Adaptasi Morfologi : Pengertian, Macam Jenis dan Contoh

Adaptasi morofologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan bentuk tubuh pada lingkungan sehingga bisa bertahan hidup. Adaptasi morofologi juga bisa dikatakanproses penyesuaian bentuk tubuh serta alat tubuh di organisme pada lingkungan. Adaptasi ini mudah diamati karena hanya terjadi di luar tubuh makhluk hidup.

A. Pengertian Adaptasi Morfologi

Adaptasi adalah cara organisme mengatasi tekanan dari lingkungan sekitar untuk mempertahankan hidup. Jika organisme tidak bisa beradaptasi, maka jenisnya akan semakin langka atau punah. Organisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan dapat memperoleh udara, air, nutrisi, mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti cahaya, temperatur dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alami, bereproduksi serta merespon perubahan yang terjadi di sekitar.

Sa;ah satu dari beberapa jenis adaptasi adalah adaptasi morfologi yakni bentuk tubuh makhluk hidup atau alat makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dengan tujuan supaya bisa bertahan hidup.

B. Jenis Adaptasi Morofologi

Adaptasi morfologi terbagi menjadi 3 macam yakni pada hewan, manusia serta tumbuhan:

Adaptasi Morfologi Tumbuhan

1. Adaptasi Morfologi Tumbuhan Hidrofit

Hidrofit adalah tumbuhan yang umumya hidup di lingkungan ekosistem air. Tumbuhan ini umumnya bisa ditemukan di permukaan air seperti eceng gondok. Tumbuhan hidrofit akan menyesuaikan bentuk serta alat tubuh dengan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan serta tempat hidupnya. Ada beberapa cara yang akan dilakukan, yakni:

– Adaptasi Morofologi Pada Bagian Akar

Tumbuhan hidrofit melakukan adaptasi morofologi di bagian akar dengan cara menyesuaikan bentuk akar menjadi pendek serta bercabang. Tujuannya adalah untuk membatasi serta menghambat laju dari penyerapan air tinggi ke dalam tubuh.

– Adaptasi Morfologi Pada Batang

Tumbuhan hidrofit juga melakukan adaptasi moroflogi pada batang dengan cara menyesuaikan bentuk jadi berongga. Ini berguna untuk membatasi daya serap akar atau kapilaritas batang pada air yang diserap akar.

– Adaptasi Morofologi Pada Stomata

Adaptasi selanjutnya yang dilakukan adalah pada bagian stomata. Umumnya stomata ada banyak di permukaan daun yang berguna untuk meningkatkan laju transpirasi dan membuang air berlebih lewat penguapan.

2. Adaptasi Morfologi Tumbuhan Higrofit

Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di ekosistem lembab dan biasanya ditemukan di ekosistem hutan hujan tropis. Beberapa contoh tumbuhan higrofit adalah keladi, tumbuhan paku serta lumut. Tumbuhan higrofit akan melakukan adaptasi morfologi dengan menyesuaikan bentuk daun menjadi tipis dan daun menjadi lebar dengan jumlah daun yang banyak serta dipakai untuk meningkatkan laju penguapan karena pasokan air yang terlalu berlebihan.

3. Adaptasi Morfologi Tumbuhan Xerofit

Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang umumnya hidup pada lingkungan dengan kadar air sedikit. Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada ekosistem gurun dan juga savana. Salah satu contohnya adalah tumbuhan kaktus.

Kaktus dapat melakukan adaptasi morfologi dengan menyeduaikan bentuk daun, akar serta bagian tubuh lain dengan lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh. Di bagian daun berbentuk seperti duri dan kecil untuk menghambat laju penguapan sehingga proses hilangnya air dari tubuh akan semakin berkurang.

Sebagian besar tumbuhan xerofit hanya mempunyai sedikit stomata dengan sebuah lapisan yang menutupi semua bagian tubuh. Lapisan tersebut dinamakan dengan lapisan lilin yang berguna untuk mengurangi laju transpirasi di suhu lingkungan yang tinggi.

Sementara jenis tumbuhan xerofit umumnya beradaptasi di bagian akar. Akarnya berukuran panjang serta menyebar yang berguna supaya bisa mencukupi kebutuhan air yang bisa dikatakan sulit pada ekosistem gurun.

Adaptasi Morfologi Pada Hewan

1. Adaptasi Morfologi Pada Kaki Burung

Di kelompok burung atau aves, bentuk kakinya dijadikan contoh adaptasi morfologi yang dilakukan hewan. Sedangkan bentuknya diantaranya sebagai berikut:

  • Tipe kaki pencengkeram: memiliki kuku berlengkung tajam serta runcing seperti burung rajawali, elang dan burung hantu.
  • Tipe kaki perenang: Memiliki selaput diantara sela jari kaki seperti angsa, bebek, itik dan entok.
  • Tipe kaki pejalan: Memiliki bentuk kaki tegak dan panjang dengan 3 jari yang biasanya menghadap ke depan, 1 jari ke belakang serta tumbuh tidak sempurna seperti burung unta dan ayam.
2. Adaptasi Morfologi Pada Bentuk Mulut Serangga
  • Adaptasi morfologi serangga mulut penggigit: Bentuk mulutnya pendek dan runcing seperti rayap, semut dan belalang.
  • Adaptasi morfologi serangga mulut penghisap: Bentuk mulutnya panjang serta runcing seperti mulut nyamuk yang dipakai untuk menghisap darah.
  • Adaptasi morfologi serangga mulut penjilat: Bentuk mulut dilengkapi lidah yang panjang seperti lebah yang dipakai untuk menjilat nektar di bunga.
3. Adaptasi Morfologi Pada Paruh Burung

Selain kaki, adaptasi morfologi hewan juga bisa terlihat dari bentuk paruhnya. Berikut adalah beberapa penjelasannya:

  • Tipe pemakan biji: Bentuk paruhnya pendek dan kuat seperti burung parkit, burung gereja, burung perkutut dan pipit.
  • Tipe pemakan daging: Memiliki bentuk paruh kuat, tajam serta bagian ujung yang melengkung seperti burung gagak dan elang.
  • Tipe penghisap madu: Bentuk paruhnya meruncing dan panjang seperti burung kolibri.

Adaptasi Morfologi Manusia

Selain hewan dan tumbuhan, adaptasi morfologi juga terjadi pada manusia dan berikut beberapa diantaranya:

  • Jika terjadi di lokasi yang panas, maka kulit manusia akan ikut menghitam.
  • Jika sudah berusia lanjut, maka rambut manusia akan mulai beruban.