Ekosistem Laut : Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Bagian

Jagad.id – Makhluk hidup yang tinggal di Bumi tidak sebatas manusia saja. Ada berbagai macam seperti tumbuhan, binatang, dan mikroorganisme terkecil. Selain itu ada komponen lain yang menunjang kehidupan makhluk hidup yakni matahari, udara, air, batu, dan lainnya. Jadi, proses kehidupan semua makhluk hidup tidak akan berlangsung tanpa adanya lingkungan hidup yang familiar disebut ekosistem.

Ruang lingkup ekosistem sangat luas dan satu dengan lainnya saling berhubungan erat. Adapun ekosistem yang mudah ditemukan sehari-hari adalah ekosistem darat dan ekosistem perairan. Dalam pembahasan kali ini akan diulas secara lengkap mengenai ekosistem perairan yang lebih khususnya ekosistem laut.

Apa Itu Pengertian Ekosistem Laut?

Secara umum definisi atau pengertian ekosistem laut adalah suatu sistem ekologi pada area lautan yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Ekosistem laut dikenal dengan julukan ekosistem bahari ini adalah salah satu jenisnya. Tentu saja ekosistem ini berada di daerah perairan laut. Secara garis besar terdiri atas ekosistem perairan dalam, bitarol atau pantai pasir dangkal, dan ekosistem pasang surut. Lebih didominasi dengan perairan asin, serta dijadikan tempat tinggal biota laut. Contohnya mamalia, invertebrata, tanaman, hewan ber sel satu (plankton), dan lainnya.

Ciri Ciri Ekosistem Laut

Ternyata ekosistem laut memiliki ciri-ciri khusus sebagai pembeda dengan ekosistem lain. Berikut ini ciri ekosistem laut yang wajib diketahui :

  1. Suhunya bervariasi, terutama pada permukaan sampai ke dasar laut yang tiap titiknya berbeda.
  2. Tingkat salinitas tinggi, jadi semakin mendekati garis khatulistiwa mempengaruhi tingkat salinitas menjadi tinggi.
  3. Tidak bergitu berdampak dari kondisi cuaca dan iklim.
  4. Didominasi NaCI hingga mencapai 75%.

Macam Jenis Ekosistem Laut

Jenis ekosistem laut juga bermacam-macam, antara lain.

1. Laut Dalam

Ekosistem laut dalam berada di palung laut yang paling dalam. Di sana tidak ada cahaya karena kedalamannya membuat cahaya matahari sulit tembus. Biasanya organisme yang bisa hidup hanya predator dan ikan tertentu saja.

2. Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang dapat ditemukan pada laut dangkal dan jernih. Berbagai makhluk hidup tinggal disini seperti hewan spons, ikan, bintang laut, mollusca, dan ganggang. Keberadaan terumbu karang sebagai tempat berlindung dan melestarikan biota laut dangkal.

3. Estuari

Ekosistem estuari adalah area bercampurnya air sungai dan air laut. Hanya makhluk hidup tertentu yang dapat berkembang biak seperti tumbuhan padang lamun dan mangrove.

4. Pantai Pasir

Ekosistem pantai pasir mudah dikenali karena berada pada pesisir pantai. Selain itu, memiliki hamparan pasir yang luas dan selalu terkena deburan ombak. Intensitas cahaya matahari di pesisir pantai terbilang kuat.

5. Pantai Batu

Ekosistem satu ini dikenali dengan banyaknya bongkahan batu berukuran besar hingga kecil yang tersebar. Tidak hanya itu saja, berbagai organisme menjadikan ekosistem pantai batu sebagai tempat tinggal. Seperti kepiting, siput, kerang, dan ganggang coklat.

Bagian Bagian Ekosistem Laut

Sebuah ekosistem tidak dapat berjalan sendiri, secara alamiah terdiri dari beberapa bagian. Begitu pula dengan ekosistem laut mempunyai bagian yang terhitung dari pinggir pantai hingga palung laut terdalam.

1. Zona Litoral

Zona litoral lebih dikenal dengan zona pasang surut. Tergolong zona teratas karena berada di daerah laut dangkal. Zona litoral juga berbatasan langsung dengan wilayah daratan. Biasanya zona ini sering terendam saat terjadi pasang air laut. Organisme yang hidup disini antara lain bulu babi, cacing laut, kepiting, udang, dan bintang laut.

2. Zona Neritik

Zona kedua dalam ekosistem laut ini memiliki kedalaman sekitar 200 meter. Masih tergolong ekosistem laut dangkal dan pencahayaan memadai karena masih ditembus sinar matahari sampai dasarnya. Kebanyakan organisme yang hidup di zona neritik adalah tumbuhan jenis ganggan atau semacam rumput laut dan ikan-ikan. Dalam zona neritik biasanya ada pula ekosistem pantai batu, terumbu karang, dan pantai lumpur.

3. Zona Oseanik

Kedua zona sebelumnya yaitu zona neritik dan zona litoral masih mudah dimasuki manusia. Berbeda dengan zona oseanik yang berada di area paling dalam dari ekosistem laut. Zona oseanik lebih tepatnya ditemukan di laut lepas dan gelap karena cahaya matahari tidak dapat menembus zona ini.

Biasanya zona oseanik ini tidak bisa bercampur dengan air dari permukaan laut karena adanya perbedaan suhu. Pembatas antara zona oseanik dengan zona lainnya disebut termoklin. Zona oseanik juga sangat luas sehingga dibagi menjadi dua macam, yakni :

  • Zona batial yang berada pada kedalaman 200 sampai 2.000 meter. Ciri-cirinya sangat sedikit sinar matahari masuk dan terlihat remang-remang. Organisme yang dapat hidup disana adalah nekton.
  • Zona abisal adalah zona yang kedalamannya lebih jauh dibandingkan zona batial yakni melebihi 2000 meter. Pada zona ini kondisinya gelap karena sinar matahari tidak dapat menembusnya. Adapun organisme yang bisa hidup di zona abisal seperti hewan predator, detrivitor, dan pengurai.

Ekosistem laut sangat menarik untuk dipelajari terutama bagian-bagian dan jenisnya. Ada beberapa organisme air laut yang mempengaruhi pelestarian organisme lain seperti terumbu karang dan plankton.