Sabuk asteroid merupakan bagian dari tata surya yang ada di antara orbit planet Mars dan juga Jupiter. Area ini dipenuhi dengan beberapa objek tidak beraturan bernama planet kerdil atau asteriod. Sabuk asteroid memiliki nama lain sabuk utama untuk membedakan dengan konsentrasi planet kerdil lain di sistem tata surya seperti scattered disc dan sabuk kuiper.
Ada lebih dari setengah massa sabuk utama ada di 4 terbesar ibjek yakni Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas dan juga 10 Hygiea. Semuanya memiliki diameter lebih dari 400 km. Sedangkan Ceres merupakan planet kecil di sabuk utama dengan diameter sekitar 950 kilometer. Sedangkan sisanya memiliki ukuran yang beragam dari yang sebesar partikel debu hingga yang besar.
Untuk distribusi penyebaran material asteroid sendiri sangat tipis sehingga kapal luar angkasa juga bisa melewati tanpa masalah. Namun, ada tabrakan yang terjadi antara asteroid berukuran besar yang menghasilkan sekumpulan asteroid dengan karakteristik mirip seperti komposisi dan orbital.
Tabrakan nantinya bisa menghasilkan debu yang kemudian membentuk komponen utama cahaya zodiac. Sebuah asteroid di sabuk utama bisa dikategorikan atas dasar spektrum yang sebagian besar dibagi menjadi 3 kelompok dasar yakni karbon, silikat dan juga logam.
A. Pengertian Sabuk Asteroid
Di tata surya, ada 2 sabuk asteroid yaitu sabuk asteroid utama dan sabuk kuiper. Sabuk asteroid utama biasanya dinamakan sabuk asteroid yakni sebuah kawasan di tata surya yang ada di antara orbit Mars dan juga Jupiter terdiri dari bongkahan batuan angkasa atau asteroid. Sampai sekarang ini, jumlah asteroid yang ada di sabuk asteroid dan sudah terdeteksi adalah 960.749 asteroid.
B. Asal Muasal Sabuk Asteroid
Di awal pembentukan tata surya, batuan dan debu yang mengelilingi matahari secara perlahan mulai menyatu membentuk sebuah planet. Ini diakibatkan karena gaya gravitasi antara batuan dan debu tersebut. Namun, tidak semua batuan dan debu yang membentuk planet.
Dulu para ilmuwan beranggapan jika sabuk asteroid merupakan sisa dari planet yang sudah hancur bertabrakan dengan komet atau planet lainnya. Namun sesudah melakukan perhitungan, total massa sabuk asteroid tidak cukup untuk tidak cukup untuk membentuk sebuah planet terrestrial bahkan memiliki ukuran yang kecil. NASA berpendapat jika massa total dari sabuk asteroid lebih kecil dibandingkan dengan massa bulan.
Dari sini disimpulkan jika total massa debu serta batuan di sabuk asteroid sangatlah kecil bahkan lebih kecil dibandingkan massa bulan. Selain itu, gaya gravitasi Jupiter yang besar juga mencegah debu serta batuan kecil untuk membentuk suatu planet yang utuh.
C. Ciri Ciri Sabuk Asteroid
- Ada di antara orbit planet Mars dan juga orbit planet Jupiter.
- Sama seperti planet lain, asteroid juga mengorbit pada matahari.
- Memiliki bentuk tidak beraturan dan tidak bulat seperti kebanyakan planet.
- Jumlah sabuk asteroid sangat banyak dan menyebar di sepanjang antara orbit Mars dan juga Jupiter.
- Memiliki suhu sangat dingin yakni 73 derajat celcius.
D. Proses Terbentuknya Sabuk Asteroid
Ada banyak teroi yang menjelaskan mengenai proses terbentuknya sabuk asteroid. Teori yang paling poluler seperti yang sudah dijelaskan di atas, letak sabuk asteroid ada di antara Mars dan juga Jupiter. Di mulai dari pembentukan sistem tata surya yang pada awalnya berupa bintang dengan piringan batu serta gas di sekeliling bintang. Beberapa juta tahun berikutnya, planet mulai terbentuk dan ketika prosesnya, sabuk asteroid mempunyai jumlah asteroid sebanyak 100 kali lebih banyak jika dibandingkan jumlah sekarang.
Ini disebabkan karena gaya tarik gravitasi planet Jupiter sangat besar. Sesudah terbentuk, maka jarak Jupiter berada cukup dekat dengan sabuk asteroid yang menyebabkan sebagian besar asteroid keluar dari sistem tata surya. Karena jumlah asteroid di sabuk asteroid berkurang, maka akhirnya menciptakan jarak antara satu asteroid dengan asteroid lain. Jarak inilah yang mengurangi efek tabrakan antar asteroid untuk menghasilkan planet sangat kecil.
E. Fakta Unik Sabuk Asteroid
Ada beberapa fakta unik dari sabuk asteroid dan berikut beberapa diantaranya:
- Ada lebih dari 200 asteroid yang punya diameter lebih dari 100 km.
- Asteroid memiliki diameter kurang dari 100 km dan jumlahnya 700 ribu sampai 1.7 juta asteroid yang tersebar di sabuk asteroid.
- Setengah massa total massa keseluruhan sabuk asteroid berasal dari 4 asteroid terbesar yakni Vesta, Ceres, Hygiea dan juga Pallas.
- Total massa dari sabuk asteroid diprediksi hanya sekitar 4% dari massa bulan.
- Sabuk asteroid memiliki 1 planet kerdil yakni Ceres yang termasuk asteroid besar. Diameter Ceres adalah 950 km, sementara asteroid besar yang lain mempunyai diameter tidak lebih dari 400 km.
- Ada wahana pertama yang bisa melintasi sabuk asteroid yakni pesawat luar angkasa bernama Pioneer 10 yang melakukan misi perjalanan melewati sabuk asteroid di tahun 1972.
- Wahana yang melewati sabuk asteroid tidak bertabrakan dengan asteroid karena sabuk asteroid bukan objek padat, cukup rapuh dan letaknya menyebar.
- Komposisi masing masing asteroid di sabuk asteroid berbeda beda dan terbagi menjadi 3 golongan yakni tipe C, tipe S serta tipe M.