin perusahaan serta para anggota dari perusahaan tersebut dapat mencegah munculnya serikat pekerja yang melakukan aksi seperti demonstrasi, mogok kerja, dan berbagai permasalahan lainnya yang berhubungan dengan tenaga kerja.

7. Health and Safety

Sekalipun definisi MSDM lebih tertuju pada kepentingan sebagai aturan interaksi dengan tenaga kerja yang ada, tetapi dalam fungsinya juga harus tetap mementingkan perihal keselamatan kerja di perusahaan. Keselamatan kerja bagi karyawan ini harus dijadikan prioritas bagi seorang manajer perusahaan karena dapat berpengaruh pada kredibilitas dari suatu perusahaan. Oleh karena itu seorang manajer perusahaan harus membuat rancangan SOP kerja yang benar pada perusahaan tersebut yang berkaitan dengan proses produksi bisnis.

Usaha-Usaha MSDM

Berikut adalah beberapa usaha-usaha yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.

1. Mempertahankan Pekerja

Perusahaan yang beruntung adalah perusahaan yang memiliki tenaga manajerial yang loyal. Ada kalanya memberikan gaji tinggi tidak cukup untuk membuat pekerja loyal. Perusahaan harus pandai-pandai dalam membuat tenaga kerja yang berjabatan penting betah bekerja pada perusahaan.

Perusahaan tentu akan semakin maju jika tenaga manajerialnya berkompeten dibidangnya, apalagi loyal kepada perusahaan. Tenaga kerja seperti ini sudah selayaknya dibuat betah oleh perusahaan, jangan sampai pindah ke perusahaan lain.

2. Merekrut Tenaga Kerja Berkualitas

Untuk merekrut tenaga kerja kasar, mungkin perusahaan dapat dengan mudah mencarinya. Tetapi, merekrut tenaga kerja berkualitas untuk menduduki jabatan penting, terkadang sangat sulit. Tak jarang perusahaan di Indonesia mendatangkan konsultan tenaga kerja untuk melaksanakan rekrutmen dan menyeleksi calon pegawai.

Untuk kualifikasi calon pegawai fresh graduate, almamater kampus juga sering dijadikan kuantitas layak tidaknya calon pegawai menduduki jabatan manajerial. Tetapi, untuk mendapat pegawai yang cocok untuk perusahaan dibutuhkan kualifikasi yang tak kalah penting, yakni attitude.

Melihat attitude seseorang dapat dibaca ketika interview. Dimulai dari sikap duduknya, gaya berbicara dan juga cara menjawab pertanyaan. Tetapi, semua itu dapat berubah ketika pegawai tersebut bekerja. Mungkin perusahaan dapat memberikan waktu percobaan selama 1 bulan untuk pegawai fresh graduate, jika kinerjanya bagus maka bisa dipertahankan.

3. Head Hunting

Tidak jarang, perusahaan kesulitan menemukan pegawai manajerial yang memenuhi kualifikasi. Sehingga langkah yang dapat diambil adalah head hunting. Head hunting merupakan kegiatan “membajak” perusahaan lain untuk menarik simpati pekerja manajerialnya ke perusahaan kita.

Usaha ini tentu tidak murah dan mudah, diperlukan modal yang cukup besar agar mendapatkan tenga manajerial yang berkualitas. Iming-iming lebih gaji besar dapat dijadikan senjata utama, tetapi yang lebih penting adalah membuat calon pegawai tersebut betah dan loyal kepada perusahaan.

4. Membuat Betah Head Manajerial

Untuk jabatan manajerial ke atas biasanya pada awal masuk mempertimbangkan gaji, fasilitas, serta jabatan yang jelas. Namun, setelah beberapa waktu bekerja, pasti ada hal-hal yang ingin dimiliki. Sehingga pegawai tersebut apabila tidak terpenuhi lama kelamaan akan resign.

