Manfaat Tomat : Kandungan Gizi, dan Efek Samping

Tomat, Siapa sih yang tidak mengenalnya? Si bulat-merah ini bisa disebut buah, bisa juga sayuran. Apapun statusnya, ia mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Banyak fakta menarik tentang tomat, termasuk beberapa efek sampingnya.

Dalam ilmu botani, buah adalah ovarium bunga yang telah matang dan mengandung biji. Biji adalah bahan utama untuk perkembangbiakan setiap jenis tanaman, tomat memenuhi kriteria ini. Namun, para ahli nutrisi juga menempatkan tomat sebagai sayuran. Sebab sayuran adalah seluruh bagian dari tanaman yang kadar fruktosanya tidak terlalu tinggi. Nah, tomat pun memenuhi kriteria ini.

Tanaman tomat memiliki bentuk yang bervariasi, tergantung dari jenis dan varietasnya. Ada buah tomat yang bentuknya bulat, bulat telur atau oval, agak bulat, agak lonjong, serta bulat persegi. Jika masih muda, buah tomat berwarna hijau muda. Tetapi kalau sudah matang, warnanya berubah menjadi merah. Ukurannya bervariasi, dengan berat mulai dari 8 hingga 180 gram, tergantung jenis / spesies dan varietasnya.

Tomat termasuk salah satu produk pertanian terpopular di berbagai negara. Buahnya bisa dijadikan pelengkap masakan, termasuk sambal. Sering menjadi penghias sejumlah menu di restoran. Selain itu, tomat juga sering dijadikan jus minuman. Baik sendirian maupun dicampur dengan buah-buahan lainnya.

Tomat merupakan bahan pangan padat nutrisi, yang bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas), menyehatkan jantung, membantu menurunkan berat badan, dan bisa digunakan untuk kesehatan kulit.

A. Fakta Menarik tentang Tomat

  1. Tomat banyak ditemukan dalam beberapa makanan, masakan, dan produk pangan lainnya. Mulai dari sup, asem-asem, sambal, saus, salad, selai, hingga burger dan sandwich. Ini yang membuat tomat termasuk bahan pangan yang paling sering dikonsumsi manusia.
  2. Tomat mengandung karotenoid seperti lutein dan likopen yang dapat melindungi mata dari kerusakan akibat pengaruh cahaya.
  3. Tomat bisa membantu mencegah kanker, menjaga tekanan darah, dan mengurangi glukosa darah pada penderita diabetes.
  4. Tomat memiliki kandungan kalium yang tinggi. Selain bisa mencegah penyakit jantung dan stroke, mineral ini juga mampu mencegah kerusakan otot, menjaga kepadatan tulang, dan mengurangi produksi batu ginjal.
  5. Tapi ingat! Tomat termasuk 10 jenis buah / sayuran yang paling banyak mengandung residu pestisida. Karena itu, sebelum dikonsumsi, cuci bersih permukaan kulit buahnya.

B. Kandungan Gizi Tomat

Tomat juga mengandung beragam nutrisi dan antioksidan bermanfaat, antara lain asam alfa-lipoat, asam folat, lutein, likopen, kolin, dan beta karoten.

Gambar 2-Kandungan Gizi Tomat

Jika dimasak, kadar karotenoid, lycopene, lutein, dan zeaxanthin justru meningkat. Tomat rebus memiliki kadar lutein dan zeaxanthin lebih tinggi daripada tomat segar maupun dikeringkan.

C. Manfaat Tomat bagi Kesehatan

Mengkonsumsi buah dan sayuran, termasuk tomat, sangat dianjurkan. Apabila dilakukan rutin, maka bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Berikut ini beberapa manfaat tomat bagi kesehatan manusia:

1. Kanker

Tak bisa dimungkiri, tomat merupakan sumber vitamin C dan berbagai antioksidan lainnya. Dengan kandungan ini, tomat bisa membantu melawan pembentukan radikal bebas yang menjadi penyebab kanker.

Sebagaimana wortel, tomat juga mengandung beta-karoten. Hasil penelitian yang dilakukan Gong X dkk (Molecular Cancer Research, 2016) membuktikan bahwa asupan beta-karoren yang tinggi dapat mencegah perkembangan tumor pada kanker prostat.

Tomat juga mengandung likopen, salah satu jenis polifenol atau senyawa yang memberi warna khas pada tomat. Selama ini, likopen juga dikaitkan dengan pencegahan kanker prostat.

Sebagian besar (80%) likopen yang dikonsumsi masyarakat Amerika Serikat berasal dari tomat. Hal ini menunjukkan betapa tomat menjadi salah satu bahan pangan paling dicari.

Beberapa ilmuwan Jepang juga pernah mengadakan riset di tahun 2014. Terungkap bahwa konsumsi beta-karoten bisa mengurangi risiko kanker usus besar.

2. Tekanan Darah

Mempertahankan asupan natrium rendah dapat membantu menjaga tekanan darah. Namun asupan kalium tinggi juga sama pentingnya, karena memiliki efek pelebaran pembuluh arteri.

