Pengertian Hertz [Hz] : Sejarah, Rumus, Cara Mengukur dan Contoh

Hertz merupakan satuan dasar dari pengukuran frekuensi sebuah sistem internasional atau SI dan Hz merupakan singkatan standar untuk hertz. Satu hertz bisa diartikan sebagai satu siklus lengkap per detik dan bisa diterapkan untuk peristiwa periodik, arus listrik, gelombang suara serta gelombang radio.

A. Apakah Hertz?

Hertz bisa diartikan sebagai satu siklus per detik. Sedangkan dalam bahasa Inggris, Hertz digunakan sebagai bentuk yang jamak. Sedangkan untuk multiples yang biasa digunkan adalah kHz atau kilohertz, MHz atau megahertz, GHz atau gigahertz dan juga THz atau terahertz.

Satu hertz mengartikan 1 detik yang berarti satu siklus per detik, 100 Hz berarti seratus siklus per detik dan begitu seterusnya. Unit ini juga bisa diterapkan pada semua peristiwa periodik seperti jam tangan yang berdetak di 1 Hz atau jantung manusia yang bisa dikatakan berdetak di 1.2 Hz.

Namun meski kecepatan sudut, frekuensi sudut serta satuan hertz seluruhnya mempunyai dimensi 1/s, akan tetapi kecepatan sudut serta frekuensi sudut tidak dinyatakan dalam hertz namun dalam satuan sudut yang sesuai seperti radian per detik.

B. Sejarah Hertz

Di tahun 1930, Komisi Elektroteknik Internasional yang disingkat IEC memberikan nama hertz yang diambil dari Heinrich Hertz yakni ahli fisika asal Jerman. Di tahun 1960, ini kemudian diadopsi Konferensi Umum mengenai Berat serta Ukuran sebagai pengganti dari siklus per detik yang lebih lama.

C. Cara Mengukur Hertz

Hertz bisa diukur dengan memakai alat penghitung frekuensi, osiloskop atau multimeter dan beberapa multimeter juga umumnya mempunyai penghitung frekuensi dasar yang hanya bisa berfungsi untuk sinyal listrik. Untuk mengukur frekuensi radio, maka dibutuhkan penghitung frekuensi atau osiloskop yang tepat serta memiliki input RF yang dibutuhkan.

Sinyal radio yang lemah umumnya butuh beberapa amplifikasi serta penyaringan agar bisa diukur. Ini memerlukan sinyal yang nantinya akan dilewati melalui perangkat tambahan sebelum sampai ke konter. Untuk bisa mengukur frekuensi getaran mekanis, maka dibutuhkan transduser sehingga bisa berubah menjadi sinyal listrik.

D. Pengaplikasian Hertz

Hertz bisa diaplikasikan untuk beberapa hal seperti getaran, radiasi elektromagnetik dan juga komputer.

1. Getaran

Suara merupakan gelombang longitudinal keliling yakni osilasi tekanan. Kita sebagai manusia bisa merasakan gelombang suara sebagai nada dan setiap not musik akan sesuai dengan frekuensi tertentu yang bisa diukur dalam hertz.

Untuk telinga bayi bisa merasakan frekuensi dari mulai 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Sedangkan untuk manusia dewasa rata rata bisa mendengar antara 20 Hz sampai dengan 16.000 Hz. Lalu untuk ultrasonik, infrasonik serta getaran fisik lain seperti atomik dan molekuler akan memanjang dari beberapa fentohertz ke rentang terahertz dan begitu pun seterusnya.

2. Radiasi Elektromagnetik

Radiasi elektromagnetik biasanya digambarkan oleh frekuensinya yakni jumlah osilasi medan listrik serta medan tegak lurus per detik yang dinyatakan dalam hertz. Radiasi frekuensi umumnya diukur dalam kHz atau kilohertz, MHz atau megahertz atau juga bisa GHz atau gigahertz.

Cahaya merupakan radiasi elektromagnetik dengan frekuensi lebih tinggi dan bahkan punya frekuensi sekitar puluhan inframerah sampai ribuan yakni ultraviolet terahertz. Radiasi elektromagnetik dengan frekuensi kisaran terahertz rendah yakni antara frekuensi radio tertinggi yang bisa digunakan serta cahaya inframerah gelombang panjang biasa disebut dengan radiasi terahertz. Bahkan untuk frekuensi yang lebih tinggi seperti sinar gamma juga bisa diukur dengan exahertz atau Ehz.

3. Komputer

Di dalam komputer, sebagian besar CPU atau central processing unit akan diberi label dalam hal laju jamnya yang dinyatakan dalam bentuk megahertz atau gigahertz. Spesifikasi tersebut mengacu untuk frekuensi sinyal jam utama dari CPU.

Sinyak tersebut merupakan gelombang persegi yakni tegangan listrik yang berganti antara nilai logikan rendah serta tinggi secara berkala. Oleh karena hertz sudah dijadikan unit pengukuran utama yang diterima masyarakat untuk menentukan kinerja CPU, maka banyak ahli yang kemudian mengkritik pendekatan tersebut dan mereka mengklaimnya sebagai patokan yang terlalu mudah dimanipulasi. Untuk beberapa prosesor memakai beberapa periode jam dalam satu operasi, sementara yang lain bisa melakukan beberapa operasi hanya dalam satu siklus saja.

E. Contoh Pengukuran Hertz

Satu kilohertz atau kHz adalah 1000 Hertz, satu megahertz atau MHz adalah 1 juta Hertz serta satu gigahertz merupakan 1 miliar Hertz atau GHz. Berikut akan kami berikan contoh pengukuran Hertz selengkapnya.

Detak jam menjadi contoh yang sangat sederhana dari periodik yang diukur dalam hertz, yakni 1 centang per detik. Sedangkan daya hunian normal di Indonesia sendiri dipasok di frekuensi 60 hertz dan untuk daya yang dipasok di Eropa biasanya adalah 50 hertz.

Untuk telepon nirkabel rumah tangga beroperasi pada frekuensi megahertz dan juga gigahertz. Telepon tanpa kabel yang lebih tua umumnya beroperasi di 900 hertz dan bisa juga dibawahnya serta kebanyakan memakai pensinyalan analog yang kurang aman. Untuk telepon tanpa kabel yang lebih modern akan beroperasi di 2.4 GHz sertra 5.8 GHz dan frekuensi yang lebih tinggi memungkinkan telepon bisa semakin aman, akurat untuk jarak yang lebih jauh dari unit dasar mereka.

Gigahertz umumnya juga sering dipakai untuk menggambarkan kecepatan unit pemrosesan pusat atau CPU pada komputer. Untuk aturan umumnya, jika semakin tinggi kecepatan CPU dalam GHz, maka akan semakin tinggi kinerja komputer tersebut meski daya efektif komputer akan tergantung dari pengukuran lainnya selain kecepatan CPU.