Upaya untuk membuat pegawai baru betah bekerja harus dilakukan sejak awal masuk. Apalagi diketahui bahwa pegawai tersebut adalah tipe orang yang kreatif, inisiatif, energik dan bosan dengan rutinitas. Pada tahap awal, pegawai baru dapat dijelaskan mengenai tugas-tugasnya secara spesifik serta dikenalkan pada budaya kerja perusahaan.

Semakin mengenal dan akrab dengan lingkungan kerja, pegawai tentu saja akan betah berada di perusahaan tersebut.

Pelatihan Tenaga Kerja

Membuat Karyawan dan Pekerja Lebih Produktif, Disiplin dan Bahagia

1. Training Tenaga Kerja Non-Manajerial

Untuk tenaga kerja non-manajerial misalnya teknisi atau operator dapat diberikan pelatihan atau training terlebih dulu selama beberapa hari atau minggu. Pelatih untuk tenaga kerja non-manajerial bisa dari senior operator atau dari manajernya sendiri. Jadi, manajer juga harus tahu fungsi-fungsi setiap unit tersebut.

Dalam pelatihan tenaga kerja non-manajerial tidak membutuhkan waktu yang lama, karena pegawai cukup mempelajari satu unit yang menjadi bagiannya saja. Untuk trainner pegawai ini ada baiknya dilakukan oleh orang yang berpengalaman dibidangnya, supaya dapat dijelaskan secara mendetail.

2. Training Tenaga Kerja Manajerial

Pegawai manajerial yang baru masuk, ada baiknya juga diberikan pelatihan mengenai fungsi setiap unit dibawahnya. Disini pasti manajer berhubungan dengan banyak unit yang perlu dipelajari, supaya strategi manajemen tidak salah langkah hanya karena ketidaktahuan manajernya.

Bahkan beberapa perusahaan besar yang memiliki sistem unit cukup kompleks mewajibkan pegawai baru manajerial untuk mencoba fungsi setiap unit. Misalkan operator produksi, teknisi mesin, quality control, pimpinan perusahaan, gudang dan lain sebagainya. Hal ini akan melatih manajer baru lebih mengenal pola-pola kerja secara detail.

– Pelatihan sosialisasi untuk head manajer. Proses traine ini membutuhkan waktu hingga 1 tahun hingga dia benar-benar mengenal alur kerja perusahaan. Kemampuan komunikasi seorang head manajer akan berguna ketika berinteraksi terhadap berbagai pihak seperti kalangan operator, penyupali, manajer dibawahnya dan juga pimpinan perusahaan.

– Pelatihan manajerial organisasi. Hal ini penting dilakukan supaya calon manajer mendapat masukan untuk menunjang keterampilan manajemen. Apalagi pemateri adalah kalangan senior atau praktisi yang mengenal betul iklim kerja di perusahaan tersebut. Ini perlu dilakukan perusahaan agar membentuk manajer yang berkualitas dan berharga mahal.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Setelah membaca beberapa penjelasan diatas, tujuan manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan menjadi beberapa poin berikut.

1. Membuat Kebijakan dan Pertimbangan

Manajerial pekerja sangat penting bagi kesuksesan perusahaan. Untuk itu diperlukan usaha untuk memberikan motivasi para pekerja agar bekerja secara optimal. Sehingga bagian yang mengurus masalah SDM ikut membuat kebijakan serta memberikan masukan dalam penentuan sumber daya manusia.

2. Membantu Dalam Pencapaian Target Perusahaan

Setiap kebijakan divisi perusahaan pasti saling berkaitan dengan divisi yang lain. Sehingga tercipta koordinasi yang mengoptimalkan kinerja perusahaan. Misalnya, bagian produksi menaikkan jumlah produksi, sehingga dibutuhkan tenaga kerja baru yang kemudian diatur oleh manajer sumber daya manusia.

