Pengertian Konflik Adalah : Teori, Penyebab, Macam Jenis dan Contoh

Konflik ini merupakan sebuah permasalahan yang terjadi dan penyebab pada sebuah kerusuhan. Secara gamblang, demikianlah pengertian yang sering kita simpulkan mengenai apa itu konflik. Konflik bisa terjadi pada siapa saja baik individu degan individu yang merupakan konflik personal hingga yang terjadi antara kelompok dan kelompok. Konflik tidak hanya terjadi pada orang asing yang tidak saling mengenal namun juga terjadi pada orang yang saling mengenal seperti teman, rekan kerja, bahkan juga bisa terjadi pada sesama anggota keluarga atau sanak saudara.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya konflik dapat terjadi dimanapun, baik antar kelompok kecil bahkan hingga antar negara. Hampir semua konflik merugikan kedua pihak yang saling bertikai baik seperti harta benda, kesehatan, waktu yang terbuang dam bahkan mengorbankan nyawa manusia. Konflik menjadi salah satu hal terakhir yang dilakukan saat tidak ada kesepakatan damai yang bisa diambil dari kedua belah pihak.

A. Pengertian Konflik

Jika ditinjau dari segi bahasa latin, konflik ini berasal dari kata configere. Arti dari kata tersebut adalah pemukulan atau memukul. Sedangkan artian konflik jika ditinjau dari ilmu sosiologi akan menyatakan tentang dua atau banyak pihak yang saling menyingkirkan satu sama lain. Definisi Konflik yaitu suatu reaksi negatif atas sebuah masalah yang terjadi.

Secara umum pengertian konflik adalah ketidaksepakatan dan pertentangan yang terjadi antara orang yang saling memiliki pendapat atau prinsip berbeda. Umumnya konflik disertai dengan adanya pemaksaan, perseteruan hingga tindakan terhadap kekerasan fisik. Jadi, sangat dianjurkan untuk menghindari atau mengakhiri sebuah konflik. Karena itu, tentunya ada banyak sekali cara lain untuk menghadapi sebuah masalah. Dimana kita juga mengenal proses negosiasi yang lebih dianjurkan untuk mencari solusi dalam menghentikannya suatu konflik.

B. Macam Jenis Konflik

Walaupun konflik sendiri tergolong proses yang negatif, tapi juga memiliki jenis atau berbagai pengelompokkannya tersendiri. Pembagian konflik ini terbagi menjadi 3 golongan utama. Yakni konflik berdasarkan jumlah pihak yang terlibat dan berdasarkan dampak yang terjadi dan secara umum.

1. Konflik Berdasarkan Jumlah Pihak Yang Terlibat

Jenis konflik yang pertama akan kita bahas ini terbagi langi menjadi 5 bagian, yaitu:

  • Individu dengan individu : Ini merupakan jenis konflik yang sangat sering terjadi. Dimana suatu individu mengalami perselisihan yang berujung dengan perseteruan panjang hingga sering kali memicu tindak kekerasan baku hantam.
  • Individu dengan Kelompok: ini merupakan jenis konflik yang melibatkan seorang individu melawan sebuah organisasi atau kelompok.
  • Konflik Intragroup : merupakan konflik yang terjadi di dalam sebuah kelompok yang melibatkan perkelahian diantara anggota-anggota yang ada di dalamnya. Jadi, konflik ini biasanya terjadi akibat ketidak cocokan, perbedaan pendapat dan kesalahpahaman.
  • Konflik Intergroup : Ini merupakan konflik yang terjadi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Jadi, melibatkan dua atau beberapa kelompok sekaligus.
  • Konflik Interorganisasi : ini merupakan jenis konflik yang melibatkan dua atau lebih organisasi.

2. Konflik Berdasarkan Hasil Atau Dampak Yang Terjadi

Untuk jenis konflik yang kedua ini juga dibagi lagi menjadi 2 macam konflik, yaitu:

  • Konflik Fungsional : Ini merupakan jenis konflik terjadi namun tetap memberikan manfaat tersembunyi bagi sebuah kelompok atau organisasi. Tentu saja jenis konflik yang seperti ini hanya bisa tercapai jika bisa dikelola dan dikendalikan dengan cara yang baik. Jenis konflik yang seperti ini contohnya adalah persaingan kerja antara dua individu di dalam sebuah organisasi. Dimana mereka sama-sama bekerja keras dan ingin membuktikan siapa yang lebih baik kualitas SDM nya.
  • Konflik Infungsional: ini merupakan sebuah konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi, kelompok maupun organisasi dan tidak menimbulkan dampak positif bagi organisasi tersebut. Ini merupakan jenis konflik yang hanya menimbulkan kerugian atau dampak negatif.

