Sejak era 90-an, perkembangan dunia teknologi mengubah tatanan hingga struktur pasar. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran pekerjaan maupun bertambahnya lapangan kerja. Menjadi hal yang bagus sekaligus hal yang kurang bagus ketika kita memasuki era revolusi industry 4.0.
Era revolusi 4.0, dunia karir tidak terbatas dari menjadi pekerja atau pegawai yang memakai seragam, berpendidikan tinggi, atau memiliki prestasi yang tinggi, tetapi orang tanpa mengenyam pendidikan sekalipun bisa berkarir. Era inilah yang biasanya disebut sebagai era disrupsi.
Era disrupsi adalah era dimana tidak ada kepastian atau terjaminnya pekerjaan layak pada orang-orang yang berpendidikan. Semua orang memiliki hak yang sama untuk bekerja pada satu level atau memiliki penghasilan yang kadang orang tanpa berpendidikan tinggi lebih menghasilkan daripada orang yang menempuh puluhan tahun di dunia pendidikan.
Kampanye revolusi industry 4.0 di Indonesia masih santer digaungkan pemerintah untuk mengangkat mindset masyarakat. Ya meskipun negara maju lainnya seperti Jepang sudah mulai masuk ke dunia industry 5.0, kita masih proses goals di era 4.0.
A. Apa itu revolusi industry 4.0?
Jika kita menelusuri awal mula perkembangan industry, maka dimulai dari industry 1.0, 2.0, 3.0, hingga 4.0. Revolusi industry 4.0 adalah fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi atau bisa disebut sebagai pemanfaatan robot. Konsep utama dalam era ini adalah penerapannya yang berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia di dalam proses produksi.
Otomatisasi membawa dampak dalam efisiensi pada lingkungan kerja karena mampu meminimalkan terjadinya human error. Dengan otomatisasi manajemen waktu menjadi lebih tertata dan ini adalah hal yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha. Selanjutnya, produksi yang menggunakan otomatisasi akan berdampak pada pengurangan biaya produksi.
Contoh paling konkrit yang bisa diambil dari revolusi industry 4.0 adalah pemanfaatan teknologi dalam proses pembukuan, produksi, data informasi, pengolahan data secara otomatis maupun hal lain yang dilakukan dengan mengunakan bantuan otomatisasi.
Terlepas dari penggunaan teknologi tinggi dan rumit, manfaat dari hadirnya revolusi industry 4.0 ini bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Salah satunya adalah pertukaran informasi yang dapat dengan mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui jaringan internet. Arus informasi sudah tak dapat dibendung lagi. Hanya dalam hitungan detik, berita-berita tertentu dapat dengan mudah tersebar.
B. Hal yang perlu dipersiapkan untuk berkarir di Industry 4.0
Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa era industry 4.0 bertumpu pada teknologi berbasis komputer dan internet. Untuk mengembangkan itu semua, diperlukan beberapa hal yang harus disiapkan seperti artificial intelligent, Big data, Internet of Things dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui apa saja yang akan digunakan dan paling menonjol di era revolusi industry 4.0, saatnya menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk berkarir di era industry 4.0. Tentu saja hal ini menguntungkan bagi anak muda yang masih memiliki waktu banyak untuk belajar.
1. Kemampuan programing
Setiap sistem yang berbasis komputer, dibangun berdasarkan kode program. Tanpa bahasa pemrograman, tidak akan ada teknologi AI, Big data, website, cloud dan lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan programer di era industry 4.0 ini sangat banyak.
Jika masih awam tentang dunia programing, dapat belajar mulai dari dasar pemrograman seperti bahasa C++, PHP, Python, HTML, CSS, dan lainnya. Bahasa pemrograman yang akan dipelajari juga harus sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, misalnya dibidang pemrograman cloud hosting, website, android, atau komputer.
2. Kemampuan desain
Kebutuhan akan desain di era industry 4.0 juga meningkat seiring dengan maraknya dunia digital. Misalnya, dalam kantor berita saja dibutuhkan puluhan karyawan dibidang desain untuk membuat layout halaman, banner, pamflet, infografis, marketing dan lain sebagainya. Tentu, kemampuan dibidang desain bisa dipelajari secara otodidak karena tutorial di internet sudah sangat terbuka.