3. Media Komunikasi yang Baik

Pegawai adalah manusia yang membutuhkan bantuan pemecahan masalah berkaitan dengan pekerjaannya. Sebagai manajer SDM tentunya harus menguasai bidang yang diaturnya, sehingga dapat memberikan solusi dengan baik. Selain itu, bagian manajerial SDM juga wajib menjadi media perantara antara pegawai dengan pimpinan perusahaan, apabila sewaktu-waktu ada masalah yang sangat penting berkaitan dengan pemimpin atau pemilik perusahaan.

4. Memperbaiki dan Meningkatkan Tingkat Produktivitas

MSDM sangat penting karena sumber daya manusia yang berkualitas dan baik merupakan para pekerja yang produktif. Tanpa adanya sumber daya manusia yang memiliki sikap berkualitas dan produktif maka suatu perusahaan tidak bisa terbangun dengan kualitas yang bagus pula. Oleh karena itu seorang manajer MSDM akan menentukan siapa saja pekerja yang memang layak bagi perusahaan tersebut serta akan terus memberikan pelatihan sehingga semakin menciptakan sebuah hasil yang memiliki dampak positif dan maksimal bagi perusahaan itu.

5. Memperbaiki Kualitas Pada Kehidupan Pekerja

Tujuan manajemen sumber daya manusia selanjutnya menurut seorang ahli bernama Schuler yaitu mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupan para pekerja. Manajer MSDM tidak hanya memiliki peran menjadi pihak yang mengembangkan dan memperbaiki perusahaan saja, namun juga memiliki tujuan untuk bisa meningkatkan kualitas kehidupan para pekerja. Di awali dari menciptakan lingkungan kerja dengan suasana yang nyaman dan aman, menyediakan sebuah program tenaga kerja yang sehat, dan memastikan pemberian upah secara benar, adil serta sesuai dengan aturan pada hukum yang berlaku.

6. Meyakinkan Perusahaan Untuk Memenuhi Aspek Legal

Tujuan MSDM menurut Schuler lainnya yaitu meyakinkan pihak perusahaan dalam hal memenuhi macam macam aspek legal. Sebagai contoh dalam masalah negosiasi kontrak serta usaha untuk memenuhi syarat pada hukum yang berlaku.

7. Menyelesaikan Sebuah Masalah

Tujuan MSDM menurut seorang ahli bernama Cushway yaitu untuk menyelesaikan masalah. Di sini, Masalah yang dimaksud adalah menangani berbagai macam krisis serta situasi yang akan datang dan berpotensi memberikan resiko yang berdampak negatif bagi semua pihak yang terkait. Baik bagi SDM yaitu pekerja dan karyawan ataupun dari pihak perusahaan yang mana manajer MSDM.

Contoh MSDM

Suatu perusahaan yang menjalankan bisnis membutuhkan banyak tenaga kerja karyawan untuk ditempatkan pada cabang perusahaan di lokasi lainnya yang baru didirikan untuk menambah jumlah produksi. Sebagai perusahaan yang ingin berkembang, tentunya menginginkan memiliki karyawan tenaga kerja yang berkualitas, disiplin dan produktif. Oleh karena itu perusahaan tersebut membutuhkan MSDM yang dapat diperoleh dari sebuah dapartemen khusus.

Nantinya pihak perusahaan tersebut bisa meminta ke pihak dapartemen untuk mengajukan berbagai macam persyaratan standar dalam hal merekrut karyawan baru siap kerja. Tidak hanya itu saja, pihak dapartemen tersebut juga bisa diminta untuk menciptakan perencanaan dalam hal seperti perekrutan, training dan juga pelatihan yang dilakukan secara rutin.

Hal yang cukup penting yaitu bahwa pihak dapartemen selaku bagian MSDM tidak hanya bertugas merekrut dan melatih calon tenaga kerja baru saja, namun juga dapat turun tangan secara langsung dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pekerja serta bagian tertentu dalam perusahaan. MSDM saat ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan dan juga suatu organisasi untuk bisa mendirikan sebuah perusahaan yang memiliki kualitas bermutu serta bertaraf tinggi bahkan hingg bertaraf internasional.