Pengertian Farmasi : Arti, Pembagian Bidang, Standar Kemampuan dan Peran

Secara umum definisi atau pengertian farmasi adalah salah satu bidang kesehatan yang di kombinasikan dengan ilmu kimia, yang  bertanggung jawab untuk memastikan efektifitas dan keamanan penggunaan obat. Farmasi juga merupakan salah satu gelar professional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasanya bekerja atau bertugas di instansi milik pemerintah maupun swasta seperti badan pengawas obat dan makanan, rumah sakit, industry farmasi, industri obat tradisional, apotek dan berbagai sarana kesehatan lainnya.

A. Defenisi Farmasi Menurut Para Ahli

1. Syamsuni

Farmasi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, serta menganalisis obat-obatan dan pengobatannya.

2. Wikipedia

Farmasi adalah ilmu kedokteran dan ilmu kimia yang dikombinasikan. Bidang ilmu ini mempunyai tanggung jawab dalam mempelajari sifat-sifat obat beserta penditribusian dan memastikan penggunaannya secara aman.

B. Pembagian Bidang dalam Farmasi

1. Farmakologi

Farmakologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang obat-obatan dan seluruh aspeknya.

2. Farmakognosi

Farmakognosi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengtahuan serta pengenalan obat yang terbuat dari bahan tanaman.

3. Biofarmasi

Biofarmasi ilmu yang meneliti tentang suatu pengaruh dari formulasi obat terhadap efek terapeutiknya.

4. Farmakokinetik

Farmakokinetik merupakan cabang ilmu farmasi yang mempelajari perjalanan obat mulai dari kinetika proses absorbsi obat, distribusi serta eliminasi (metabolisme dan ekskresi).

5. Farmakodinamika

Farmakodinamika merupakan reksi fisiologi dan efek terapi suatu obat terhadap organisme hidup.

6. Toksikologi

Taksikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh.

7. Farmakoterapi

Farmakoterapi meruakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penggunaan obat untuk mengobati penyakit dan gejalanya.

C. Karir Dunian Kefarmasian

  1. Farmasi komunitas
  2. Farmasi industry
  3. Farmasi rumah sakit
  4. Pelayanan farmasi di pemerintahan
  5. Pedagang besar farmasi (PBF)
  6. Farmasi manajemen

D. Standar Kemampuan Farmasis

Dibawah ini merupakan standar kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang farmasis lengkap dengan penjelasannya.

  1. Seorang farmasis harus mampu bertukar pikiran dengan dokter dan praktisi perawatan kesehatan lain, yang menyangkut perawatan terhadap pasien serta menjaga kepercayaan pasien akan perawatannya.
  2. Seorang farmasis harus mempunyai informasi yang cukup mengenai kemungkinan obat paten mana yang interaksinya berlawanan dan juga mengenai takaran yang sesuai agar obat bisa bekerja dengan baik.
  3. Farmasis merupakan seorang spesialis yang paham mengenai karakteristik kestabilan dan persyaratan penyimpanan obat dan bahan obat, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari bentuk sediaannya.
  4. Farmasis hendaknya paham benar akan pengaturan legal tentang pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat. Farmasis perlu paham tentang penggunaan obat yang diizinkan baik oleh pejabat negara dan daerah, praktek medis yang benar, dan tanggung jawab legalnya terhadap pasien dalam penggunaan obat pada prosedur terapetik eksperimental.
  5. Farmasis harus mampu untuk mengidentifikasi produk obat-obatan berdasarkan bentuk dan warna yang dirinci, dan mungkin penggunaannya yang dianjurkan dengan menggunakan bahan sumber yang sesuai.
  6. Seorang farmasis harus bisa merujuk pasien itu kepada praktisi medis yang sesuai, spesialis, atau badan yang paling berkompeten untuk membantu pasien dalam kasus spesifik. Farmasis perlu memiliki pengetahuan tentang manifestasi toksis dari obat dan tindakan yang diperlukan sebagai cara terbaik untuk pengobatan dalam gejala keracunan.
  7. Farmasis harus mamu berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan pasien mengenai petunjuk mengenai penanganan yang sesuai dari resep dan obat paten dan seorang farmasis hendaknya mengetahui tentang pembatasan yang perlu ditekankan pada konsumsi makanan, pengobatan lain dan aktivitas fisik.
  8. Mampu berkomunikasi dengan profesional kesehatan lain atau orang awam tentang topik obat yang baik, masalah kesehatan masayrakat, dan pendidikan kesehatan perorangan.
  9. Seorang farmasis harus mampu meracik obat yang sesuai atau campuran obat dalam bentuk sediaan yang baik.
  10. Mampu menginterpretasi resep dari penulis resep dengan baik dan teliti dalam peracikan bahan terapetik yang sesuai, memeriksa ketepatan resep yang sudah selesai sesuai isinya serta menempelkan label petunjuk sesuai diperlukan agar membantu pemahaman pasien tentang maksud si penulis resep.
  11. Farmasis juga harus menginformasik pasien secara lisan atau tertulis, mengenai efek merugikan dari obat yang diracik menurut resep, apabila mengandung obat yang mungkin berbahaya bagi orang yang memakannya serta memastikan bahwa pasien mengerti betul mengenai petunjuk obat yang ditulis.
  12. Farmasis hendaknya memahami prinsip dan teknik prosedur manajemen yang baik, dan akan memberikan pelayanan yang efisien untuk memastikan kesinambungan perawatan pasiennya serta menyadari tentang pertimbangan finansial dari perawatan kesehatan, dan senantiasa berusaha memberikan perawatan pasien yang berkualitas.

E. Peran Farmasis

Dibawah ini merupakan beberapa point penting mengenai peran seorang farmasis dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat.

  1. Melakukan imunisasi dan penyuluhan kesehatan pada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan partisipasi.
  2. Penyuluhan penularan penyakit seksual dan keluarga berencana.
  3. Fluoridation: keseimbangan elektrolit air bersih, kesehatan gigi.
  4. Promosi kesehatan.
  5. Pencegahan keracunan.
  6. Persiapan penanggulangan bahaya dan keadaan darurat Perlindungan terhadap lingkungan.
  7. Mengajarkan dan menyadarkan masyarakat tentang keamanan dan keselamatan ditempat kerja serta bagaiman melakukan pengobatan sendiri seperti P3K.