Migrain : Pengertian, Gejala dan Cara Mengatasi

Migrain merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Migrain disebabkan oleh banyak faktor. Namun, banyak orang yang masih belum mengetahui secara pasti mengenai migrain dan berbagai hal penting berkaitan dengannya.

Untuk mengetahui pengobatan migrain itu sendiri, seseorang juga harus mengetahui pengertian, penyebab dan juga gejala penyakit ini secara pasti. Dengan begitu, akan semakin mudah melakukan pengobatan dan juga pencegahan. Berikut akan diulas mengenai berbagai hal tentang migrain sekaligus cara pengobatannya.

Pengertian Migrain

Migrain merupakan suatu sindrom Neurologis yang menyebabkan persepsi tubuh seseorang berubah-ubah dan disertai dengan sakit kepala parah serta mual-mual. Menurut fisiologis, migraine adalah sebuah kondisi yang sifatnya Neurologis dan umum sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Istilah migrain sendiri berasal dari bahasa Prancis Kuno, migraigne atau megrim yang sudah dieja ulang di tahun 1777 sesuai dengan model bahasa Prancis Kontemporer. Bahasa Prancis tersebut asalnya adalah pelafalan kata latin hemicrania di dalam bahasa Yunani.

Penyakit migrain juga dikenal dengan sakit kepala sebelah. Umumnya menimbulkan rasa berdenyut di satu atau dua sisi kepala. Lebih tepatnya pada area pelipis, dahi bahkan sampai kepada mata. Di saat tertentu, migrain juga menyebabkan mual, muntah serta kepekaan yang sangat dalam atas cahaya serta suara di sekeliling.

Penyakit migrain sendiri dibagi menjadi dua jenis, migrain biasa dan migrain klasik. Yang dimaksud dengan migrain biasa adalah migrain yang ditandai dengan adanya rasa nyeri serta denyutan pada satu sisi bagian kepala. Rasa nyeri tersebut muncul dalam intensitas yang sangat berat dan akan bertambah berat rasanya ketika menjalankan kegiatan tertentu.

Migrain biasa ini adalah jenis migrain yang umum dialami oleh kebanyakan orang. Adapun ciri khas dari migrain ini adalah adanya rasa mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, bau dan juga suara. Rasa sakit pada kepala untuk jenis penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam empat sampai dengan tujuh puluh dua jam meski tidak diobati.

Adapun jenis migrain yang kedua dikenal dengan migrain klasik yang didahului oleh gejala bernama aura. Gejala satu ini muncul setidaknya 30 menit sebelum migrain. Dan jenis migrain ini adalah 30% dari keseluruhan migrain yang ada.

Penyebab Migrain

Penyebab dasar dari migrain sesungguhnya belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang diperkirakan dapat memicu serangan penyakit ini. Ada kalanya migrain disebabkan oleh adanya aktifitas tak normal di luar otak yang memberikan dampak buruk pada pembuluh darah dan sinyal saraf pada otak. Selain itu, ada juga beberapa faktor lainnya. berikut ulasan selengkapnya.

1. Perubahan Hormon Pada Perempuan

Kadar hormon pada seseorang ternyata berhubungan dengan migrain. Beberapa perempuan yang terkena migrain bertepatan saat mereka menstruasi. Hal ini disebabkan karena kadar hormon Estrogen yang menurun sebelum perempuan tersebut menstruasi.

2. Pola Makan dan Bahan Makanan

Pola makan dan bahan makan ternyata juga bisa menjadi pemicu munculnya migrain. Misalnya saja minuman keras, produk yang memiliki kandungan kafein, zat tiramin yang terdapat pada makanan dan sebagainya. Selain itu, juga bisa dipicu oleh pola makan yang tidak teratur dan kondisi dehidrasi.

3. Pengaruh Lingkungan Sekitar

Kondisi lingkungan ternyata juga bisa menjadi penyebab migrain seseorang. Misalnya ruangan yang dipenuhi asap rokok, bau yang terlalu tajam, cahaya yang terlampau terang, udara pengap, layar TV atau komputer, bunyi-bunyi bising dan juga perubahan iklim atau suhu.

