Unta : Ciri, Jenis, Persebaran dan Kemampuan Adaptasi,- Hewan Unta atau yang biasa disebut dengan Onta merupakan salah satu spesies hewan yang identiknya hidup di padang pasir yang tandus dan kering. Hewan ini biasanya kita kenal hidup di daerah Timur Tengah.
Secara ilmiah, Hewan Unta merupakan hewan mamalia yang memiliki kuku belah dan terdapat dua jenis spesies yakni dari genus Camelus dromedaries dan Camelus bactrianus. Hewan ini dapat ditemukan di wilayah kering seperti gurun di Asia dan Afrika utara.
Deskripsi Umum
Hewan unta ini memiliki rata rata hidup yang cukup panjang yakni berumur rata-rata antara 30 hingga 50 tahun. Sejak 5000 tahun yang lalu, hewan Unta sudah mulai di dosmetikasi (penjinakan) oleh manusia. Penjinakan yang dilakukan manusia sejak zaman dulu bertujuan untuk memanfaatkan unta sebagai hewan peliharaan yang biasanya dimanfaatkan susunya, daging dan juga tenaganya. Menurut penelitian, susu hewan unta memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibanding sapi.
Habitat Unta
Habitat asli unta yaitu Gurun, padang pasir dan tempat gersang kering lainnya di Benua Afrika dan daratan Arab. Namun, pada dasarnya unta dapat hidup di wilayah sebagaimana mamalia darat biasanya berada. Unta hidup di gurun didukung oleh kemampuan fisiknya yang sangat baik dalam beradaptasi dengan lingkungan yang kering dan gersang itu.
Makanan Unta
Umumnya unta memakan rumput yang berada di area berumput dan berair sekitar gurun. Mulut unta juga memiliki kemampuan untuk bisa memakan tanaman yang berduri seperti kaktus. Saat melakukan perjalanan melewati gurun unta bisa bertahan selama berminggu minggu tanpa makanan dan minuman dengan cara kemampuan menyimpan cadangan manakannya.
Persebaran Unta di beberapa benua
Sebenarnya hewan unta dapat dihidup diberbagai macam lingkungan dan sangat cepat beradaptasi. Tetapi, sejak awal unta hidup di daerah yang kering dan tandus seperti di Afrika utara dan daerah Timur Tengah. Sesuai dengan jenisnya, spesies unta arab dan unta baktrian memiliki persebaran yang berbeda. Berikut ini adalah persebaran unta menurut spesiesnya.
1. Unta Arab (dromedaris)
Unta arab tersebar di berbagai wilayah afrika utara dan timur tengah. Selain itu, unta arab juga memiliki persebaran sebagian kecil di anak benua india. Dilansir dari Wikipedia, jumlah unta arab hingga saat ini adalah sekitar 14 juta ekor.
Spesies unta arab memiliki peran penting di benua afrika bagian utara, seperti di Negara Somalia dan Ethiopia karena unta ini banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan susu di Negara tersebut.
2. Unta Baktrian
Unta jenis baktrian tersebar di kawasan Gurun Gobi di Tiongkok, selain itu unta baktrian juga ditemui di Negara Mongolia dan benua Australia. Jumlah unta baktrian saat ini lebih sedikit dibanding unta arab. Saat ini diketahui unta baktrian hanya berjumlah 1,4 juta ekor.
Jumlah yang jauh lebih sedikit tersebut disebabkan pembunuhan unta baktrian secara massal di benua Australia. Alasan pembunuhan masal terhadap unta baktrian adalah anggapan bahwa unta ini menjadi penyumbang gas rumah kaca dan dianggap menjadi biang kerok terjadinya global warming.
Ciri Tubuh Unta
Secara umum, unta memiliki tubuh yang cukup besar dengan leher yang lebih panjang dibanding hewan berkaki empat lainnya. Selain itu unta juga dikenal dengan benjolan punuk dan juga kakinya yang panjang. Tetapi kedua jenis spesies unta memiliki ciri yang berbeda, berikut adalah ciri tubuh unta arab dan unta baktrian.
1. Unta Arab (Camelus Dromedarius)
Unta arab ini memiliki ciri khusus hewan yang lebih kecil dibanding dengan unta baktrian. Unta arab memiliki warna kulit yang lebih cerah (warna coklat muda). Pada tubuh unta arab terdapat bulu halus disekitar punuknya. Jika dilihat, punuk unta arab terlihat hanya satu saja, tetapi sebenarnya ada dua punuk namun satu punuk pada bagian depan terlihat lebih kecil.
