Pengertian Savana : Arti, Proses, Ciri, Manfaat, Perbedaan, Permasalahan Dan Contoh Savana Indonesia

Secara umum definisi atau pengertian savana adalah padang rumput yang luas dan diselingi oleh beberapa jenis pohon. Savana ini merupakan padang rumput yang luas dan juga tempat dimana berbagai ekosistem berkumpul untuk saling berinteraksi berupa simbiosis dan rantai makanan. Savana merupakan suatu ekosistem khas wilayah dengan curah hujan yang rendah dan ekosistem ini terbentuk secara struktural dan sangat kompleks. Ekosistem ini didominasi oleh rumput, semak dan pepohonan yang jarang. Sering juga disebut dengan bioma savana yang merupakan salah satu sistem biotik yang ada dipermukaan bumi ini.

A. Proses Terbentuknya Bioma Savana

Hutan savana akan terbentuk jika matriks tanahnya cukup basah dan lembab sehingga mampu menunjang pertumbuhan pohon dan kanopi yang rapat-rapat. Namun seiring berjalannya waktu yang sejalan dengan makin meningkatnya kekeringan maka kerapatan pohon akan berkurang.

B. Ciri Bioma Savana

1. Berada diwilayah beriklim tropis

Hutan savana hanya berada di wilayah iklim tropis atau wilayah yang yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Savana tubuh diwilaya tropis karena wilayah ini memiliki curah hujan yang rendah. Dapat dikatakan hutan savanna ini banyak tumbuh diwilayah yang panas dari pada diwilayah yang lembab.

2. Curah hujan musiman dan tidak teratur

Hutan savana dapat terbentuk diwillayah yang panas dengan curah hujan yang rendah atau curah hujan musiman. Kondisi pada hutan ini berbeda dengan hutan lainnya dimana hutan musim yang memiliki musim kemarau dan penghujan relatif seimbang. Hutan savana tidak membutuhkan curah hujan yang tinggi. Padang rumput savana ini dapat tumbuh dengan sendirinya dengan intensitas hujan yang sedikit dan tidak teratur karena padang rumput ini tidak membutuhkan banyak air.

3. Berpotensi menjadi hutan basah atau semak belukar

Hutan savana ini bisa menjadi hutan basah bahkan semak belukar jika curah hujan yang turun di kawasan tersebut tinggi sekali atau renda sekali. Hal ini menunjukkan bawa keberadaan dan kelestarian hutan savana ini tergantung dari curah hujan dan intensitas tertentu.

4. Memiliki resapan dan pengairan yang baik

Hutan savana ini memiliki resapan air (porositas) dan pengairan (drainase) yang terbilang cukup baik. Sehingga tanah pada kawasan savana ini tidak becek.

5. Habitat Hidup Hewan

Sama seperti hutan-hutan lainnya, savana juga berperan sebagai habitat hewan baik hewan karnivora maupun herbivora. Beberapa jenis hewan yang tinggal di hutan savana yaitu macan tutul, zebra, gajah, jerapa, singa dan hewan-hewan lainnya yang dapat hidup di padang rumput.

C. Manfaat dari Bioma Savana

  1. Habitat untuk berbagai jenis flora dan fauna yang harus dilestarikan
  2. Mencega bencana alam seperti erosi tanah dan tanah longsor
  3. Tempat untuk menyimpan cadangan air tanah
  4. Sumber makanan untuk berbagai hewan
  5. Memberikan nilai keindahan sehingga sangat cocok untuk dijadikan spot fotografi bagi wisatawan.
  6. Dapat membantu perekonomian masyarakat karena dapat dijadikan lahan pertanian dan peternakan
a). Lahan Pertanian

Kawasan savana ini bisa dijadikan lahan pertanian untuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air atau tanaman yang dapat hidup pada lahan kering seperti tanaman kacang-kacangan.

b). Lahan Peternakan

Selain tanaman lahan savana ini juga dimanfaatkan sebagai lahan peternakan dimana masyarakat dapat membiarkan berbagai macam ternak peliharaannya untuk makan, adapun jenis ternak biasanya seperti sapi, kambing, biri-biri. Domba, kerbau, kuda, kelinci dan babi.

D. Perbedaan Bioma Savana dan Bioma Stepa

Padang Rumput Savanna

Sekilas memang tampak mirip namun bioma ini adalah dua hal yang berbeda. Bioma savana adalah padang rumput yang diselingi oleh pepohonan besar sedangkan bioma stepa merupakan padang rumput yang tidak diselingi oleh pepohonan, kalaupun ada mungking hanya terdapat sedikit saja.

E. Permasalahan Sering Ditemukan Pada Bioma Savana

Umumnya masalah yang sering dijumpai pada bioma savana ini yaitu kebakaran hutan yang disebabkan oleh ulah manusia. Misalnya pada kebakaran yang terjadi di savan Australia dan New Guinea yang diperkiran dilakukan oleh suku tertentu dan juga kebakaran savan yang ada di India. Kebakaran biasanya terjadi hanya pada lapisan herba. Tetapi kebakaran yang terjadi tidak berfungsi untuk membunuh atau menekan bibit pohon sehingga mencegah membentuknya kanopi pohon secara terus menerus yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan rumput lebih lanjut.

Berdasaran pendapat banyak ahli, kebakaran hutan yang terjadi dapat memciptakan struktural yang lebih teratur dari savana dan dapat menciptakan mozaik habitat baru sehingga memungkinkan munculnya peningkatan keanekaragaman hanyati serta mengubah struktur hutan dan jangkauan geografis dari berbagai spesies hutan. Namun pada kenyataannya kebakaran hutan yang terjadi membarikan lebih banyak dampak buruk seperti penurunan jumlah rumput-rumputan sebagai bahan pakan ternak, Terhambatnya pertumbuhan tanaman, Suhu cuaca menjadi lebih panas, terjadinya pemanasan global dan menjadi penyebab pencemaran atau polusi udara.

F. Bioma Savana yang Terdapat Di Indonesia

Adapun contoh savana yang terdapat negara Indonesia, yaitu berada di wilayah wilayah sebagai berikut ini.

  1. Sava Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
  2. Savana kepulauan Komodo, Nusa Tengggara Timur
  3. Savana Tanjung Ringgit, Lombok, Nusa Tenggara Barat
  4. Savana Sembalun, Gunung Rinjani
  5. Savana Barluran, Jawa Timur
  6. Savana Guung Bromo, Jawa Timur
  7. Savana Cidaon, Taman Nasional Ujung Kulon
  8. Savana Gunung Merbabu, Taman Nasional Gunung Merbabu