4. Emosional Diri Sendiri

Selain beberapa penyebab di atas, pada dasarnya migrain juga dipicu oleh hal-hal yang sifatnya emosional. Misalnya rasa stress yang berlebih, kecemasan, ketegangan, terguncang, depresi dan juga emosi yang meluap.

5. Pengaruh Fisik dan Kebiasaan

Kondisi fisik dan kebiasaan juga dianggap sebagai penyebab munculnya migrain. Misalnya kualitas tidur yang buruk, adanya ketegangan pada bahu dan leher, waktu kerja yang sering berubah, gula darah rendah dan latihan fisik yang berat.

6. Pengaruh dari Obat-Obatan

Selanjutnya, ada beberapa obat khusus yang bisa memicu munculnya migrain. Misalnya beberapa jenis obat tidur, pil kontrasepsi, terapi untuk pergantian hormon dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebelum menggunakan berbagai jenis obat sebaiknya perhatikan terlebih dahulu efek sampingnya.

Gejala Migrain

Untuk bisa memastikan apakah sakit kepala yang diderita termasuk migrain atau tidak, seseorang harus mengetahui apa saja gejala migrain. Untuk jenis migrain yang biasa, umumnya penderita akan mengalami gejala yang menandakan sakit kepala yang muncul. Biasaya gejala ini akan muncul beberapa jam sebelum sakit kepala muncul.

Adapun gejala sebelum sakit kepala atau prodromal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Mood berubah
  2. Cenderung sensitif kepada cahaya dan suara
  3. Hiperaktif
  4. Mudah merasa lesu
  5. Nafsu makan mengalami perubahan
  6. Mengalami mual dan muntah

Sesudah penderita mengalami prodromal, maka aura atau yang dikenal sebagai gangguan sementara pada otot atau indera akan datang. Biasanya, aura ini akan muncul selama 10 sampai dengan 30 menit dan akan hilang ketika sakit kepala tiba.

Di antara gejala aura yang sering muncul adalah pada gangguan pendengaran dan penglihatan. Misalnya adanya kilatan cahaya, cahaya yang mengalami kedip-kedip dan juga bintik buta. Sedangkan untuk satu bagian kepala penderita akan mengalami nyeri yang sangat dan berdenyut-denyut. Di samping itu, terkadang muntah juga terjadi.

Meski demikian, beberapa penderita tidak mengalami gejala aura. Ada juga yang merasakan nyeri pada kedua sisi kepala. Ada juga penderita yang mengalami masalah penglihatan atau masalah perut tanpa merasakan sakit kepala. Sehingga, dapat dipahami bahwa kondisi dan gejala pada penderita migrain ini cukup beragam antara satu dengan yang lain.

Cara Mengatasi Migrain

Pengobatan migrain cukup beragam. Di samping itu, tingkat migrain seseorang juga sangat beragam, mulai dari yang paling ringan hingga yang paling parah atau kronis. Seseorang yang merasa bahwa migrain yang dialami semakin parah dan tak tertahankan sebaiknya segera pergi ke dokter. Dari dokter, pasien akan mendapatkan obat migrain sesuai resep yang diberikan oleh dokter dan juga bisa berkonsultasi untuk memahami lebih lanjut mengenai migrain yang diderita.

Selain itu, ada juga cara lain untuk mengatasi migrain yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Berikut adalah beberapa cara mengobati migrain yang sering kambuh secara alami.

  1. Menghindari berbagai suara bising yang ada
  2. Menghindari cahaya lampu yang sangat terang
  3. Memperhatikan pola dan kebiasaan makan sehari-hari
  4. Melakukan olah raga secara teratur
  5. Tidur dengan teratur dan berkualitas
  6. Mengelola stress dengan baik
  7. Berhati-hati saat terjadi perubahan hormon
  8. Sebisa mungkin menghindari lingkungan yang kurang sehat

Migrain adalah penyakit yang cukup mengganggu. Sehingga sebisa mungkin gangguan ini harus dihindari. Penderita migrain sangat perlu memperhatikan pola hidup mereka. Hal ini disebabkan karena faktor utama pemicu migrain adalah pola hidup dan pola makan yang kurang tepat.