2. Unta baktrian (Camelus bactrianus)
Unta baktrian yang jumlahnya lebih sedikit dari unta arab memiliki tubuh yang lebih besar dibanding dengan unta arab. Tubuhnya lebih berotot dan lebih kuat dari unta arab, tak jarang banyak penggembala yang menggunakan unta jenis baktrian untuk transportasi dalam melakukan perjalanan.
Ciri fisik yang paling mencolok adalah punuknya yang benar benar terlihat dua buah pada punggungnya. Pada unta baktrian dewasa, akan terlihat bulu lebat dibagian leher dan atas kepala, serta pada bagian punuknya. Warna kulit dan bulunya pun terlihat lebih gelap (coklat tua).
Kemampuan Adaptasi pada Unta
Seperti anggapan pada umumnya bahwa unta hidup di padang pasir yang memiliki temperature udara dapat membunuh beberapa spesies makhluk hidup lainnya. Artinya, unta dapat hidup di lingkungan yang benar benar panas dan hidup dibawah terik matahari.
1. Unta dapat bertahan hidup meskipun tidak makan dan minum selama beberapa hari. Ada beberapa faktor yang membuat unta mampu bertahan hidup dan beradaptasi, salah satunya adalah karena punuknya.
Pada umumnya, orang menganggap bahwa punuk unta berfungsi untuk menyimpan air, padahal tidak. Punuk unta sebenarnya berfungsi untuk menyimpan lemak khusus yang saat dibutuhkan dapat diubah menjadi air dengan bantuan oksigen yang merupakan hasil dari respirasi (respirasi=proses mobilisasi energi yang dilakukan zat hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi).
Pada suatu study menyatakan bahwa satu gram lemak dapat diubah menjadi satu gram air. Proses adaptasi unta yang tidak kalah luar biasa adalah pada proses respirasi meninggalkan sedikit sekali uap air. Uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh sel khusus yang terdapat pada hidung bagian dalam unta. Setelah itu, uap air diubah menjadi semacam Kristal dan suatu saat dapat diambil kembali menjadi sumber air bagi unta.
2. Unta dapat hidup pada suhu ekstrim hingga 41 derajat celcius. Disamping itu, unta juga dapat berkeringat. Penguapan keringat hanya pada kulit unta dan bukan pada rambutnya, sehingga hal ini dapat menghemat cairan tubuh lebih banyak. Selama berkeringat, unta dapat bertahan hingga kehilangan massa maksimal 20%-25%. Kemampuan tersebut jauh lebih tinggi dibanding mayoritas makhluk hidup lain. Pada mayoritas makhluk hidup dapat bertahan hingga kehilangan massa maksimal sekitar 3%-4%, sebelum terjadinya gagal jantung akibat mengentalnya darah. Meski kehilangan banyak cairan tubuh, darah unta tetap terdehidrasi hingga batas 25%. Ada beberapa hal yang menyebabkan darah unta tidak mengental pada kondisi dimana darah pada mayoritas makhluk hidup sudah mengental. Salah satu faktor nya adalah sel darah merah unta berbentuk oval bukan bulat seperti makhluk hidup lainnya.
3. Unta juga memiliki sistem imunitas yang cukup unik dibanding mayoritas makhluk hidup lainnya. Semua mamalia mempunyai antibody yang berbentuk Y dengan dua rantai panjang sepanjang Y dengan dua rantai pendek pada setiap ujung Y tersebut. Tetapi, unta memiliki dua rantai panjang yang menjadikannya berbentuk lebih kecil sehingga dapat mengurangi darah mengental lebih cepat.
4. Bentuk adaptasi pada unta lainnya adalah fungsi organ unta yang bekerja sangat baik dalam mendukung keberlangsungan hidup unta. Organ ginjal dan usus pada unta bekerja cukup efisien dalam menyaring air. Kemampuan organ ginjal dan usus pada unta yang sangat baik dalam menyerap air, membuat bentuk urin pada unta lebih kental dan kotoran mereka sangat kering dan bisa langsung dibakar ketika telah dikeluarkan. Berbeda pada bentuk urin dan kotoran hewan pada umumnya yang biasanya lebih cair dan masih mengandung air cukup banyak.