Pengertian Radiasi : Macam Jenis, Manfaat, Bahaya dan Contoh

Radiasi merupakan pancaran energi lewat sebuah materi atau ruang berbentuk panas, gelombang elektromagnetik atau partikel dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang ada di sekitar kita seperti contohnya lampu penerangan, televisi, alat pemanas makanan, komputer dan masih banyak lagi.

Radiasi berbentuk gelombang elektromagnetik atau disebut foton merupakan jenis radiasi yang tidak memiliki massa serta muatan listrik. Sebagai contohnya adalah sinar X dan gamma serta termasuk radiasi yang tampak seperti sinar yakni sinar matahari, lampu, gelombang microwave, handphone dan juga radar.

Radiasi bisa diartikan sebagai proses energi yang dilepaskan atom. Radiasi sendiri umumnya diklasifikasikan menjadi 2 kelompok antara lain yaitu :

  • Radiasi korpuskuler yakni pancaran atau aliran dari atom atau partikel sub atom yang mampu memindahkan energi gerak atau kinetiknya ke bahan yang dibentuk.
  • Radiasi elektromagnetis yakni sebuah pancaran gelombang atau gangguan medan elektris dan magnetis yang bisa menyebabkan perubahan struktur dalam atom dati bahan yang dilalui atau medium.

A. Macam Jenis Radiasi Berdasarkan Sumber

Jika dilihat dari sumber radiasi, maka secara garis besar bisa dibedakan menjadi:

1. Radiasi Alam

Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, peluruhan radom serta thorium yang ada di udara dan juga radionuklida di dalam bahan makanan. Sedangkan untuk sumber radiasi dari alam diantaranya adalah:

a). Radiasi Benda Langit

Sebab medan magnet bumi akan mempengaruhi radiasi ini, maka orang yang berada di kutub akan menerima lebih banyak dibandingkan orang yang ada di khatulistiwa. Selain itu, mereka yang ada di lokasi lebih tinggi juga akan menerima radiasi lebih besar sebab lapisan udara semakin tipis yang berguna sebagai penahan radiasi.

Untuk itu, jika seseorang ada di puncak gunung, maka akan menerima radiasi yang lebih banyak dibandingkan mereka yang ada di permukaan laut, Begitu juga dengan orang yang menggunakan pesawat terbang juga akan menerima lebih banyak radiasi.

b). Radiasi Dari Kerak Bumi

Bahan radioaktif utama di kerak bumi merupakan kalium 40, rubidium 87, unsur turunan uranium 238 dan juga turunan thorium 232. Besarnya radiasi dari kerak bumi tersebut akan berbeda beda meski tidak terlalu jauh.

Penelitian yang dilakukan di Perancis, Jerman, italia, Jepang serta Amerik Serikat menunjukkan jika sekitar 95% populasi manusia tinggal di daerah yang memiliki tingkat radiasi dari bumi antara 0.3 hingga 0.6 milisievert [mSv] per tahun. Sekitar 3% populasi di dunia akan menerima dosis 1 mSv per tahun atau bahkan lebih.

2. Radiasi Buatan

Radiasi buatan merupakan radiasi yang terjadi akibat aktivitas manusia seperti penyinaran menggunakan sinar X pada bidang medis, radiasi pembangkit tenaga nuklir, radiasi bidang industri dan sebagainya. Sedangkan untuk beberapa sumber radiasi buatan diantaranya adalah sebagai berikut:

a). Radiasi Tindakan Medik

Di bidang kedokteran, radiasi dipakai untuk alat pemeriksaan atau diagnosis atau penyembuhan. Pemindai sinar X atau rontgen adalah alat diagnosis yang paling banyak dikenal, sedangkan untuk dosis radiasi dari rontgen ini adalah dosis tunggal dan menjadi yang terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia.

b). Radiasi Reaktor Nuklir

Ada banyak orang yang beranggapan jika tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir bisa menyebabkan manusia terkena radiasi tinggi. Meski di dalam reaktor ada banyak unsur radioaktif, akan tetapi sistem keselamatan reaktor sebetulnya membuat jumlah lepasan radiasi ke lingkungan juga sangat kecil.

Untuk kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1 hingga 6 km dari reaktor akan menerima radiasi tambahan tidak lebih dari 0.005 milisievert per tahun. Nilai tersebut jauh lebih kecil dibandingkan yang diterima dari alam.

B. Manfaat Radiasi

Radiasi sendiri ternyata memiliki beberapa manfaat untuk kegiatan sehari hari dan berikut adalah beberapa manfaat dari radiasi:

1. Teknik Radiografi

Ini adalah teknik di mana sumber sinar X akan ditembuskan ke bagian tubuh pasien yang akan diperiksa dengan kondisi penyinaran tertentu. Radiasi sinar X yang akan tembus memiliki besaran berbeda sesuai daya serap organ tubuh yang akan ditembus.

