Pengertian Opini Adalah : Arti, Ciri Ciri dan Contoh

Jika kita pernah duduk di bangku sekolahan khususnya kelas menengah atas, mungkin kata “opini” sudah tidak asing lagi bagi kita. Benar! Kata opini akan sering kita temui dalam buku mata pelajaran bahasa Indonesia. Nah, pada kesempatan kali ini, seperti judul yang sudah kita lihat bersama. Kita akan membahas mengenai opini, baik itu pengertiannya, unsur, ciri, contoh serta penjelasannya.

Diharapkan dengan materi yang kami hadirkan ini dapat memberikan wawasan baru atau membuka pemahaman yang lebih jelas mengenai apa itu opini. Cek selengkapnya di bawah ini.

A. Pengertian Opini

Bila kita membuka kamus besar bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh pusat bahasa departemen pendidikan nasional, maka penggalan kata opini diartikan pendapat; pikiran; pendirian. Namun dalam penjabaran yang lebih ilmiah, kata opini adalah suatu gagasan, pendapat, pikiran, atau ide yang muncul sebagai bentuk tanggapan atas sebuah peristiwa, baik peristiwa tersebut merupakan sebuah hal yang telah valid kebenarannya, maupun sebuah peristiwa yang belum memiliki kejelasan status. Meski hukum asalnya opini bersifat tidak pasti, namun seiring berjalannya waktu serta pengolahan informasi dan data yang berkembang, sebuah opini bisa saja berubah menjadi sebuah fakta yang valid akan kebenarannya.

Baca Juga : Perbedaan Fakta dan Opini

B. Unsur Unsur Opini

Kita telah menjelaskan diatas bahwa hukum asal opini adalah bersifat tidak pasti karena membutuhkan dukungan data yang valid, serta riset atau telah yang mendalam untuk mengubahnya menjadi sebuah fakta yang terverifikasi kebenarannya. Namun meski begitu, terdapat beberapa unsur mendasar, yang bila tanpa dengannya, biasanya sebuah opini akan sulit untuk dibangun dengan benar. Unsur-unsur tersebut antara lain ialah:

1. Percaya atau Yakin

Unsur pertama yang paling mendasar saat seseorang mengeluarkan sebuah opini adalah dirinya memiliki keyakinan atas sesuatu yang ia tanggapi dan ia nilai sebagai suatu kebenaran. Keyakinan atau kepercayaan ini tidak muncul begitu saja, melainkan biasanya telah lama terbangun atas beberapa fondasi, seperti: agama, adat istiadat, budaya, politik, dan lain lain.

2. Persepsi

Persepsi adalah tindakan menyusun, mengenali, atau menafsirkan beragam informasi sensoris, guna memberikan sebuah gambaran atau kesimpulan terhadap lingkungan, sosial, dan hal lainnya. Saat seseorang telah memiliki persepsi atas suatu hal, maka opini akan lebih mudah dibangun karena telah memiliki banyak dasar untuk menilai sebuah peristiwa.

3. Sikap

Selain kepercayaan/keyakinan dan persepsi, unsur yang biasanya dapat membentuk sebuah opini adalah sikap seseorang terhadap sebuah peristiwa. Baik itu sikap positif maupun negatif, masing masing memiliki pengaruh di mata setiap individu, sehingga siapapun yang melihatnya, akan mendapatkan stimulan untuk mengeluarkan sebuah opini berdasarkan keyakinannya.

C. Ciri Ciri Opini

Berdasarkan penjelasan definisi dan unsur yang terkandung dari sebuah opini yang telah kita sampaikan diatas , maka kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa sebuah opini memiliki beberapa ciri umum, seperti:

1. Bersifat Belum Pasti

Maksudnya ialah, kalimat yang terlontar dalam bentuk opini biasanya belum memiliki validitas informasi yang bisa dijadikan sebagai acuan sebuah kebenaran.

2. Di Awali Penggalan Kata Tertentu

Saat sebuah opini disampaikan oleh seseorang, umumnya akan di awali beberapa penggalan kata atau kalimat, seperti: mungkin, bisa jadi, menurut hemat saya, menurut saya, dan bentuk kata lainnya yang bersifat belum pasti.

3. Bersifat Subjektif

Sebuah opini biasanya lahir dari pandangan pribadi seseorang terhadap sebuah peristiwa setelah mengolah informasi yang ia miliki terkait dengan peristiwa tersebut.

4. Informasi yang Belum Terverifikasi

Berbeda halnya dengan Fakta, opini biasanya merupakan sebuah informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Dan apabila sebuah opini telah diuji serta ditelaah dengan dukungan data informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, maka opini akan mengalami perubahan menjadi sebuah fakta.

5. Bersifat Menjelaskan

Satu hal yang dapat terlihat dengan jelas adalah ucapan seseorang dalam bentuk opini biasanya bersifat menjelaskan terhadap sebuah peristiwa.

Baca Juga : Pengertian Fakta Adalah – Ciri Ciri dan Contoh

D. Jenis Jenis Opini

Pengertian Interaksi Sosial: Syarat, Macam Jenis, Contoh dan Tujuan

Meskipun secara hukum asal opini bersifat subjektif, namun dalam kondisi tertentu sebuah opini dapat berkembang lebih luas dan terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Opini Pribadi

Jenis opini pribadi adalah yang paling umum dan merupakan awal mula lahirnya jenis jenis opini lainnya. Meskipun jenis opini ini bersifat pribadi, namun dalam keadaan tertentu, opini ini dapat muncul kepermukaan (publik) karena beberapa hal.

2. Opini Kelompok

Dalam opini kelompok, opini yang lahir biasanya merupakan buah gagasan atau pendapat dari masing masing individu yang telah melalui sebuah musyawarah (diskusi) bersama dan mencapai sebuah keputusan. Opini jenis ini adalah bentuk perkembangan dari jenis opini pribadi yang telah kita jelaskan pada nomor 1.

3. Opini Publik

Opini publik merupakan pendapat dari sekelompok masyarakat, yang terbentuk setelah melalui proses diskusi antara pihak terkait yang memiliki kepentingan terhadap sebuah hal atau peristiwa tertentu. Dalam opini publik, dasar yang menjadi timbangannya bukanlah seberapa banyak jumlah mayoritasnya (numerical majority), namun yang menjadi timbangannya ialah mayoritas yang efekti (effective majority) terkait hal atau sebuah peritiwa tertentu.

Baca Juga : Contoh Kalimat Fakta dan Opini

E. Contoh Kalimat Opini

  • Menurut saya, situs jagad.id adalah media informasi online terbaik saat ini.
  • Mungkin, jika kita melalui jalur B, lalu lintas akan lebih lancar dari ini.
  • Bisa jadi, bila negara ini menerapkan hukum pancung bagi para koruptor, negara ini akan lebih makmur dan sejahtera.

Itulah uraian kita kali ini terkait opini, pengertian, unsur, ciri, jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.