Kerangka Puisi

Jagad.id – Puisi yang baik dikatakan terdiri dari 5 kerangka yang harus dipenuhi dalam penulisannya yaitu Tema, Diksi, Kalimat, Bait dan Sajak. Dalam membuat puisi sebenarnya tidak ada cara khusus. Cukup punya niat untuk menulis puisi dengan kejujuran hati saja sudah cukup dan jadilah sebuah puisi, Itu saja. Namun dalam akademisi, puisi memiliki kerangka, karena hal ini diperlukan untuk sebuah analisis karya sastra. Jika kamu mau mencoba membuat puisi dengan mengetahui kerangka atau membuat kerangkanya terlebih dahulu, juga diperbolehkan. Kemudian kamu bisa membuat dan merangkai kata-kata yang indah untuk sebuah puisi.

Macam Macam Kerangka Puisi

Nah, jika kamu ingin mencobanya membuat kerangka terlebih dahulu, berikut ini adalah kerangka puisi yang perlu kita ketahui dalam membuat puisi. 

Tema

Tema adalah pokok pikiran, atau sederhananya apa sih yang ingin kamu sampaikan ke dalam puisi tersebut. Bisa dikatakan bahwa puisi adalah alat atau sarana dalam menyampaikan gagasan, ide, dan perasaan kita ke dalam bentuk tulisan. Lebih spesifiknya, seperti ini contohnya. Ketika kamu sedang merasakan jatuh cinta, tentu hatimu akan berbunga-bunga dan ingin menyampaikan perasaan senang itu bukan. Nah, di sinilah kamu bisa tentukan tema yang kamu ambil adalah tema percintaan. Alias tema seseorang yang sedang jatuh cinta. 

Kata Tepat (Diksi)

Kata-kata dalam sebuah puisi adalah hal yang sangat penting. Untuk itu, usahakan memilih kata-kata yang tepat untuk sebuah puisi. Kata yang tepat untuk sebuah puisi adalah kata-kata yang indah dan bermakna. Di sinilah kita memilih kata yang tepat untuk sebuah puisi alias bisa disebut juga sebagai diksi atau pemilihan kata.

Contohnya seperti ketika kita ingin menggunakan frasa ‘aku ingin’ bisa saja kita ganti dengan kata ‘inginku’ atau ‘anganku’.

Namun, perlu diingat, bahwa dalam pemilihan kata tentu kita harus memadukan antara kata satu dengan kata lainnya. Sehingga terbentuk kalimat yang harmoni dan indah ketika dibacanya. 

Kalimat

Kalimat dalam puisi pun juga diperlukan keindahan. Karena puisi adalah rangkaian kata-kata yang terbentuk menjadi indah ketika dibaca ataupun didengar. Namun, selain indah, juga diperlukan makna dalam kalimat tersebut. Seperti contohnya adalah kalimat ‘aku melihat awan di atas’. Kita bisa menggantinya dengan kalimat ‘kupandangi gumpalan putih di hamparan biru di atas sana’.

Tentu hal tersebut juga didukung dengan pemilihan kata yangtepat agar dapat terangkai kalimat yang indah ketika dibaca dan didengar. Inilah uniknya puisi, di mana kita terpacu pada SPOK (Subyek, Predikat, Obyek, dan Keterangan). Kita bisa bebas merangkai kata-kata menjadi kalimat tanpa adanya acuan susunan kalimat yang benar. Karena puisi adalah rangkaian kata-kata indah yang bermakna. 

Bait

Dalam puisi lama, memang kerangka puisi terdapat bait yang diatur dengan empat baris atau delapan baris. Namun dalam puisi modern, cenderung menghiraukan jumlah baris dalam 1 bait. Karena di dalam puisi modern, cenderung terserah pengarangnya. Bebas dari si pengarang mau menggunakan berapa baris dalam membentuk satu bait.

Namun dalam keilmuan bahasa Indonesia atau sastra Indonesia, puisi terbentuk dari bait yang terdiri dari empat sampai delapan baris per baitnya. 

Sajak

Seperti halnya bait, dalam puisi lama cenderung menggunakan sajak ab ab atau aa aa yang disebut dengan rima. Namun hal ini tak berlaku pada puisi modern. Untuk sajak ab ab lebih menekankan pada puisi lama atau biasa disebut sebagai pantun yang sering kita dengar di lenong atau ketoprak.

Nah, itulah kerangka dalam membuat puisi yang bisa kita pelajari. Jadi, mau mencobanya? Selamat mencoba.