Tomat memiliki keistimewaan dalam hal ini. Secara alami, buah ini memiliki kombinasi kalium tinggi dan natrium rendah, seperti terlihat pada Tabel Kandungan Gizi Tomat.

Jurnal Archives of Internal Medicine (2011) pernah mempublikasikan hasil penelitian mengenai arti penting keseimbangan kalium-natrium. Asupan kalium tinggi dan natrium rendah bisa menurunkan risiko kematian hingga 20% dari semua penyebab kematian, termasuk penyakit jantung.

3. Menyehatkan Jantung

Selain kalium, tomat juga memiliki kandungan serat, vitamin C, dan kolin. Semuanya dikenal sebagai nutrisi yang menyehatkan jantung.

Jangan lupa! Masih ada folat yang terkandung dalam tomat. Senyawa ini mampu menyeimbangkan kadar homosistein, yaitu asam amino yang berasal dari pemecahan protein.

Kadar homosistein yang tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Kehadiran folat bisa mengurangi kadar homosistein, sehingga bisa mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

4. Diabetes

Secangkir tomat mengandung 2 gram serat.

Hasil penelitian menunjukkan, penderita diabetes tipe 1 yang rutin mengkonsumsi serat tinggi dapat mengalami penurunan kadar gula dalam darah. Tetapi, dalam studi yang sama, hal ini tidak memberi pengaruh nyata terhadap penderita diabetes 2.

Beberapa organisasi kesehatan telah mengeluarkan rekomendasi mengenai asupan serat setiap hari. Misalnya, Asosiasi Diabetes Amerika menganjurkan asupan serat sekitar 25 gram / hari (wanita) dan 38 gram / hari (pria).

Tentu serat kasar sebanyak anjuran itu tak bisa tercukupi dari tomat saja. Harus dikombinasi dengan bahan pangan lainnya.

5. Kesehatan Mata

Tomat juga bisa membantu melindungi mata dari kerusakan ringan. Hal ini berkat kandungan lutein, likopen, dan beta-karoten yang ada di dalam buah tersebut.

Ketiganya merupakan antioksidan yang terbukti mampu melindungi mata dari kerusakan akibat efek cahaya, katarak, dan degenerasi makula (AMD). AMD adalah gangguan penglihatan di bagian tengah bidang pandang, dan biasa dialami kaum lanjut usia (manula).

Hini juga terbukti melalui penelitian yang dilakukan AREDS, yaitu kelompok studi penyakit mata terkait usia. Dalam riset ini, sekelompok manula mendapat asupan rutin makanan yang mengandung lutein dan zeaxanthin dengan kadar tinggi.

Hasilnya? Treatment ini dapat menurunkan risiko terkena AMD neovaskular (tipe basah) hingga 35%. Lutein dan xeaxanthin merupakan senyawa jenis karotenoid yang terdapat pada tomat.

6. Kehamilan

Mengkonsumsi tomat dianjurkan bagi wanita sebelum dan selama masa kehamilan. Kandungan folat dalam tomat dapat melindungi bayi dari kemungkinan mengalami cacat tabung saraf.

Terkadang kita rancu mengenai folat dan asam folat. Keduanya termasuk vitamin B9. Folat diperoleh dari bahan pangan, termasuk tomat. Asam folat merupakan bentuk sintetis vitamin B9 dan diberikan sebagai suplemen.

Karena itu, dokter sering memberi suplemen kepada wanita hamil. Suplemen itu mengandung asam folat, agar tubuh tak kekurangan vitamin B9.

7. Sembelit

Karena kandungan seratnya tinggi, plus banyak air, maka tomat bisa membantu mencegah maupun mengatasi sembelit. Selain itu, dapat mengurangi dehidrasi dan membantu pergerakan usus secara normal.

Bahkan tomat disebut sebagai herbal pencahar. Namun masih diperlukan penelitian lebih mendalam mengenai kualitas tomat sebagai herbal pencahar.

8. Kesehatan Kulit

Kita sudah tahu bahwa tomat merupakan sumber vitamin C potensial. Artinya, kandungan vitamin C dalam buah tersebut sangat tinggi.

Vitamin C sangat berperan dalam pembentukan kolagen. Zat ini merupakan komponen penting dari jaringan ikat, rambut, kuku, dan kulit. Apa artinya?

Jika tubuh kekurangan vitamin C, maka produksi kolagen pun terganggu. Dampaknya, kulit gampang rusak dan mudah terserang beberapa penyakit, misalnya kudis.

Vitamin C juga termasuk antioksidan yang sangat kuat yang mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat terpapar sinar matahari dan polusi udara (asap rokok, asap kendaraan bermotor, asap pabrik).

Jika tubuh kecukupan vitamin C, maka kulit pun menjadi sehat. Sebaliknya, defisiensi vitamin C dapat menyebabkan kulit mudah keriput, kendur, penuh noda / bercak (jerawat), maupun gangguan kulit lainnya.

