Jagad.id – Nama Fedora mungkin bagi sebagian orang tidak begitu familiar, khususnya bagi mereka orang yang awam. Namun dikalangan para programmer atau mereka yang suka berkecimpung dalam dunia computer pasti sudah cukup akrab.
Fedora ini merupakan sebuah sistem operasi layaknya Windows maupun MacOS, hanya saja Fedora ini mengusung sistem yang berbeda dengan keduanya. Dimana Fedora ini menggunakan Linux sebagai dasarnya.
Pengertian Fedora
Fedora merupakan sistem operasi berbasis Linux yang menampilkan perkembangan terakhir dalam perangkat lunak. Sama halnya dengan distro Linux lain, Fedora ini juga berbasis Open Source, sehingga memungkinkan banyak orang bisa melakukan kustomisasi pada OS tersebut untuk membuatnya jadi lebih baik.
Fedora ini juga dibangun oleh banyak orang diseluruh dunia, mereka bekerja sama dalam sebuah komunitas bernama Proyek Fodora. Semua orang boleh bergabung dalam komunitas ini supaya nantinya Fedora bisa terus berkembang.
Sejarah Fedora
Fedora ini merupakan sekumpulan proyek yang disponsori oleh Red Hat, dan mereka dikembangkan sebagai kerjasama antara komunitas open source bersama dengan para teknisi dari Red Hat. Lantas apa tujuan dari adanya proyek Fedora tersebut?
Dimana mereka ingin mengembangkan sebuah software dan konten yang cepat dan juga gratis untuk semua orang, proses yang terbuka, forum untuk umum, inovasi yang cepat, pemanfaatan, serta transparansi. Semua ini dilakukan demi mewujudkan sebuah sistem operasi dan juga platform yang terbaik dan juga bebas untuk semua orang.
Dalam perkembangannya, sistem operasi Fedora ini mendapatkan update atau versi terbaru dua kali dalam setahun. Fedora ini adalah kombinasi terbaik dari software yang terpercaya serta paling baru yang pernah ada dalam kelompok aplikasi open source.
Proyek Fedora ini dimulai pada akhir tahun 2003 silam, tepatnya ketika Red Hat Linux dihentikan. Saat itu, Red Hat Enterprise Linux menjadi sau-satunya distro resmi dari Red Hat, sementara untuk Fedora ini dijadikan sebagai distro masyarakat.
Fedora Core merupakan distro besutan dari Red Hat Project setelah mereka bergabung dengan Fedora Project yang merupakan sebuah proyek komunitas dimana mengkhususkan diri dalam membuat berbagai paket aplikasi agar nanti bisa dijalankan pada Red Hat Linux.
Dilihat dari sejarahnya, Fedora Core ini adalah hasil evolusi dari Red Hat Linux yang telah berhenti pada versi 9, nah karena sebagai hasil evolusi maka tampilan maupun rasa dari proyek ini pun tidak jauh beda dengan Red Hat Linux. Ada banyak sekali seri Fedora yang sudah dirilis, mulai dari Fedora Core 4, Fedora 11, Fedora 12, Fedora 13, dan yang terakhir adalah Fedora 14.
Fitur dan Aplikasi
Pada Fedora versi terbaru, ada beberapa fitur baru yang telah dimasukkan kedalamnya mulai dari pembaca PDF Envice, OpenOffice 2.0 Beta, serta Compiler GCC4. Ada fitur menarik yang dimasukkan yakni paket Xen, dimana paket tersebut memungkinkan sejumlah virtual computer agar bisa berjalan pada sebuah sistem fisik tunggal.
Besarnya pangsa pasar yang dimiliki oleh Red Hat membuat ROM untuk Fedora tersedia banyak sekali di Web. Anda pun nantinya juga tidak akan kesulitan dalam mendapatkan RPM yang pas sesuai dengan kebutuhan anda nanti.
Fedora sebagai distro premium ini memiliki kelebihan pada fitur keamanan yang mereka tawarkan. FItur keamanan yang dimiliki Fedora Core 4 ini membuatnya tidak hanya aman pada sisi lingkungan desktop saja, melainkan juga untuk lingkungan server yang mana bagian kestabilan dan keamanan menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki.
Tingkat keamanan pada Fedora Core 4 ini diperkua oleh adanya paket SELinux (Security-Enhanced Linux) yang memperketat privilese sistem pada beberapa daemon UNIX. Dengan begini nampak jika Fedora Project telah menampakkan satu kakinya pada personal desktop, sementara satu kakinya lagi berfokus pada dunia server.
Namun ada kekurangan dari Fedora Core 4 tersebut, dimana karena lisensi yang mereka usung ini berupan Open Source, maka secara default Fedora Core tidak bisa menjalankan beberapa format media proprietary seperti MP3, Windows Media, maupun DVD. Namun secara keseluruhan Fedora ini sebagai distro menjanjikan keamanan, dan juga padat feature.
Selain itu, Fedora ini memiliki komunitas yang sangat besar di Amerika, sehingga anda pun tidak akan kesulitan jika menemui masalah dalam menjalankan OS tersebut.
Kebutuhan Hardware
- Minimal Pentium class
- Rekomendasi text-mode : 200 MHz Pentium-class atau yang lebih baik
- Rekomendasi Grafis : 400 Mhz Pentium II atau yang lebih baik
Kapasitas Harddisk
- Server : 1.1 GB
- Custom Installation (Minimal) : 620 Mb
- Workstation : 3.0 GB
- Personal Dekstop : 2.3 GB
- Custom Installation (Erveything) : 6.9 GB
Kebutuhan Memori
- Minimal Text-mode : 64 MB
- Minimal Grafis : 192 MBSS
- Rekomendasi Grafis : 256 MB
Kelebihan Fedora
- Fedora Merupakan distro yang aman, mapan, dan juga banyak fitur
- Penggunanya sangat luas (sekitar 50 persen para pengguna Linux di Indonesia) dan sangat populer terutama di Amerika
- Tingkat keamanan yang baik karena terdapat paket SELinux (Security-Enhanced Linux)
- Dukunagn yang baik, Inovatif, tool konfigurasi, desktop yang bagus
- Memiliki fitur yang menarik karena terdapat paket Xen yang secara default terdapat pada Fedora Core 4. Xen memungkinkan sejumlah virtual komputer untuk berjala pada sistem fisik tunggal
Kekurangan Fedora
- Kemampuannya tidak stabil seperti Debian maupun Slackware untuk kebutuhan server
- Fedora merupakan distribusi untuk keperluan umum
- Tidak semudah atau pun secanggih Suses maupun Mandrake untuk keperluan desktop
- Secara default, kemampuan multimedia dari Fedora ini kurang karena tidak bisa memutar file dalam format MP3, DVD, maupun Windows Media
Cukup sekian dulu ulasan kali ini tentang Fedora, semoga ulasan diatas tadi bermanfaat dan menambah wawasan anda nantinya.