Selain itu, apabila memiliki kemampuan programing, dapat dikolaborasikan dengan desain aplikasi mobile. Sehingga nantinya dapat menjadi UX atau UI developer. Saat ini kebutuhan UX/UI developer dibidang aplikasi mobile peluangnya sangat terbuka lebar.
3. Kreativitas
Kreativitas setiap orang memang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, keluarga, cara pengajaran dan lain sebagainya. Namun, kreativitas dapat dibentuk dengan awal imitasi terhadap sesuatu hal yang sudah ada, kemudian dimodifikasi menjadi sesuatu hal yang baru. Memang tak dapat dipungkiri bahwa saat ini segala bentuk kreativitas telah ada yang membuatnya, yang terpenting adalah bagaimana cara membuatnya menjadi hal berbeda.
Misalnya dalam aplikasi ojek online, saat ada beberapa ‘pemain’ baru yang ikut masuk kedalam pasar. Padahal cara dan sistemnya sama dengan ojek online yang sudah ada. Namun, ada hal yang berbeda misalnya tarif dasar, cara pemesanan, kemudahan, dan skema-skema lainnya sehingga terlihat berbeda dan kreatif.
4. Manajemen
Meskipun era industry 4.0 identik dengan era digital, pada kenyataannya belum bisa melepaskan kebutuhan akan tenaga manajemen. Hal yang dapat diatur oleh para manajer adalah manajemen waktu, tenaga kerja dan produksi. Tetapi, kedepannya, sistem manajemen ini bisa jadi digantikan oleh sistem yang lebih canggih berbasis artificial intelligent.
Pada beberapa bulan lalu, muncul kebijakan untuk mengganti pejabat setingkat eselon 3 dan 4 digantikan oleh robot yang memiliki kemampuan seperti manusia untuk mengurus kebutuhan administrasi. Di jepang dan china juga sudah ada robot manusia yang dapat menjawab dan berkomunikasi layaknya manusia.
5. Leadership
Kepemimpinan memang tidak bisa digantikan oleh robot semata. Menjadi pemimpin artinya mampu memahami permasalahan kompleks yang ada di lingkungannya. Banyak aspek yang perlu dipikirkan ketika menjadi pemimpin, misalnya masalah sosial, ekonomi, budaya, politik, hukum dan hubungan diplomatik.
Menjadi pemimpin memang bukan sesuatu hal yang baru. Di era industry 4.0 hingga kedepan, kemampuan leadership masih sangat diperlukan untuk menjalankan badan ekonomi atau suatu negara. Untuk menjadi pemimpin yang baik, diperlukan pemahaman dan pemikiran yang terbuka akan perubahan zaman.
6. Skil menulis
Dari waktu ke waktu, mungkin menulis adalah sesuatu yang sudah ada. Kemampuan menulis sejak dulu berkontribusi bagi perkembangan peradaban manusia ketika ditemukannya kertas oleh bangsa China. Hingga perkembangan selanjutnya, ilmu pengetahuan kerap ditulis dalam buku.
Hingga sekarang pun kemampuan menulis masih diperlukan untuk menunjang promosi, buku panduan, buku pemikiran dan lain sebagainya. Ada banyak pilihan karir dari kemampuan menulis.
7. Komunikatif
Karakter seseorang memang berbeda-beda. Salah satunya adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Skill untuk berkomunikasi dengan baik kepada orang lain adalah hal yang cukup banyak dibutuhkan di era industry 4.0.
Kemampuan dalam berkomunikasi ini diperuntukkan untuk menjaga lingkungan kerja tetap harmonis dan berjalan lancar. Bayangkan saja, dalam sebuah perusahaan tidak ada karyawan yang mampu mempresentasikan ide atau gagasan strategi kedepan kepada client. Pasti tidak ada client yang mau bekerjasama karena tidak ada yang bisa dipercaya hanya dengan dokumen atau proposal.
8. Multimedia
Hampir seperti kemampuan desain, skill multimedia sangat diperlukan untuk membuat berbagai macam fotografi, videografi, atau editing. Mengingat saat ini perusahaan-perusahaan start up banyak menggunakan media online seperti website dan youtube, maka kebutuhan akan pekerja dibidang multimedia cukup banyak.
