Bagi kalangan masyarakat awam mungkin masih banyak yang asing dengan istilah frasa ini. Namun bagi orang yang menempuh pendidikan dengan jurusan sastra atau pendidikan Bahasa Indonesia. Pasti sedikit banyak sudah pernah mendengar atau memahami frasa. Hal ini wajar saja, karena pengenyam bangku kuliah sastra atau PBI memang dituntut untuk bisa mendefinisikannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frasa bisa dimaknakan sebagai kombinasi dari dua kata atau lebih yang memiliki ciri khas dengan sifat nonprediktif (tidak berhubungan sama sekali dengan predikat). Dengan kata lain, tidak ada predikat di dalam frasa. Karenanya, frasa tidak bisa disebut sebagai sebuah kalimat. Sebab syarat membuat kalimat adalah wajib mengandung predikat.
Arti sebuah frasa sangat bergantung pada konteks dari frasa itu sendiri. Umumnya, frasa akan diajarkan sebelum mahasiswa masuk ke materi belajar kalimat. Hal ini sangatlah penting guna memberikan pemahaman yang mendasar sejak awal kepada para mahasiswa, supaya bisa membedakan frasa dengan kalimat dan begitupun sebaliknya. Sehingga tidak ada kekeliruan terjadi.
Ciri-Ciri Frasa
Frasa memiliki perbedaan yang sangat signifikan apabila dibandingkan dengan kalimat atau klausa. Untuk bisa mengenalinya, maka berikut di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri frasa yang bisa menjadi bahan acuan bagi Anda.
Jenis-Jenis Frasa
Frasa terdiri dari beberapa jenis dengan tingkat kesenjangan yang sangat tinggi. Oleh karenanya, sangat penting untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari frasa sebelum mempelarinya secara lebih lanjut. Karena apabila tidak bisa membedakan antara yang satu dengan lainnya, maka akan membawa masalah besar bagi diri sendiri. Sebab frasa ini bisa dikatakan sangatlah kompleks.
1. Frasa yang dikelompokkan dengan berdasarkan pada jenis katanya. Contohnya adalah nomina yang dibentuk dari satu kata benda, tapi juga bisa dipakai guna menggantikan kata benda tersebut. Kemudian ada verbal, yang adalah kata kerja dan bisa dipakai menggantikan kata kerja pada suatu kalimat. Dan ada lagi beberapa frasa yang tidak disebutkan disini.
2. Frasa yang digolongkan berdasarkan fungsi dari unsur yang membentuknya. Apabila dilihat berdasarkan fungsinya, maka terbagi atas dua frasa, yakni endosentris yang memiliki ciri khas diterangkan serta menerangkan. dan eksosentris yang memiliki unsur pembentuk berupa kata tugas.
3. Frasa yang dikelompokkan dengan berdasarkan dari unsur pembentuk serta makna kandungannya. Ini meliputi frasa biasa yang adalah bentukan hasil dari sebuah makna denotasi (contoh : buku hitam milik Pak Andi), dan frasa idiomatik yang mengandung sebuah makna konotasi (contohnya : akhirnya KPK turun tangan meninjau aksi korupsi berjamaah di desa).
Pengertian Frasa Adverbial
Bagi yang mempelajari materi tentang frasa, mungkin sudah tahu bahwa frasa ini terdiri dari beberapa jenis. Namun yang paling mencolok di antara semuanya adalah frasa adverbial. Secara umum, pengertian frasa adverbial dapat dilihat dari bentuk kata keterangan sifat yang digunakan. Secara lebih spesifik, jenis ini dibagi atas dua frasa, yakni modikatif dan koordinatif.
Secara umum, adverbial dikrucutkan ke dalam golongan frasa yang berdasarkan pada jenis atau level dari kata yang digunakan. Oleh karenanya, siapapun yang mempelajari adverbial ini, pasti juga belajar mengenai frasa verbal, adjektiva, pronomial, numeralia, interogatif koordinatif dan lain sebagainya.
Contoh Frasa Adverbial
Untuk memudahkan proses pembelajaran mengenai farsa adverbial ini, berikut di bawah ini adalah beberapa contoh yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi.
1. Contoh frasa adverbial modifikatif
- Koko adalah siswa yang sangat jujur
- Ima adalah anak yang rajin
2. Contoh frasa adverbial koordinatif
- Jarak antara rumah saya dan minimarket kurang lebih 500 meter
- Saya akan tiba di rumah kamu kurang lebih 1 jam lagi