Lebih dari 10 tahun yang lalu, kalimat “efek rumah kaca” mulai sering muncul dalam dialog dan diskusi baik dikalangan para ahli, para pelajar, maupun masyarakat awam. Mereka membahas mengenai penyebab terjadinya kondisi tersebut, sekaligus mencoba mencari solusi terbaik, agar efek rumah kaca dapat diminimalisir sedini mungkin, untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan dimasa mendatang. Seperti biasa, jagad.id akan mengupas secara detail, namun dengan penulisan yang singkat serta padat akan informasi ilmiah, terkait dengan topik pembahasan kita kita kali ini. Berikut penjelasan selengkapnya.
– Apa Itu Rumah Kaca ?
Rumah kaca memiliki beberapa nama lain, seperti; rumah tanaman, atau rumah hijau. Rumah kaca dibangun dengan desain khusus, dimana struktur bangunannya didominasi oleh material yang terbuat dari bahan gelas atau kaca. Fungsi dari rumah kaca biasanya diperuntukan sebagai media ruang bagi tanaman budidaya, baik itu dari jenis bunga, buah buahan, atau pun tanaman tembakau. Dengan adanya rumah kaca, aneka tanaman budidaya dapat lebih terkontrol kesehatannya karena terhindar dari suhu panas atau pun dingin, yang cenderung berlebihan dalam waktu waktu tertentu, seperti : musim panas atau pun musim dingin (bersalju). Selain menjaga tanaman dari suhu yang berlebih, rumah kaca juga berfungsi melindungi tanaman dari serangan badai debu, serta ancaman dari sejumlah hama yang biasa terbang bebas di alam terbuka.
A. Definisi Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh fisikawan Prancis bernama Jean Baptiste Joseph Fourier pada tahun 1824. Dalam beberapa decade terakhir ini, istilah efek rumah kaca difahami sebagai bentuk peristiwa alam yang dipicu oleh keberadaan bangunan yang disebut dengan rumah kaca atau rumah tanaman. Padahal, jika kita teliti lebih dalam lagi, terjadinya efek rumah kaca itu sendiri lebih dipicu oleh meningkatkan konsentrasi uap air, gas karbondioksida, gas metana dan gas gas lainnya diseputar atmosfer bumi. Sehingga energi yang dilepaskan matahari menuju bumi dalam bentuk radiasi, tidak dapat dipantulkan kembali menuju luar angkasa, karena tertahan di bawah lapisan atmosfer bumi. Jadi, efek rumah kaca adalah sebuah kondisi dimana terjadinya peningkatan suhu bumi, yang dipicu oleh meningkatnya konsentrasi emisi karbon (gas karbon) dibawah lapisan atmosfer bumi, sehingga menahan energi (radiasi) untuk dilepaskan (dipantulkan) kembali ke luar angkasa. Energi yang tertahan dibawah lapisan atmosfer bumi inilah yang menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi lebih panas, dan dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
B. Dampak Negatif Efek Rumah Kaca
Terjadinya efek rumah kaca menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kondisi alam yang berujung pada kerugian manusia itu sendiri. Dampak negatif tersebut antara lain :
1. Perubahan Iklim Yang Tidak Wajar
Dampak yang paling jelas terasa dari efek rumah kaca adalah terjadinya perubahan iklim yang tidak biasa. Dimana suhu yang seharusnya berada dalam kondisi yang normal berubah menjadi lebih panas, sehingga memberi dampak bagi alam, ekosistem dan lingkungan sosial manusia.
Baca Juga : 4 Musim Di Dunia Dan 2 Musim Di Indonesia
2. Naiknya Permukaan Air Laut
Dampak negatif kedua adalah berkurangnya wilayah daratan disebabkan naiknya volume air laut. Kondisi ini terjadi disebabkan mencairnya gletser di wilayah benua Antartika akibat naiknya suhu bumi. Diduga kuat, meningkatnya suhu bumi yang semakin ekstrem membuat jumlah gleser di wilayah benua arktik berkurang hingga sekitar 2,7% per-dekadenya. Bila pada tahun 1992 satelit altimetri TOPEX/Poseidon mengindikasikan adanya laju kenaikan permukaan air laut sekitar 3mm/tahun, maka besar kemungkinan saat ini laju kenaikan permukaan air laut lebih drastis akibat peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca yang sudah terakumulasi lebih dari 26 tahun.
Baca Juga : Pengertian Abrasi – Penyebab, Cara Mencegah dan Contoh
3. Mengganggu Lingkungan Makhluk Hidup
Selain naiknya permukaan air laut, dampak negatif yang jelas terasa adalah terganggu sistem ekologi atau lingkungan makhluk hidup. Hal ini berlaku baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Akibat dari efek rumah kaca ini, tidak sedikit spesies hewan yang melakukan migrasi ke arah utara atau wilayah pegunungan untuk mendapatkan habitat baru yang lebih ramah untuk ditinggali. Sedangkan untuk tumbuhan
C. Faktor Pemicu Efek Rumah Kaca
Ada sebab pasti ada akibat, begitu pula efek rumah kaca. Ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan efek rumah kaca terjadi atau berubah menjadi semakin buruk. Seperti:
1. Penebangan Hutan
Sebagaimana yang telah kita pelajari dalam materi biologi, salah satu fungsi dari pohon atau tumbuhan berdaun lainnya adalah menyerap CO2 (karbondioksida) untuk kemudian diolah sebagai campuran saat proses fotosintesis. Namun apabila jumlah hutan yang notabene berperan penting menyerap CO2 berkurang, yang terjadi adalah meningkatnya masa atau konsentrasi CO2 di bumi, yang kemudian menghambat terlepasnya energi pantulan ke luar angkasa. Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, hal inilah yang menyebabkan meningkatnya suhu bumi secara tidak wajar, yang kita kenal dengan istilah efek rumah kaca.
2. Penggunaan Kendaraan Bermotor Yang Kian Meningkat
Perlu diketahui, setiap kendaraan bermotor yang kita gunakan pasti akan mengeluarkan emisi gas buang. Dan semakin banyak emisi gas buang yang keluar dari saluran pembuangan mesin tersebut, maka akan semakin besar pula jumlah CO2 yang dilepaskan ke alam bebas. Akumulasi dari CO2 yang kian menumpuk di bawah lapisan atmosfer bumi inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadi efek rumah kaca.
Baca Juga : Pemanasan Global – Akibat, Dampak, Penyebab dan Solusi Penanggulangan
D. Sumber Gas Emisi Rumah Kaca
Berikut di bawah ini adalah persentase sumber gas emisi rumah kaca berdasarkan jenis gas-nya (data diambil dari United States Environmental Protection Agency).
- Karbondioksida : 76%
- Metana : 16%
- Nitrous oxide : 6%
- Gas berfluorinasi (F-gas) : 2%
Baca Juga : Siklus Karbon – Pengertian, Macam Jenis dan Proses Tahapan
Adapun persentase berdasarkan sector ekonomi, yaitu:
- Listrik, pembakaran batu bara dan sejenisnya : 25%
- Pertanian, Kehutanan, dan Penggunaan Lahan Lainnya: 24%
- Industri : 21%
- Transportasi : 14%
- Bangunan : 6%
- Lain lain : 10%
Baca Juga : Pembangunan Ekonomi – Tujuan, Perencanaan, Faktor dan Indikator
Itulah penjelasan singkat kita mengenai efek rumah kaca dan beberapa sub temanya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.