D. Efek Samping Tomat

Tomat termasuk salah satu jenis buah / sayuran yang memiliki risiko tertentu. Bahkan masuk daftar 10 besar produk buah / sayuran yang paling banyak mengandung residu pestisida.

Gambar 3-Jus Tomat

Karena itu, mengkonsumsi tomat organik lebih dianjurkan, meski hal itu tidak mudah diterapkan di Indonesia. Selain tidak mudah didapatkan, juga harganya jauh lebih mahal dari pada tomat biasa.

Yang terpenting, sebelum dikonsumsi, tomat harus dicuci bersih pada permukaan kulitnya. Hal ini bisa mengurangi atau menghilangkan sisa residu pestisida.

Selain itu, bagi penderita penyakit tertentu, perlu diperhatikan peringatan berikut ini:

1. Penyakit jantung

Beberapa resep obat untuk penyakit jantung mengandung beta-blocker. Obat ini bisa meningkatkan kadar kalium dalam darah. Padahal, tomat kalium dengan kadar tinggi.

Karena itu, penderita penyakit jantung jangan mengkonsumsi tomat secara berlebihan. Sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter.

2. Penyakit ginjal

Mengkonsumsi terlalu banyak kalium bisa membahayakan atau mengganggu fungsi ginjal. Kegagalan mengeluarkan kalium yang berlebihan dari darah bisa berakibat fatal.

Jadi, kalau memiliki gangguan ginjal, apalagi sampai mengalami gagal ginjal kronis (GGK), sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter jika ingin mengkonsumsi tomat.

3. Penyakit GERD

Penderita gastroesophageal reflux disease (GERD) atau sejenis gangguan lambung sering mengalami peningkatan gejala seperti mulas dan muntah usai mengonsumsi makanan yang sangat asam seperti tomat. Tetapi reaksi individu ini bervariasi. Tetap harus konsultasi dengan dokter.

E. Tips Konsumsi dan Penyajian Tomat

Kalau memungkinkan, makanlah tomat dalam bentuk segar. Jangan lupa, cuci bersih permukaannya, untuk menghilangkan kemungkinan sisa residu pestisida.

Selain itu, bisa juga diolah bersama bahan pangan lainnya, misalnya:

  • Dicampur dalam masakan (misalnya asem-asem, garang asem, sup).
  • Dipotong kecil-kecil seukuran dadu, lalu dicampur susu atau yogurt.
  • Diiris-iris, diselipkan dalam roti tawar, roti bakar, atau roti panggang.
  • Diiris-iris, diselipkan dalam sandwich.
  • Diiris-iris, ditambahkan ke nasi goreng.
  • Diolah menjadi saus (bersama bahan lain).
  • Diolah menjadi salsa (bersama bahan lain seperti bawang, ketumbar, jeruk nipis).

Untuk minuman, tomat biasanya diolah sebagai berikut:

  • Dipotong kecil-kecil, diseduh air hangat, tambahkan gula.
  • Diolah menjadi jus tomat (diblender).

F. Tips Menyimpan Tomat

Anda mungkin pernah membeli tomat dalam jumlah besar. Tentu tidak semuanya dapat dikonsumsi, sehingga ada sisa yang harus disimpan.

Namun daya tahan tomat agar tetap segar sangat terbatas, hanya 1-2 hari saja. Lebih dari itu, mudah busuk.

Gambar 4-Di bagian atas buah tomat terdapat tangkai berwarna hijau

Banyak di antara kita yang menyimpan tomat dalam lemar es / kulkas. Cara seperti ini keliru. Sebab menyimpan tomat dalam kulkas bisa menyebabkan perubahan tekstur, warna, dan rasa.

Penyimpanan di dalam kulkas justru membuat tomat gampang busuk. Solusinya? Coba simak tips di bawah ini:

  • Seleksi tomat yang akan disimpan.
  • Jika mau hasil maksimal, pilih tomat yang belum matang benar. Tomat matang sebaiknya langsung dimakan, diolah, atau dijadikan jus.
  • Buang tomat yang terlihat mulai busuk, meski hanya di beberapa bagian saja.
  • Kalau masih ada tangkai (warna hijau), jangan dihilangkan. Tangkai ini dapat memperlambat kematangan tomat, sehingga buah tidak mudah busuk.
  • Tutup rapat ujung tangkai dengan solatip, untuk menghambat proses pematangan tomat.
  • Letakkan tomat- tomat pada wadah. Bagian bawah wadah dilapisi kertas. Ini untuk menjaga suhu dalam wadah tetap stabil.
  • Usahakan bagian yang bertangkai diletakkan di bawah. Jadi, pangkal buah berada di bawah. Cara ini bisa mengurangi proses oksidasi, karena tomat terlindung dari udara di sekitarnya.
  • Simpanlah wadah berisi tomat segar ini dalam suhu kamar (20 – 25 oC).

Itulah informasi penting mengenai manfaat tomat bagi kesehatan manusia, serta kandungan gizi, tips konsumsi, saran penyajian, dan cara menyimpan tomat. Semoga bermanfaat. (*)