Jagad.id – Black Hat SEO ialah taktik SEO yang dipakai untuk tingkatkan rangking website supaya lebih gampang diketemukan di halaman hasil mesin pencari (mesin pencari result page/SERP). Saat sebelum mengulas lebih jauh berkenaan teknik Black Hat SEO, sebaiknya Anda ketahui lebih dulu langkah kerja SEO. Saat seorang membuat web, belum pasti situs itu akan ada di halaman penelusuran. Mesin pencari seperti Google akan lakukan proses-proses untuk menentukan apakah situs tersebut pantas tampil di halaman penelusuran.
Website yang tampil di halaman pertama memperlihatkan website yang berkualitas dan paling berkaitan hingga mempunyai potensi memperoleh beberapa pengunjung dan usaha yang gampang dikenal. Tetapi, mesin pencari seperti Google mengganti algoritma mereka 100 kali dalam satu tahun. Maka dari itu, ahli SEO perlu lakukan peralihan taktik supaya web masih tetap ada di halaman pertama mesin pencari. Karena susahnya menjaga rangking web, banyak pelaku yang tidak bertanggungjawab mengaplikasikan teknik terlarang ini.
Pengertian Black Hat SEO
Teknik SEO topi hitam atau lebih dikenal black hat SEO ialah strategi tidak benar atau manipulatif yang dipakai untuk tingkatkan rangking mesin pencari website secara menyalahi dasar mesin pencari. Beberapa teknik ini kerap direncanakan untuk mengeksplorasi sela atau kekurangan dalam algoritma mesin pencari dan bisa mengakibatkan website dijatuhi hukuman atau bahkan juga dilarang benar-benar hasil dari mesin pencari.
Baca Juga : Mengenal Teknik Doorway Page (Black Hat SEO)?
Black Hat SEO ialah taktik optimalisasi mesin pencari yang berlawanan dengan dasar mesin pencari untuk tingkatkan rangking website. Beragam langkah dipakai untuk merekayasa algoritme mesin pencari, satu diantaranya ialah memakai kebanyakan keyword yang tidak berkaitan (kata kunci stuffing).
Jenis-jenis Teknik Black Hat SEO
Website yang memakai Black Hat SEO umumnya usai dengan memberi hukuman mesin pencari dan menyebabkan lenyapnya pengunjung. Karena taktik SEO ini benar-benar tidak dianjurkan. Berikut beberapa teknik Black Hat SEO yang biasa:
1. Keyword Stuffing
Ini mengikutsertakan tambahan keyword dengan jumlah besar ke halaman website atau website dalam usaha untuk merekayasa rangking mesin pencari. Ini kerap hasilkan content yang susah dibaca atau mempunyai sedikit keterkaitan untuk pemakai.
Keyword Stuffing, dikenal juga sebagai spamdexing, ialah pemakaian banyak keyword yang tidak berkaitan dalam content situs. Tehnologi ini umumnya diperuntukkan untuk meluaskan capaian audience. Seringkali keyword yang tidak berkaitan dicatat sama yang serupa dengan background halaman website untuk sembunyikan pemakaian keyword.
Baca Juga : Cara Mengoptimalkan Gambar Untuk SEO Terbaru
Kenyataannya, memakai keyword yang tidak berkaitan bisa turunkan kualitas web dan mempengaruhi pengalaman pengunjung web. Mesin pencari bisa memandang situs sebagai spamming dan menghapusinya dari mesin pencari. Menurut Google, contoh isian keyword yang umum ialah memakai kata atau frasa berkali-kali sampai terdengar tidak alami.
2. Cloaking (Penyelubungan)
Ini mengikutsertakan penyuguhan content yang beda untuk penjelajah mesin pencari dari yang diperlihatkan ke pemakai. Ini bisa dilaksanakan lewat pemakaian peralihan atau mungkin dengan memakai CSS untuk sembunyikan content.
Penutupan ialah tehnik di mana server website tampilkan satu content dalam dua versus berlainan, satu untuk pengunjung dan satu kembali untuk mesin pencari.
