Skripsi rupanya masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar mahasiswa di Indonesia. Di satu sisi, menulis skripsi bisa dibilang sebuah pencapaian setelah bertahun-tahun menuntut ilmu. Tapi sayangnya menulis skripsi tak semudah yang dipikirkan, terlebih banyak hal yang harus dikorbankan. Waktu bermain atau hobi yang kadang kala menjadi pengobat kebosanan bagi seseorang.
Berbeda dari makalah atau laporan, skripsi jauh lebih kompleks. Sebuah skripsi harus melewati tahap penelitian sampai penjelasan hasil yang diperolah. Belum lagi penjabaran teori yang digunakan sedetail mungkin, agar implementasinya jelas. Begitu banyaknya kendala dalam menyelesaikan skripsi tak pelak membuat proses ini terlalu lama. Tak hanya sebulan dua bulan, tetapi ada pula yang harus melewati waktu tahunan untuk menyelesaikannya.
Tips Cara Menulis Skrispi Agar Cepat Selesai
Benarkah menulis skripsi begitu sulit dan menakutkan? Bagi anda yang baru saja ingin menulis skripsi, berikut beberapa cara menulis skripsi yang mudah:
1. Niat
Poin ini sengaja diletak paling atas, sebab banyak mahasiswa yang kadang malas-malasan menulis skripsi. Supaya tak berujung pada surat peringatan dosen, pastikan niat anda sudah tepat saat mengerjakannya. Pasang target waktu untuk menyelesaikan skripsi biar tak tertunda terlalu lama. Bila perlu buat jadwal rutin kapan waktu menuliskan skripsi yang sesuai setiap harinya. Jangan lewatkan satu hari saja tanpa menyentuh skripsi anda, sebab dapat berujung pada kemalasan.
2. Judul
Jika sudah mulai memikirkan skripsi, tentu hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah judul. Apa yang sebenarnya anda ingin bahas dalam skripsi? Kalau anda mengalami kesulitan, tak ada salahnya mencari referensi dari jurnal atau skripsi yang ada. Sebaiknya pilih judul yang terkesan “menjual” dalam artian menarik tapi tak menyulitkan anda. Anda akan lebih mudah melakukan proses penelitian, meskipun judul tersebut sangat mudah diingat.
3. Cara penulisan
Ingat, skripsi bukan novel atau cerpen yang membutuhkan kalimat klise atau rangkaian majas dan diksi menarik. Sebagai salah satu tulisan ilmiah, skripsi tentu lebih menekankan transparansi dan fakta pendukung. Anda tak perlu bermain kata yang mungkin sulit dipahami orang lain, kecuali istilah ilmiah pada ilmu tertentu. Cukup fokus pada penulisan yang jelas dan sesuai dengan aturan baku, termasuk EYD, grammar untuk bahasa inggris, dan keakuratan data.
Tak perlu pula terkesan lebay disana-sini dengan bumbu kata-kata tak penting. Kalau menulis novel atau cerpen dapat bayaran, skripsi tidak demikian. Tujuan utama anda menulis skripsi hanya untuk dapat lulus dan wisuda segera bukan? Jadi untuk apa membuat tulisan yang penuh diksi dan majas, malah akan membuat dosen pembimbing anda kewalahan nantinya.
4. Alasan penelitian
Pada bagian awal atau pendahuluan, anda akan disuguhi alasan mengapa anda memilih penelitian tersebut. Jelaskan secara terarah dan sistematis alasan anda disertai dengan data pendukung. Misalnya saja, anda memilih topik pentingnya motivasi bagi siswa sma. Cari tahu sebesar apa pengaruhnya dan mengapa anda rasa hal tersebut penting. Disarankan untuk anda membaca jurnal dan sumber lainnya yang mendukung, jangan terlalu malas untuk membaca.
5. Rumusan masalah
Masalah disini beda dengan mencari masalah dalam artian ribut. Rumusan masalah dimaksudkan untuk mempersempit ruang penelitian anda, sehingga lebih spesifik. Berbeda dari masalah di dunia nyata, rumusan masalah dicari untuk diselesaikan secara ilmiah. Artinya ada landasan teori dan pendekatan ilmiah yang dirasa mampu menjawab masalah tersebut. Anda perlu tahu pula beberapa teori yang berkaitan satu dengan lainnya.
6. Pengamatan dan wawancara
Pada dasarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menentukan rumusan masalah. Selain cara diatas, yakni membuka jurnal dan sumber referensi lainnya, anda bisa melakukan observasi maupun wawancara. Pengamatan langsung akan membantu anda menemukan sumber masalah yang harus diselesaikan. Begitu pun dengan wawancara, anda bisa menemui beberapa narasumber yang menjadi penghubung antara anda dengan objek penelitian nantinya.
Perlu diingat, sebelum melakukan pengamatan maupun wawancara, anda sudah harus mempersiapkan segala hal. Untuk wawancara saja misalnya, ada instrumen yang harus terpenuhi. Seperti pertanyaan, alat rekam dan notes untuk mencatat informasi yang disampaikan. Pastikan pertanyaan yang anda ajukan tidak melenceng jauh dari alasan anda memilih topik tersebut. Susun pertanyaan seobjektif mungkin, tanpa menghakimi subjek atau pihak tertentu.
7. Susun data seakurat mungkin
Ini sangat penting, tapi sayangnya sering sekali terlewat dan sengaja dilupakan oleh penulis skripsi. Mungkin pada landasan teori, anda hanya perlu menyalin ulang kutipan teori dari buku atau penulis lain, tetapi tidak dengan hasil penelitian. Rupanya masih banyak penulis skripsi yang sekedar menyalin skripsi sebelumnya dan sedikit memodifikasi hasil penelitian. Walaupun tidak bisa dikatakan plagiat sepenuhnya, tetapi rasanya tentu tidak baik. Ada baiknya anda benar-benar melakukan penelitian dan berkonsultasi pada dosen pembimbing untuk lebih mudah.