Asteroid adalah salah satu benda angkasa yang memiliki ukuran kecil, banyak dan juga padat yang bergerak serta mengelilingi matahari. Asteroid merupakan satu dari contoh planet kerdit atau biasa disebut juga dengan planetoida. Sebagian besar asteroid akan berkumpul di area yang dinamakan dengan sabuk asteroid yakni di antara orbit planet Mars dan juga planet Yupiter.
Dari hasil penelitian, asteroid terbentuk dari sisa ledakan Big Bang atau dentuman besar yang terjadi di angkasa yang tidak bisa menyatu untuk membentuk planet akibat gaya tarik gravitasi Yupiter. Namun ada juga yang menyebutkan jika asteroid terbentuk karena ledakan planet yang mengorbit antara Mars dan Yupiter.
A. Pengertian Asteroid
Tidak sama seperti planet, asteroid memiliki bentuk yang tidak beraturan yakni seperti bebatuan ukuran kecil dan berwarna warni seperti batu untuk hiasan akuarium. Terkadang ada yang berbentuk bulat dan ada yang berbentuk lonjong dan bersudut. Sedangkan untuk permukaannya sendiri tidak rata namun ada yang berlubang atau berkawah.
B. Ciri Ciri Asteroid
Ada beberapa ciri dari asteroid yang akan dijelaskan satu per satu berikut ini:
1. Berasal dari Es dan Debu
Ciri pertama asteroid adalah berasal dari es dan juga debu menurut para peneliti. Debu akan membeku karena es sehingga jadi membatu. Asteroid merupakan benda padar di angkasa sehingga ketika masuk ke atmosfer bumi akan terjadi benturan dan menyebabkan kerusakan.
2. Tidak Menghasilkan Cahaya Sendiri
Asteroid tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri. Akan tetapi hanya bisa memantulkan cahaya yang didapat dari matahari.
3. Memiliki Bentuk Lebih Besar dari Planet Kerdil
Asteroid memiliki banyak bentuk dan ukuran di angkasa. Akan tetapi, ukurannya tidak lebih besar dibandingkan planet pada tata surya yakni kurang dari 1 km namun jumlahnya yang banyak.
4. Ada di Antara Orbit Mars Serta Yupiter
Pada tata surya, umumnya asteroid ada di orbit antara planet Mars dan juga Yupiter yang jumlahnya sangat banyak. Karena berada di orbit planet Mars dan Yupiter, maka sering disebut dengan Sabuk Asteroid.
5. Asteroid Mengandung Nikel dan Besi
Asteroid memiliki kandungan batuan atau loham seperti besi dan juga nikel. Inilah yang menyebabkan asteroid sebagai benda angkasa menjadi sangat padat.
6. Memiliki Permukaan yang Berbatu
Karena asteroid adalah benda angkasa yang padat, maka memiliki permukaan berbatu dan juga tidak beraturan sehingga terdiri dari berbagai macam bentuk.
7. Mengorbit Pada Matahari
Biasanya benda langit memang memiliki aktivitas sama yakni mengelilingi matahari. Tidak hanya planet, namun asteroid juga mengorbit matahari dan memiliki lintasan sendiri yakni berbentuk elips atau lonjong.
Asteroid akan berputar putar dan terkadang sampai jatuh dengan arah yang tidak menentu. Kondisi seperti ini yang terkadang berbahaya ketika menabrak bumi karena bisa membuat permukaan bumi menjadi rusak termasuk kehidupan yang ada di bumi.
8. Merupakan Benda Langit yang Tidak Aktif
Asteroid merupakan satu dari sekian banyak benda lanit yang tidak aktif meski bisa bergerak dengan bebas di angkasa. Asteroid hanya akan mengorbit matahari dan tidak aktif layaknya meteor.
9. Mempunyai Suhu yang Dingin
Asteroid juga merupakan benda langit yang memiliki suhu sangat dingin. Suhu dari asteroid adalah sampai -73 derajat celcius.
10. Jumlahnya Banyak yang Tersebar di Tata Surya
Asteroid adalah benda langit yang mempunyai permukaan tidak rata akan tetapi berbatu. Tidak hanya berbatu, namun permukaan asteroid di luar angkasa juga beredar dengan bebas.
11. Jumlah Terbanyak Ada di Sabuk Asteroid
Jumlah asteroid sangatlah banyak yakni bisa mencapai ribuan. Namun untuk jumlah terbanyak ada di sabuk asteroid yakni antara orbit planet Mars dan juga Jupiter. Untuk jumlah tepatnya adalah sekitar 750 ribu asteroid.
C. Jenis atau Klasifikasi Asteroid
Berikut adalah jenis, klasifikasi atau pengelompokkan asteroid berdasarkan bahan yang menyusunnya:
- Asteroid kelas C: Posisinya ada di luar sabuk bumi dengan warna gelap dan sebagian besar penyusunnya adalah karbon.
- Asteroid kelas S: Ada di dalam sabuk bumi yang terletak lebih dekat dengan planet Mars dengan bahan penyusun yang sebagian besar besi dan juga batu.
- Asteroid kelas V: Memiliki orbit yang jauh yakni antara planet Yupiter dan Uranus dengan bahan penyusun sebagian besar terdiri dari batuan beku.
D. Contoh Asteroid
Salah satu contoh asteroid yang paling terkenal adalah Ceres dengan diameter sekitar 1000 km yang berbatu dan es. Ceres menjadi asteroid yang pertama kali ditemukan pada bulan Januari sekitar tahun 1850. Kemudian di tahun 2006, Ceres baru ditetapkan sebagai planet kerdil yang biasa disebut juga dengan katai. Selain itu, ada beberapa nama asteroid lainnya, seperti:
- Pallas yang memiliki diameter 545 km.
- Vesta yang memiliki diameter 530 km.
- Hygeva yang memiliki diameter 444 km.
- Davida yang memiliki diameter 320 km.
- Juno yang memiliki diameter 235 km.
- Eros yang memiliki diameter 17 km.