Content asli telah berada di situs, tapi tertutupi content lain untuk menipu bot mesin pencari yang kerap menelusuri beragam website di Internet. Mengakibatkan, mesin pencari bisa pertimbangkan content yang pas untuk diperlihatkan ke pemakai yang memerlukannya.
Baca Juga : Apa Itu Riset Keyword? Pentingkah Untuk Strategi SEO?
Misalkan, pemakai cari website yang mengulas mengenai belajar bahasa Jerman. Selanjutnya peroleh situs A yang kelihatan berwibawa. Tetapi, saat Anda mengekliknya, content yang diperlihatkan malah berlainan.
3. Link schemes
Ini mengikutsertakan pembuatan sebagian besar link berkualitas rendah ke website dalam usaha untuk merekayasa rangking mesin pencari. Ini bisa meliputi transisi link, link berbayar, atau peternakan link.
4. Hidden text
Ini mengikutsertakan penyembunyian text pada halaman website dengan membuat warna font sama dengan warna background. Ini dilaksanakan sebagai usaha untuk merekayasa rangking mesin pencari dengan menambah keyword tanpa mempengaruhi pengalaman pemakai.
5. Doorway Page
Sama seperti yang disebut di artikel awalnya, ini mengikutsertakan pembikinan beberapa halaman, masing-masing menarget keyword atau frasa tertentu, dengan arah memperoleh rangking tinggi di halaman hasil mesin pencari (SERP) untuk keyword itu. Halaman-halaman ini kerap memberi sedikit atau mungkin tidak ada nilai untuk pemakai dan direncanakan untuk menipu mesin pencari supaya memberikan rangking tinggi.
6. Content Scrapping
Menyalin konten dari situs web lain dan menerbitkannya di situs web Anda, tanpa izin atau atribusi, untuk meningkatkan peringkat dimesin pencari.
Apa Keuntungannya?
Beberapa tehnik ini bisa hasilkan keuntungan periode pendek dalam rangking mesin pencari, tapi bisa mempunyai resiko periode panjang yang serius untuk rekam jejak dan visibility website. Kebalikannya, pemilik website harus konsentrasi pada pemakaian tehnik SEO yang benar dan efisien, seperti membuat content original berkualitas tinggi, memaksimalkan pengalaman pemakai, dan membuat link berkaitan berkualitas tinggi.
Black Hat SEO ialah taktik SEO yang dipakai untuk tingkatkan rangking website supaya lebih gampang diketemukan di halaman hasil mesin pencari (mesin pencari result page/SERP). Saat seorang membuat web, belum pasti situs itu akan ada di halaman penelusuran. Mesin pencari seperti Google akan lakukan proses-proses untuk tentukan apa sesuatu situs pantas tampil di halaman penelusuran.
Baca Juga : Pentingnya SEO untuk Meningkatkan Penjualan Produk Secara Online
Website yang tampil di halaman pertama memperlihatkan website yang berkualitas dan paling berkaitan hingga mempunyai potensi memperoleh beberapa pengunjung dan usaha yang gampang dikenal.
Tetapi, mesin pencari seperti Google mengganti algoritma mereka 100 kali dalam satu tahun. Maka dari itu, ahli SEO perlu lakukan peralihan taktik supaya web masih tetap ada di halaman pertama mesin pencari. Karena susahnya menjaga rangking web, banyak pelaku yang tidak bertanggungjawab mengaplikasikan teknik tersebut.
Kesimpulan
Black Hat SEO ialah taktik optimalisasi mesin pencari yang berlawanan dengan dasar mesin pencari untuk tingkatkan rangking website. Beragam langkah dipakai untuk merekayasa algoritme mesin pencari, satu diantaranya ialah memakai kebanyakan keyword yang tidak berkaitan (kata kunci stuffing). Website yang memakai teknik terlarang ini umumnya usai dengan memberi hukuman mesin pencari dan menyebabkan lenyapnya pengunjung. Karena taktik SEO ini benar-benar tidak dianjurkan.