Pengertian Resiko : Contoh Macam Jenis Resiko Usaha

Dalam membuka sebuah usaha atau suatu bisnis tertentu memang harus membutuhkan keberanian, tekad, dan manajemen juga strategi bisnis yang baik dan tepat. Menjalankan sebuah usaha atau bisnis membutuhkan tekad yang kuat untuk menghadapi kemungkinan pahitnya kegagalan. Memang tidak dapat dipungkiri, apabila kita memulai sebuah usaha pasti akan tiba masanya Anda akan mengalami namanya masa sulit.

Seperti halnya anak yang sedang belajar berjalan. Anak tersebut tidak serta merta langsung bisa berjalan lalu berlari, tapi ada masanya dia akan terjatuh, terjatuh lagi untuk kemudian bisa berjalan dengan baik , lalu berlari. Meskipun Anda sudah mempersiapkan tekad, keberanian , serta strategi bisnis yang baik tetap saja resiko dalam usaha akan selalu ada. Pengertian Resiko usaha sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu bahaya , kemungkinan yang dapat terjadi di masa yang akan datang dan sifatnya adalah merugikan.

Untuk itu, berikut adalah hal yang harus Anda ketahui sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, yaitu macam- macam resiko juga tips manajemennya.

1. Resiko Produksi

Resiko produksi ini hampir selalu akan dirasakan pada Anda yang memiliki jenis usaha yang tidak bergerak di bidang jasa. Atau lebih tepatnya bisnis yang Anda lakukan adalah bisnis untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Misalnya kita bisa ambil contoh yaitu usaha dibidang industri pakaian. Dalam industri pakaian ini atau industri clothing ini, Anda harus menghasilkan sejumlah produk baju yang banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Maka yang selayaknya Anda lakukan adalah harus bisa melakukan otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan produk baju yang lebih banyak.

Biasanya dalam proses tersebut akan dilakukan oleh mesin sehingga kurang teliti dan dampaknya akan dirasakan apabila produk sudah sampai di tangan konsumen. Ini akan menimbulkan suatu kerugian bagi perusahaan apabila satu pembeli complain kemudian menyebarkannya ke pembeli lainnya. Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi kan? Maka dari itu Anda harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dalam proses produksi.

2. Resiko Pemasaran

Resiko pemasaran ini sangat erat kaitannya dengan proses marketing juga pemasaran produk. Dalam meminimalisir resiko pemasaran yang harus Anda lakukan adalah teknik memasarkan produk dengan efektif supaya produk yuang Anda hasilkan dapat diterima oleh para pembeli. Karena pada hakikatnya tidak ada produk yang tidak laku, yang ada hanya produk yang dipasarkan secara salah.

Masalah yang sering terjadi di lapangan adalah kurangnya menguasai teknik marketing yang baik dan benar. Sebenarnya masalah ini dapat diatasi dengan seringnya Anda memperluas wawasa dengan mengikuti seminar bisnis, membaca buku, atau belajar langsung dari seorang mentor atau orang yang sudah berpengalaman.

3. Resiko Sumber Daya Manusia

Saat Anda sudah memiliki usaha atau bisnis yang sudah berkembang dengan baik, tentunya akan membutuhkan tenaga kerja untuk membantu mengelola perusahaan dengan lebih baik lagi. Untuk itu Anda pasti memerlukan karyawan atau pegawai tambahan. Akan tetapi yang sering terjadi di lapangan adalah masalah sumber daya manusia itu sendiri.

Sifat- sifat dari para pekerja seperti etos kerja yang baik sangat diperlukan untuk mengelola sebuah perusahaan. Apabila para pekerjanya tidak memiliki etos kerja yang baik seperti malas, Tidak jujur, kurangnya rasa tanggungjawab, maka dapat dipastikan perusahaan itu tidak akan berjalan dengan baik. Yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir hal tesebut adalah dengan melakukan serangkaian tes wawancara atau tes psikologi bagi karyawan yang ingin melamar pekerjaan di perusahaan Anda.

