Jagad.id – Rantai makanan adalah pola perpindahan dan perubahan energi makanan dari spesies tumbuhan ke organisme lainnya melalui pola makanan yang beurutan dan runtun. Pola rantai makanan menjadi ukuran keseimbangan makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Dalam rantai makanan setiap pelaku baik produsen maupun konsumen saling terkait satu salam lain sehingga membentuk sebuah lingkaran.
Untuk lebih memahami secara sederhana, rantai makanan merupakan istilah untuk mewakili tatanan secara sistematis mengenai konsumen produsen pada sistem biologi. Biasanya yang menjadi pelaku utama atau produsen yang utama yakni tumbuhan, herbivora, karnivora, dan mikrobakteri untuk lebih memudahkan dalam mengklasifikasi pelaku produsen konsumen dalam rantai makanan.
Daftar Isi Artikel Penjelasan Rantai Makanan Lengkap
- Pengertian Rantai Makanan
- Macam Contoh Rantai Makanan
– Contoh Rantai Makanan Laut
– Contoh Rantai Makanan Darat
– Contoh Rantai Makanan Sungai
– Contoh Rantai Makanan Sawah - Jenis Rantai Makanan dalam Ekosistem
– Rantai Pemangsa
– Rantai Parasit
– Rantai Saprofit
Rantai makanan tidak hanya terdiri dari tumbuhan, hewan maupun manusia saja yang sebagai pelaku konsumen produsen namun mikrobakteri berperan penting secara tidak langsung terlibat dalam konsumen maupun produsen tersebut. Seringkali mikrobakteri tersebut ditempatkan anatar produsen dan konsumen tertinggi dalam suatu rantai makanan.
Dalam suatu ekosistem peran rantai makanan sebagai tolak ukur keseimbangan ekosistem sangat penting. Kehidupan makhluk dalam suatu ekosistem akan terganggu jika rantai makanan juga terganggu. Jika dalam urutan rantai makanan ditemukan suatu keganjilan atau ketidakseimbangan maka ada yang salah dengan pola rantai makanan pada suatu ekosistem tersebut.
Salah satu masalah yang sering terjadi pada pola rantai makanan yaitu tidak seimbangnya antara jumlah produsen dengan konsumen atau tidak seimbangnya antara konsumen satu dengan konsumen lainnya. Jika salah satu urutan konsumen tersebut berkurang maka akan menyebabkan meledaknya jumlah populasi konsumen dibawah tingkat konsumen yang berkurang tadinya.
Untuk menyederhanakan penjabaran diatas, coba tarik contoh pada suatu ekosistem misalnya sawah. Apabila jumlah burung pemakan serangga pada sawah yang berperan sebagai konsumen tingkat dua berkurang, maka akan menyebabkan populasi belalang meledak yang merupakan konsumen tingkat satu berada satu tingkat di bawah burung pemakan serangga.
Kondisi ketika salah satu populasi pelaku dalam rantai makanan tidak seimbang akan menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem dikarenakan populasi yang meledak tersebut akan keluar dari rantai makanan yang seharusnya dan mengganggu rantai makanan lainnya. Contoh ketika populasi belalang meledak, maka akan mengganggu pemukiman manusia dan merusak lebih banyak tanaman manusia.
Paling banyak biasanya rantai makanan terdiri dari 4 sampai 5 langkah dalam lingkaran rantai makanan dimana posisi pertama ditempati oleh tanaman atau tumbuhan yang berperan sebagai produsen kemudian disusul oleh makhluk herbivora sebagai konsumen pertama, karnivora sebagai konsumen kedua, ketiga, seterusnya sampai akhir hingga kembali ke tumbuhan sebagai produsen tingkat pertama.
Semakin sedikit langkah rantai makakan tersebut semakin besar pula potensi ketersediaan energi berpindah dari produsen ke konsumen akhir. Maka sebaliknya, semakin panjang langkah atau urutan rantai makanan maka semakin sedikit ketersediaan energi yang berpindah dan semakin lama proses rantai makanan tersebut karena harus melewati beberapa konsumen yang membutuhkan waktu.
