Rantai Makanan Hutan : Komponen, Manfaat, dan Contoh

Hutan memegang peranan penting dalam siklus ekosistem. Terutama siklus makan dan dimakan yang ada didalamnya dinamai dengan rantai makanan di hutan. Pola ekosistem diikuti dengan interaksi antar makhluk hidup juga mendukung pembentukan rantai makanan tersebut. Masih banyak hal yang mempengaruhi pembentukan rantai makanan dalam hutan seperti uraian berikut ini.

A. Apa itu Rantai Makanan di Hutan?

Pada dasarnya rantai makanan merupakan pertukaran atau transfer energi makanan dari satu organisme ke makhluk hidup lainnya. Rantai makanan kadang kala disebut sebagai jaring makanan karena menghubungkan sumber daya makanan dengan makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, rantai makanan diartikan sebagai proses produksi makanan yang dilakukan organisme dalam suatu rantai. Umumnya, terjadi pergerakan linear mulai dari produsen hingga sampai kepada konsumen. Hubungan antar makhluk hidup dengan makanan juga terbentuk berdasarkan hubungan tertentu.

Adapun definisi dari rantai makanan di hutan merupakan siklus rantai makanan yang terjadi di hutan. Dalam hal ini meliputi segala ekosistem hutan seperti hutan hujan tropis, hutan tropis, hutan musim gugur, dan lainnya.

B. Komponen Rantai Makanan di Hutan

Secara garis besar komponen rantai makanan terbagi sebagai berikut :

1. Produsen

Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Makanan yang dihasilkan melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Organisme yang termasuk produsen yaitu rumput dan tumbuhan hijau. Populasi produsen di hutan cukup banyak karena sebagai sumber utama energi makanan untuk makhluk hidup. Dalam rantai makanan produsen berada pada tingkat tropik pertama.

2. Konsumen Tingkat I

Konsumen tingkat I merupakan konsumen pemakan produsen langsung. Konsumen tersebut biasanya berasal dari hewan herbivora yang hanya mengonsumsi tumbuhan.

3. Konsumen Tingkat II

Konsumen tingkat II merupakan konsumen pemakan konsumen pertama. Umumnya diisi oleh kelompok hewan karnivora yang mengonsumsi daging-dagingan. Dapat dikatakan pula kedudukannya berada pada urutan ketiga.

4. Konsumen Tingkat III

Konsumen tingkat III merupakan konsumen pemakan konsumen kedua biasanya diisi oleh jenis hewan karnivora. Tingkatan konsumen ketiga ini berada pada urutan trofik keempat. Rata-rata hewan predator mengisi tingkatan tersebut, seperti harimau, singa, serigala, dan predator lain.

5. Dekomposer

Decomposer nama lainnya pengurai, semua jenis organisme terakhir berada dalam rantai makanan. Tugas dekomposer untuk mengurai jasad organisme atau makhluk hidup lain yang telah mati. Jamur, cacing, dan bakteri merupakan contoh dekomposer. Keberadaan dekomposer dinilai menyuburkan tanah karena menghasilkan nutrisi dari jasad organisme mati yang sudah diuraikan.

C. Manfaat Hutan Bagi Ekosistem

Seperti diketahui tanah yang berada dalam hutan mampu menyerap air hujan. Selanjutnya, dialirkan menuju sungai atau laut. Alhasil, air yang diserap tersebut bermanfaat untuk perkembangan ekosoistem ketika musim kemarau tiba. Disamping mengetahui rantai makanan hutan, ternyata ini manfaat keberadaan hutan bagi ekosistem.

  1. Pohon-pohon berada di hutan akan mencegah erosi maupun tanah longsor.
  2. Hutan merupakan habitat ideal bagi flora dan fauna untuk tumbuh dan berkembang biak. Habitan alami inilah mendukung hidup dan perkembangbiakan flora fauna agar memproduksi embrionya.
  3. Hutan menjadi sumber makanan alami bagi manusia. Misalnya bagian pohon dihutan dapat menjadi bahan makanan yang diolah lagi. Manusia juga dapat membuat sandang dari batang pohon yang diubah menjadi furniture.
  4. Hutan menetralisir dan mengurangi polusi udara akibat asap pabrik dan kendaraan bermotor. Sehingga dapat membuat udara menjadi lebih segar dari segala macam debu hingga zat berbahaya.
  5. Hutan dianggap sebagai penyedia fasilitas hidrologi terbaik di dunia. Terbukti dari setiap pohon yang berada di hutan menyimpan air dalam tanah.

D. Contoh Rantai Makanan di Hutan

Ekosistem hutan dikenal kaya akan perkembangan organisme hingga makhluk hidupnya. Sehingga menyebabkan siklus rantai makanan berbeda atau dikatakan pula acara makan dimakan terjadi antara komponen biotik.

Berikut ini beberapa contoh rantai makanan yang di hutan, antara lain.

  1. Energi matahari – tanaman – tikus – ular – elang – pengurai
  2. Energi matahari – rumput – kelinci – serigala – pengurai
  3. Energi matahari – tanaman buah – monyet – Ular piton – decomposer
  4. Energi matahari – rumput – belalang – katak – ular – jamur
  5. Energi matahari – tanaman – rusa – pengurai
  6. Energi matahari – tanaman – zebra – harimau – dekomposer
  7. Energi matahari – tanaman – rusa – python – dekomposer
  8. Energi matahari – tanaman – rusa – serigala – pengurai
  9. Energi matahari – tanaman – partridge – ular pyton – pengurai
  10. Energi matahari – tanaman – rusa – harimau – pengurai

Seperti itulah penjelasan mengenai rantai makanan terjadi di hutan. Apabila salah satu organisme atau makhluk hidup yang terlibat populasinya berkurang akan mengakibatkan ketidakseimbangan. Oleh karena itu, sebagai manusia kita wajib turut serta melestarikan hutan, minimal tidak merusaknya. Semoga ulasan diatas bermanfaat.