3. Secara Umum

Ada 6 jenis konflik secara umum, yaitu:

  • Konflik Rasial: Merupakan jenis konflik yang melibatkan dua atau beberapa ras berbeda dalam menentukan persaingan yang tidak sehat.
  • Konflik Agama : Konflik yang akan menyebabkan dua atau beberapa pengikut agama-agama berbeda keyakinan yang saling melakukan perseteruan.
  • Konflik Antar Jajaran Sosial : Walaupun ini adalah hal yang sering terlihat, sejatinya kelas atau jajaran sosial ini tidak menyebabkan adanya perbedaan. Namun, ada perseteruan yang terjadi antara kelas sosial yang berbeda hingga bisa berujung risuh.
  • Konflik Politik : Perseteruan yang terjadi dari dua atau beberapa partai politik beserta jajaran politik dalam sebuah pemerintahan.
  • Konflik Sosial : Konflik yang biasa dan umum terjadi di kehidupan sehari-hari kita sebagai makhluk sosial.
  • Konflik Internasional : Perseteruan yang melibatkan dua atau beberapa negara yang berdampak kepada kerusuhan seperti peperangan.

C. Ciri Ciri Konflik

Konflik merupakan sebuah interaksi sosial yang memberikan dampak negatif bagi pelaku dan juga lingkungan sekitarnya. Konflik ini juga memiliki ciri-ciri yang kali ini akan kita bahas, yaitu:

1. Pelaku

Konflik bisa terjadi jika ada pelaku konflik yang mendasari adanya konflik tersebut. Biasanya ada dua atau beberapa pihak yang menjadi dalang atau pelaku terjadinya sebuah konflik. Pelaku ini bisa berupa organisasi maupun individual atau perorangan. Keterlibatan antara pelaku nantinya akan menimbulkan masalah atau sebuah konflik.

2. Masalah

Tentu saja harus ada sesuatu hal yang memicu terjadinya konflik antara pelaku yang terlibat. Yaitu sebuah permasalahan atau sesuatu yang menjadi dasar perseteruan diantara pelaku. Hal ini akan memicu sebuah pertikaian yang terjadi diantara para pelaku konflik tersebut.

3. Interaksi

Ciri-ciri konflik yang ketiga adalah sebuah interaksi atau proses dalam mengekspresikan ketidaksukaan atau cara mereka dalam mengatasi masalah tersebut. Sehingga muncul sebuah langkah yang diambil untuk bisa mewujudkan keinginan mereka. Interaksi yang terjadi diantara pihak-pihak yang terlibat konflik ini bisa bersifat negatif atau positif.

4. Tindakan

Tindakan akan terjadi bila interaksi tidak membuahkan hasil dan pastinya setiap pihak yang terkait ingin mendapatkan hasil sesuai dengan kemauan mereka tersebut.

5. Ketidakseimbangan

Disetiap permasalahan yang berunjung dengan konflik, selalu terjadi yang namanya ketidakseimbangan ini. Apalagi jika hasil konflik tersebut berujung dengan hasil yang negatif. Misalnya saja salah satu pihak dirugikan ataupun semua pihak terkait mengalami kerugian.

D. Sumber Penyebab Konflik

Perbedaan Pendapat dan Argumen
Perbedaan Pendapat, Argumen dan Kepentingan

Tentunya, sebuah konflik tidak akan terjadi tanpa ada penyebab utama yang memicunya. Jadi, berikut pembahasan mengenai beberapa jenis sumber yang bisa menyebabkan sebuah konflik, yaitu:

1. Perbedaan

Sudah sangat jelas bagaimana peranan sebuah perbedaan dalam datangnya suatu konflik. Perbedaan ini nantinya akan berperan tinggi terhadap situasi dan bagaimana seseorang dalam menghadapi sebuah masalah. Dengan adanya perbedaan pendapat dan argumentasi yang dimiliki oleh pihak-pihak yang terlibat konflik, maka ini akan memicu permasalahan untuk menjadi semakin besar.

2. Kebudayaan

Kenapa sebuah kebudayaan juga berpengaruh kepada konflik yang terjadi? Karena, kita tahu sebuah kebudayaan pastinya memiliki perbedaan dan ciri khasnya masing-masing. Dengan perbedaan jenis kebudayaan ini juga menambah perbedaan dan keunikan dari karakter masing-masing individu. Hal ini juga akan mempengaruhi bagaimana seseorang yang berada di bawah kebudayaan berbeda mengambil keputusan dalam sebuah masalah.

3. Kepentingan

Kepentingan masing-masing orang juga tentunya berbeda dan sangat bervariasi. Hal ini juga yang nantinya memberikan pengaruh terhadap timbulnya sebuah konflik. Bayangkan saja salah satu pihak yang selalu memaksakan kehendak dan kepentingan mereka. Sehingga, sebuah masalah menjadi lebih sulit untuk diselesaikan. Kepentingan dan kebutuhan manusia ini sangatlah beragam dan memiliki banyak faktor. Hal ini juga sukses membuat seseorang menjadi lebih sulit untuk diajak kompromi.

4. Interaksi Sosial

Sebuah konflik juga bisa terjadi akibat interaksi sosial yang sangat minim atau tidak bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik. Hal ini banyak terjadi akibat campur tangan dari beragam faktor pendukung lainnya.

5. Perubahan Sosial

Perubahan yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari ini juga menjadi salah satu dalang tentang timbulnya sebuah konflik. Namun, sayangnya perubahan sosial adalah hal yang sangat tidak mungkin untuk dihindari.

Namun, apapun jenis sumber penyebab konflik, menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik atau dengan kompromi lebih disarankan.