Macam Contoh Siklus Rantai Makanan
Contoh Rantai Makanan di Laut
Ekosistem laut merupakan salah satu ekosistem dengan rantai makanan yang beragam. Biota laut yang sangat bervariasi tersebut menyebabkan keseragaman jenis rantai makanan tersebut. Selain itu, terdapatnya klasifikasi seperti tumbuhan, herbivora, karnivora, dan omnivora menyebabkan komplitnya rantai makanan pada ekosistem laut. Berikut beberapa contoh rantai makanan pada ekosistem laut.
1. Tumbuhan laut seperti rumput laut merupakan urutan rantai makanan pertama yang berperan sebagai produsen. Kemudian akan dimakan oleh beberapa hewan kecil seperti ikan pemakan rumput laut. Ikan pemakan rumput laut yang berperan sebagai konsumen pertama akan dimangsa oleh hewan karnivora yang lebih besar seperti hewan hiu atau paus. Hiu akan mati dan mikroba berperan dalam menguraikan bangkai ikan yang menjadi pupuk alami bagi rumput laut.
2. Energi matahari (bisa menjadi produsen) ⇒ Fitoplankton ⇒ Udang ⇒ Ikan besar ⇒ Bakteri pengurai.
3. Energy matahari ⇒ alga ⇒ ikan kecil ⇒ ikan besar ⇒ hiu ⇒ pengurai.
4. Udang karang ⇒ ikan besar ⇒ manusia.
5. Energy matahari ⇒ fitoplankton ⇒ udang ⇒ ikan ⇒ singa laut ⇒ pengurai.
6. Plankton ⇒ udang besar ⇒ burung flamingo.
Contoh Rantai Makanan Darat
Pada ekosistem darat, biasanya urutan rantai makanan akan lebih pendek daripada rantai makanan laut. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya jenis herbivora dan karnivora pada ekosistem darat. Selain itu, karnivora tingkat akhir jika sudah mati akan cepat terirai karena bakteri pada ekosistem darat lebih cepat bekerja daripada bakteri pengurai di ekosistem laut.
1. Rumput ⇒ Burung ⇒ Ular ⇒ Bakteri pengurai
2. Rumput ⇒ Kijang ⇒ Harimau ⇒ Bakteri pengurai
4. Biji Bijian (Padi dan Jangung) ⇒ Ayam ⇒ Ular ⇒ Elang
5. Tanaman (Buah Buahan) ⇒ Semut ⇒ Anteater (Babi Tanah) ⇒ Srigala ⇒ Bakteri pengurai
Contoh Rantai Makanan di Sungai
Rantai makanan pada ekosistem sungai tidak jauh berbeda dengan rantai makanan pada ekosistem laut. Selain urutan rantai yang lebih panjang dari rantai makanan darat akan tetapi dalam proses penguraiannya memerlukan waktu cukup lama. Meski secara biologi pertumbuhan alga sungai cukup cepat, namun sumber energi yang berpindah membutuhkan waktu yang cukup lama.
1. Alga ⇒ Ikan kecil ⇒ Ikan besar ⇒ Buaya ⇒ Bakteri Pengurai.
2. Fitoplankton ⇒ Ikan kecil ⇒ Ikan besar ⇒ Burung bangau ⇒ Buaya ⇒ Bakteri pengurai.
3. Fitoplankton ⇒ Larva Capung ⇒ Katak ⇒ Ular ⇒ Elang.
Contoh Rantai Makanan di Sawah
1. Padi ⇒ Keong sawah ⇒ Katak ⇒ Ular sawah ⇒ Bakteri pengurai.
2. Padi ⇒ Tikus ⇒ Ular ⇒ Elang ⇒ Bakteri Pengurai.
3. Padi ⇒ Serangga ⇒ Katak ⇒ Burung Hantu.
4. Padi ⇒ Serangga (Belalang) ⇒ Tikus ⇒ Rajawali.
Setiap makhluk hidup memerlukan energi agar bisa bertahan hidup. Energy itu pun dapat didapatkan melalui makanan yang mereka makan. Itu sebabnya kenapa di siklus keberlangsungan makhluk hidup terdapat rantai makanan yang merupakan jalur perpindahan energy dan materi yang diawali dari satu tingkat trofik ke trofik selanjutnya dengan mekanisme makan dan dimakan. Secara sederhana, rantai makanan atau food chain merupakan proses makan dan dimakan yang disertai dengan eregi dan materi dari satu organism ke organism lainnya dengan arah dan urutan tertentu.