4. Resiko Finansial

Ketika Anda menjalankan usaha atau bisnis, tentunya harus sudah siap dengan resiko ketidakpastian terhadap pemasukan atau income. Karena yang terjadi adalah terkadang usaha tidak selamanya menghasilkan keuntungan yang besar. Yang perlu Anda ketahui adalah semua usaha itu mempunyai resiko kerugian yang besar.

Untuk menghadapi resiko finansial tersebut , yang semestinya dilakukan adalah harus sudah mempersiapkan diri dari segala kemungkinan yang ada. Anda dapat merencakan langkah apa saja yang akan dilakukan apabila kemungkinan terburuk menimpa Anda dan harus tahu bagaimana caranya untuk tidak membuat resiko tersebut semakin buruk.

5. Resiko Lingkungan

Resiko lingkungan ini timbul apabila Anda membuka jenis usaha yang akan menimbulkan limbah, seperti pada industri makanan. Dalam industri makanan, pasti akan menimbulkan limbah. Anda sebagai pemilik perusahaan juga harus tahu , akan dibuang kemana limbah makanan tersebut agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Contoh lain adalah ketika Anda membuka usaha bengkel motor atau mobil. Biasanya ini akan menimbulkan adanya pencemaran suara yang sangat menganggu sekitar. Yang haru dilakukan adalah Anda bisa membangun usaha bengkel dengan lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk agar tidak mengganggu.

6. Resiko Teknologi

Selain lima resiko yang telah dipaparkan di atas, ada juga resiko teknologi. Resiko teknologi ini muncul pada perusahaan yang sebagian besar dari proses produksinya tidak menggunakan tenaga manusia melainkan tenaga mesin. Masalah yang sering terjadi di lapangan adalah Anda harus selalu memastikan untuk memantau waktu pemakaian alat- alat tersebut.

Karena apabila alat- alat tersebut digunakan terlalu lama atau tidak di batasi waktunya dan tidak dilakukan service secara berkala, maka yang akan terjadi alat –alat atau mesin-mesin tersebut akan menjadi rusak sehingga Anda harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya. Hal ini dapat membuat Anda mengalami kerugian . Jadi Anda harus selalu melakukan perawatan dan pemantuan pada alat – alat tersebut.

7. Resiko Permintaan Pasar

Anda harus tahu bahwa kesuksesan yang sekarang dirasakan tidak lantas membuat diri merasa memilki jaminan untuk terus dalam kesuksesan pada jangka waktu yang lama. Anda juga harus memperhatikan permintaan dan kebutuhan pasar akan produk atau usaha Anda untuk tahun – tahun berikutnya.

Mungkin yang Anda rasakan saat ini adalah permintaan pasar akan produk atau usaha Anda yang cukup besar. Akan tetapi apakah Anda bisa menjamin hal tersebut tetap akan stabil sampai tahun- tahun berikutnya. Apakah ada jaminan bahwa tahun- tahun berikutnya pasar masih memerlukan produk atau usaha Anda? Tentu tidak kan? Untuk itu, yang harus Anda lakukan adalah harus terus membuat inovasi dalam berkarya pada produk atau usaha Anda. Selain itu juga harus selalu memantau peluang dan hal apa saja yang harus Anda pertimbangkan demi kemajuan usaha yang sudah dijalankan.

8. Resiko Kerja Sama

Yang terakhir adalah resiko kerja sama. Memiliki relasi, koneksi, juga partner bisnis tidak selalu memberikan dampak yang positif bagi Bisnis yang dijalani. Anda juga harus selektif dan bisa memilih dengan cermat partner bisnis yang baik buat usaha yang sedang dikelola. Anda jangan menjadi orang yang mudah percaya dengan kata- kata orang lain.

Selain itu perlu juga untuk mengenal orang tersebut terlebih dahulu sebelum menjadikannya sebagai partner bisnis. Tujuannya adalah agar Anda terhindar dari penipuan dan biasanya partner yang kurang baik tentunya akan memberikan dampak kerugian pada perusahaa yang sedang dibangun.