Perbedaan besaran nantinya akan ditngkap film X ray kemudian membentuk bayangan laten dan sesudah melewati beberapa proses pencucian, maka akan menghasilkan gambaran foto dari organ yang diperiksa tersebut.

2. Teknik Fluoroskopi

Ini merupakan teknik yang memanfaatkan salah satu sifat sinar X yakni jika mengenai bahan akan berpendar. Kondisi penyinaran fluoroskopi untuk penggunaan arus tabung serta waktu penyinaran akan berbeda dengan teknik radiografi. Selain itu, waktu pemeriksaan yang dibutuhkan juga lebih lama sebab radiasi yang dikeluarkan fluoroskopi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan diagnosa.

3. Komunikasi

Seluruh sistem komunikasi modern sekarang ini memakai bentuk radiasi elektromagnetik, variasi intensitas radiasi berbentuk suara, gambar atau juga bisa informasi lain yang sedang dikirim. Sebagai contoh, suara manunsia bisa dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan cara membuat gelombang bervariasi sesuai dengan variasi suara tersebut.

4. Iptek

Para peneliti juga memakai atom radioaktif dalam menentukan umur dari bahan yang dulu merupakan bagian dari organisme hidup. Usia bahan itu bisa diperkirakan dengan cara mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung dalam proses yang dinamakan dengan penaggalan radiokarbon.

C. Contoh Bahaya Radiasi Pada Setiap Faktor

Sudah diketahui bahwa penyusun tubuh mahluk hidup terkecil merupakan suatu sel. Pada saat sel berinteraksi dengan sebuah radiasi ion, energi yang berasa dari radiasi akan terserap masuk ke dalam sel serta mampu menyebabkan perubahan secara kimiawi pada molekul yang terkandung di dalam sel tersebut. Perubahan kimiawi tersebut yang bisa menyebabkan terjadinya kelainan genetik yang berbeda. Macam jenis contoh bahaya radiasi yang dapat ditimbulkan terhadap tubuh manusia sendiri berbagai macam, bergantung dari beberapa faktor berikut ini :

1. Lama paparan

Paparan radiasi dengan dosis yang terhitung tinggi dalam kurun satu waktu atau pada jangka pendek juga mampu menimbulkan beberapa gejala (yang umum disebut sindrom radiasi akut) pada tubuh manusia akan muncul gejala seperti kulit memerah, gatal, bengkak hingga terasa terbakar, kerontokan rambut, mual, muntah, lemas, demam, diare, pingsan, nyeri hingga kejang-kejang. Beberapa gejala ini tentunya akan berbeda bila seseorang terpapar dalam hitungan jangka waktu lama.

Biasanya kepekaan tubuh seseorang yang berdeda beda juga dapat mempengaruhi dampak paparan radiasi yang terjadi pada tubuh. Salah satu contohnya, radiasi gamma sekitar sebanyak 400 rem dapat menyebabkan kematian kepada seorang manusia bila dipapari sebanyak dua waktu yang berbeda dengan jangka rentang waktu 30 hari.

2. Sumber Radiasi

Paparan radiasi yang berasal dari sinar kosmik biasanya lebih cenderung bisa diabaikan, hal tersebut dikarenakan sebelum mencapai ke tubuh mahluk hidup, radiasi itu terlebih lebih dulu akan berinteraksi dengan atmosfer di planet bumi.

Diketahui bahwa radiasi neutron biasanya hanya dapat ditemukan pada suatu reakton nuklir. Sedangkan untuk radiasi beta hanya dapat menembus sebuah kertas tipis, begitu juga dengan radiasi sinar alfa yang dikatahui hanya dapat menembus beberapa milimeter udara. Selain itu sinar-X dan sinar gamma jika berada di sekitar manusia, maka sinar ini bisa sangat berbahaya bila berhasil memapari mahluk hidup.

Hal itu juga bisa dibedakan dengan radiasi yang diterima saat seseorang sedang melalui mesin scan tubuh yang terdapat di bandara (karena intensitasnya dikatakan lebih rendah), dengan radiasi yang diterima bila tinggal pada suatu wilayah yang pernnah mengalami peristiwa nuklir, karena memiliki perbedaan jenis radiasinya.

3. Banyaknya dosis radiasi yang diterima tubuh

Pada jumlah dosis yang rendah, sel tubuh yang terpapar oleh radiasi masih bisa memulihkan dirinya sendiri dalam kurun waktu yang tak begitu lama. Sel yang telah rusak hanya akan mati dan kemudian digantikan oleh sel yang baru.

Namun pada dosis yang lebih tinggi, sel yang telah rusak akan memperbanyak diri hingga menjadi sel kanker, dipengaruhi oleh pola hidup yang mendukung untuk menyebabkan penyakit kanker seperti perilaku konsumsi makanan rentan karsinogen merokok dan sebagainya.