Perbedaan Haji dan Umroh Bismillah 2023

Jagad.idPerbedaan Haji dan Umroh. Haji ialah rukun Islam yang ke-5. Haji secara harfiah bermakna menyengaja atau niat untuk melakukan suatu hal. Dan secara istilah tujuannya ke Ka’bah untuk melakukan beribadah tertentu. Haji ialah beribadah dari hukum beberapa nabi awalnya. Ini terang dari sejarah jika Nabi Adam, saw, lakukan haji 1x dari India 40 kali jalan kaki, bahkan juga menurut Ibn Ishaq Allah Subhanahu wa Atala tidak mengutus seorang nabi sesudah Nabi Ibrahim terkecuali ia sudah lakukan haji.

Umrah secara bahasa bisa disimpulkan sebagai ziarah ke lokasi yang ramai atau padat warga, dan menurut istilahnya dengan menyengaja ke Ka’bah untuk lakukan beribadah tertentu.

Perbedaan Haji dan Umroh

Haji dan Umrah ialah dua hal yang sama-sama terkait. Dan masing-masing banyak memiliki kesamaan, diantaranya persyaratan wajib, persyaratan syah, sunnah, penangguhan, dan larangan dalam jalankan ke-2 beribadah itu. Tetapi, ke-2 nya mempunyai beberapa ketidaksamaan. Ini penuturannya.

1. Hukum

Haji sebagai beribadah wajib untuk tiap muslim yang sudah penuhi persyaratan haji, dan ini berdasar firman Allah SWT:

ولِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ

Artinya : “Dan bagi Allah SWT, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah.” (QS Ali Imran 98).

Kemudian haditsnya Ibnu Umar RA:

  بُني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، وحج البيت، وصوم رمضان  

Artinya : “Islam didirikan atas 5 hal, bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan sesungguhnya Nabi Muhammad saw utusan Allah, mendirikan shalat, melaksanakan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dari ayat-ayat dan hadis-hadis tertera di atas, beberapa ulama sudah merangkum jika hukum haji itu penting dan itu terkait dengan permasalahan agama yang bundar di Darura. Dipikir dan dijumpai untuk semua kelompok, warga, umum dan swasta). Maka dari itu, siapa saja yang menyanggah kewajiban haji akan dijatuhi hukuman murtad (tinggalkan Islam), terkecuali orang yang sekuler, jauh dari info agama.

Dan konflik ulama dalam hukum umrah. Menurut opini Al-Azhar (kuat) jika hukum itu penting, dan ini didasari pada firman Tuhan Yang Maha Esa:

2. Rukun

Dalam bab Manasik, rukun ialah manasik tertentu yang tentukan syah atau tidak haji atau umrah (diurungkan bila tidak dilakukan), dan tidak bisa ditukar sudds (denda). Rukun haji ada lima, yakni niat masuk ihram, berdiri di Arafah, tahajud, sai, dan menggunting rambut. Dan umrah mempunyai empat rukun, yakni niat masuk ihram, thawaf, sai, dan memotong rambut.

Syekh Abdullah Abdurrahman Bafadhal al-Hadlrami berkata:

أركان الحج خمسة: الإحرام، والوقوف بعرفة، والطواف، والسعي، والحلق. وأركان العمرة أربعة وهي: الإحرام، والطواف، والسعي، والحلق  

Artinya : “Rukun-rukun haji ada 5, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Dan rukun-rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut,” (Syeh Abdullah Abdurrahman Bafadhol al-Hadlrami, Busyra al-Karim Bi Syarhi Masa-il at-Ta’lim Ala al-Muqaddimah al-Hadlrasmiyah, Dar al-Fikr, juz 2, hal. 55).

Berdasarkan keterangan diatas, diketahui bahwasannya haji dan umrah berbeda pada satu rukun yaitu wuquf di Arafah yang hanya menjadi rukun ibadah haji dan umrah.

3. Waktu Pelaksanaannya

Haji mempunyai waktu penerapan yang semakin lebih singkat dibanding umrah. Waktu penerapan umrah terbatas pada masa dimulai dari bulan awal Syawal sampai fajar Idul Adha (10 Dzulhijjah). Dan umrah gratis kapan pun.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani berkata:

والوقت وهو في الحج من ابتداء شوال إلى فجر يوم النحر وفي العمرة جميع السنة  

“Dan waktu, waktu dalam haji adalah mulai dari permulaan bulan Syawal sampai fajar hari raya Idul adha (Yaumu al-nahr) dan umrah bisa dilakukan di sepanjang tahun. (Abu Abdil Mu’ti Muhammad Nawawi Bin Umar al-Jawi al-Bantani, Nihayah al-Zain, al-Haromain, hal. 201).

4. Kewajiban

Kewajiban haji dan umrah ialah sesuatu serangkaian manasik yang bila ditinggal tidak bisa menggagalkan haji atau umrah tetapi harus ditukar dam (denda). Haji mempunyai lima kewajiban, yakni niat masuk ihram dari miqat (batasan daerah yang ditetapkan dari wilayah asal jemaah/umrah), ada di Muzdalifah, ada di Mina, dan tahajud tahajud. Haji dilempar batu. Dan kewajiban umrah ada dua, yakni niat masuk ihram dari miqat dan keluar larangan ihram.

perbedaan haji dan umrah

Kesimpulan

Ringkasannya, haji dan umrah mempunyai ketidaksamaan hukum, rukun, waktu penerapan, dan kewajiban. Haji ialah kewajiban agama, dan tidak ada ketidaksamaan di antara ulama, dan umrah ialah konflik. Dan haji dari sisi rukun berlainan dengan rukun berdiri di Arafah. Dari sisi waktu realisasinya, beribadah haji lebih sempit dibanding umrah. Adapun kewajibannya, haji lebih banyak dari umrah yang kewajibannya cuma dua. Begitu mudah-mudahan berguna.