Jikapun tidak bekerja di perusahaan, skill multimedia dapat dimanfaatkan untuk membuat konten sendiri dan membangun chanel youtube. Banyak youtuber yang berpenghasilan tinggi dengan menyediakan konten video seperti review gadget, laptop, tutorial, hiburan dan konten lainnya.
C. Pilihan Karir di Era Revolusi Industry 4.0
Saat ini dunia karir tidak lagi baku seperti beberapa tahun lalu. Pendidikan sudah tak lagi menjadi jaminan akan pekerjaan mapan. Hal yang menjadi jaminan adalah penguasaan kemampuan baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun di bidang lain yang dibutuhkan oleh orang lain.
Berikut adalah beberapa pilihan karir yang masih dibutuhkan mungkin hingga puluhan tahun kedepan. Sesuaikan dengan passion dan kemampuan yang memang benar-benar dikuasai.
1. App developer
Tugas seorang app developer adalah membangun dan mengembangkan software dengan memakai bahasa pemrograman seperti HTML, Ruby, Java, serta penguasaan penggunaan aplikasi developer seperti android studio, adobe dreamweaver dan lain sejenisnya.
App developer berbeda dengan web programmer, hal tersebut dikarenakan hasil akhir seorang pengembang aplikasi adalah sesuatu yang biasa didownload melalui playstore dan app store. Seorang pengembang juga harus menguasai alur algoritma sehingga memudahkan user atau pengguna.
2. Web Developer
Industri atau perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang pun kini sudah mulai memasarkan produknya melalui media online seperti website. Dengan adanya website, seorang pembeli dapat dengan mudah membeli barang dibutuhkan. Untuk itu, kebutuhan web developer sangat penting untuk menunjang perusahaan di era yang serba online ini.
Meski perusahaan telah mendapatkan website yang diminta, mereka tidak akan dapat menghentikan kontrak kerja dengan web developer. Sebab, perusahaan juga membutuhkan seseorang yang selalu memantau dan memelihara website apabila terjadi error. Untuk itu, web developer dibutuhkan untuk waktu yang lama.
3. Content creator
Dari latar belakang apapun, semua orang dapat menjadi content creator. Tugas seorang content creator di era sekarang tidak perlu sangat wah. Hal penting dari seorang pembuat konten adalah membuat konten dalam bentuk tulisan atau video yang berbeda dengan orang lain dan mampu memengaruhi banyak orang.
Berangkat dari kalangan apapun, seseorang dapat menjadi content creator, asalkan memiliki daya kreativitas dan kemampuan komunikasi yang tinggi. Sehingga karya-karya nya dapat berkompetisi dengan yang lain. Memang bukan hal yang mudah, tetapi agar bisa menjadi content creator diperlukan tekat kuat untuk belajar. Pekerjaan ini masih memiliki peluang yang sangat besar di era industry 4.0.
4. Copy writer
Maksud dari copy writer bukan seorang penulis yang kerjaannya hanya menyalin. Hampir sama seperti content creator, seorang copy writer lebih di spesialisasi kan pada bentuk tulisan untuk kebutuhan promosi dan iklan. Tugas utamanya adalah membuat konten promosi yang mampu menarik konsumen dengan produk yang sedang di pasarkan.
Content creator dan copy writer merupakan dua hal yang sama-sama dibutuhkan di dunia kerja untuk menunjang target market perusahaan. Tanpa kedua profesi ini, marketing tidak akan berkembang dan cenderung stagnan dengan penggunaan media konvensional seperti bait-bait tulisan pada kertas. Untuk meningkatkan skill menulis, ada baiknya untuk terus berlatih menulis meski belum bisa menulis yang baik.
5. Spesialis SEO
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini persaingan pasar melalui online sangat ketat. Banyak start up yang memulai perjalanan usahanya melalui persaingan online. Salah satunya adalah berlomba untuk menjadi top one di pencarian google. Kenapa harus google? Karena memang pengguna search engine terbesar di dunia adalah google. Perusahaan ini mampu menciptakan ekosistem yang mendorong pelaku usaha di bidang digital untuk memaksimalkan penggunaan search engine.
Menjadi seorang yang ahli dalam search engine optimation akan dibutuhkan oleh perusahaan benefit yang berfokus pada persaingan online. Misalnya seperti toko online berbasis website, tentu dibutuhkan tenaga ahli untuk membuat website perusahaan agar memiliki ranking teratas di pencarian google.