Pengertian Kompensasi : Arti, Jenis, Kriteria, Faktor, Tujuan, Fungsi, Tahapan dan Manfaat

Secara umum definisi atau pengertian kompensasi adalah imbalan-imbalan finansial yang diterima oleh orang-orang yang bekerja atas jasa atau hasil kerjanya pada suatu organisasi atau perusahaan dimana imbalan tersebut dapat berupa uang atau barang yang diberikan baik secara langsung maupun tak langsung.

A. Defenisi Kompensasi Menurut Para Ahli

1. Husein Umar

Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh pegawai, baik itu berupa gaji, upah, intensif bonus, premi, asuransi, pengobatan dan lain-lain.

2. Agus Suntoyo

Kompensasi merupakan konsep yang sangat luas, dimana kompensasi ini mencakup segala bentuk imbalan finansial yang diperoleh karyawan dari hubungan kepegawaian.

3. Anwar Prabu Mangkunegara

Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang sebanding. Kompensasi dalam kepegawaian merupakan hadiah yang bersifat uang yang diberikan sebagai bentuk penghargaan dari pelayanan mereka.

4. Malayu S.P. Hasibuan

Kompensasi adalah segala pendapatan dalam bentuk uang, barang yang diterima secara langsung dan tak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

5. Wibowo

Kompensasi merupakan suatu kontra prestasi terhadap penggunaan jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja kepada perusahaan.

6. Alex S. Nitisemito

Kompensasi merupakan segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa.

7. Gary Dessler

Kompensasi karyawan merupakan setiap bentuk pembayaran yang diberikan dan yang timbul akibat pekerjaan karyawan tersebut.

B. Macam Jenis Kompensasi

1. Kompenasi finansial secara langsung

Yang termasuk dalam kompensasi ini yaitu upah atau gaji yang dibayarkan karena kewajiban atau pokok, misalnya bayaran pokok, intensif berupa bonus dan komisi.

2. Kompensasi Finansial tak langsung

Kompensasi dalam bentuk bayaran yang diberikan diluar kewajiban. Perusahaan berhak memberikan atau tidak memberikan kompensasi tambahan ini kecuali jika memang dibutuhkan, contohnya seperti cuti hamil.

3. Kompensasi non finansial

Kompensasi yang diberikan kepada karyawan jika karyawan tersebut mampu menyelesasikan pekerjaan tantangan dan bisa mencapai hasil yang ditargetkan perusahaan dengan cara yang inovatif.

C. Kriteria Pemberian Kompenasi

1. Harga dan nilai pekerjaan

Penilaian harga pekerjaan dapat didasarkan atas dua hal yaitu pertama berdasarkan pada jenis keahlian suatu pekerjaan dan tingkat resiko serta kerumitannya dan yang kedua dengan melakukan survey harga kompensasi dari perusahaan lain sebagai patokan.

2. Sistem kompensasi

Sistem kompensasi dapat diterapkan melalui dua hal, yaitu karena prestasi dan karena waktu. Kompensasi prestasi akan membuat para karyawan berlomba-lomba untuk menghasilkan yang terbaik agar mendapatkan bonus dan juga melalui sistem waktu, misalnya karyawan hanya akan mendapatkan bonus ketika bekerja melebihi waktu seperti lembur.

D. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi

1. Permintaan dan penawaran

Hukum permintaan dan penawaran akan menghasilkan tingkat upah yang sedang berlaku. Jika ada sesuatu yang mengakibatkan peningkatan permintaan atasan akan tenaga kerja maka akan terjadi kecenderungan peningkatan kompensasi.

2. Serikat buruh

Peningkatan kekuatan serikat buruh disebabkan karena fakta bahwa kepentingan karyawan belum mendapat perhatian yang sama dengan yang dberikan kepada komponen lain dari perusahaan.

3. Kemampuan untuk membayar

Jika perusahaan yang terbilang makmur dan mampu membayar maka akan timbul kecenderungan untuk menawarkan harga yang lebih tinggi kepada karyawan secara keseluruhan.

4. Biaya hidup

Penyesuaian kompensasi dengan biaya hidup sebenarnya bukan penyelesaian fundamental bagi kompensasi karyawan yang wajar. Penerapan ini bersifat sementara dimana para pekerja terpaksa mengikuti kenaikan harga.

5. Pemerintah

Pemerintah telah menetapkan undang-undang untuk standar gaji perburuhan yang menentukan upah minimum dan hasil kerja bagi semua perusahaan.

E. Tujuan dan Fungsi Kompensasi

  1. Penggunaan sumber daya manusia (SDM) secara lebih efektif dan efisien. Semakin banyak karyawan yang diberikan kompensasi yang tinggi, berarti semakin banyak pula karyawan yang memiliki prestasi yang tinggi dan banyaknya karyawan yang berprestasi akan membantu perusahaan dalam mengurangi biaya pengeluaran untuk pekerjaan yang tidak perlu.
  2. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi perusahaan. Sistem pemberian kompensasi yang diterapkan secara baik dapat membantu stabilitas perusahaan serta secara tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi perusahaan.
  3. Sebagai salah satu bagian dari manajemen SDM, pemberian kompensasi ini berfungsi untuk memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan. Pemberian kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada pelamar kerja dan juga dapat mempertahankan karyawan yang sudah ada.

F. Tahapan Manajemen Kompensasi

  1. Mengevaluasi setiap pekerjaan menggunakan informasi analisis pekejaan.
  2. Melakukan survey untuk menentukan keadilan eksternal yang didasarkan pada pembayaran upah atau gaji yang yang terdapat di pasar kerja.
  3. Menilai harga setiap hasil pekerjaan untuk menetukan pembayaran gaji yang didasarkan pada keadilan internal dan eksternal.

G. Manfaat Kompensasi

  1. Memacu karyawan untuk berprestasi dan bekerja lebih giat lagi
  2. Membantu perusahaan mendapat karyawan yang berkualitas baik.
  3. Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum dalam ada dalam perusahaan.
  4. Kompensasi sebagai pemikat minat bagi para pencari kerja yang berkualitas.
  5. Memiliki kelebihan tersendiri apabila dibanding dengan perusahaan lain atau kompetitor.