Rantai makanan ini telah dipelajari di dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sudah ada sejak sekolah dasar. Di dalam rantai makanan sendiri terdapat tiga jenis makhluk hidup yaitu herbivore atau pemakan tumbuhan, karnivora atau pemakan daging, dan juga omnivore atau pemakan tumbuhan dan daging.
Seperti yang kita ketahui bahwa semua makhluk hidup di bumi memerlukan organism lain juga lingkungan sebagai pendukung hidup yang kompleks. Tentunya memiliki sifat saling berpengaruh dengan timbal baliknya. Hubungan antara unsur hayati dengan non hayati inilah akan membentuk system ekologi dan terjadilah rantai makanan, aliran energy dan siklus biogeokimia.
Di dalam proses rantai makanan terdapat makhluk hidup yang memiliki peranannya masing-masing. Ada yang sebagai produsen, konsumen, dan juga sebagai dekompesor atau pengurai. Di dalam rantai makanan sendiri terdapat tingkatan yang disebut trofik. Di mana trofik pertama yaitu organism yang bisa menghasilkan suatu zat makanan sendiri atau berperan sebagai produse. Hal ini termasuk tumbuhan. Kemudian dilanjutkan pada organism yang berada di posisi tingkat trofik 2 yaitu konsumen primer atau konsumen I yang mana merupakan hewan herbivore atau pemakan tumbuhan.
Jenis Rantai Makanan dalam Ekosistem
Di dalam sebuah ekosistem tentu akan terjadi siklus rantai makanan, aliran energy, dan daur biogeokimia. Menurut para ahli, bahwa rantai makanan terbagi menjadi tiga jenis pokok di antaranya adalah rantai pemangsa, parasit, dan saprofit. Rantai-rantai makanan ini pun bersifat tidak bisa berdiri sendiri, yaitu saling berhubungan dengan yang lainnya, sehingga terbentuklah jarring-jaring makanan.
1. Rantai Pemangsa
Acuannya, rantai pemangsa ini adalah sejenis tumbuhan hijau atau makhluk hidup yang memiliki peranan sebagai produsen dalam siklus rantai makanan. Rantai pemangsa sendiri bisa juga termasuk hewan yang bersifat herbivora yang mana sebagai konsumen I, dan dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa atau memakan hewan herbivore sebagai konsumen II, hingga berakhir ke hewan pemangsa karnivora dan herbivore sebagai konsumen III. Biasanya dalam rantai makanan yang menempati kedudukan paling tinggi atau puncak adalah makhluk hidup omnivora.
Contoh dari rantai pemangsa dalam rantai makanan adalah padi, tikus, ular, dan elang. Contoh tersebut, kita mengetahui bahwa trofik pertamanya adalah padi yang berperan sebagai produsen, trofik kedua adalah tikus yang berperan sebagai konsumen I, trofik ketiga adalah ular yang berperan sebagai konsumen II, danb elang sebagai konsumen III.
2. Rantai Parasit
Rantai parasit sendiri berawal dari organism besar hingga organism yang hidup sebagai parasit. Contohnya adalah cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit ini diawali dari organism yang sudah mati dan diurai oleh para pengurai. Contohnya adalah jamur dan bakteri.
Kita perlu ilmu pengetahuan alam salah satunya adalah ilmu tentang rantai makanan. Di mana ilmu ini sangat bermanfaat bagi kita dalam bersikap di kehidupan sehari-hari kita.