Benda-benda di angkasa memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sama juga dengan Bumi yang memiliki substansi geologi dan kimia secara terbatas. Kedua elemen tersebut tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan. Namun mereka terus berubah dalam daur alam yang berlangsung terus menerus dan konstan. Hampir serupa dengan prinsip kekekalan energi.
Artikel Penjelasan Daur/Siklus Batu Lengkap :
Salah satu siklus yang terjadi di Bumi adalah siklus batuan. Batu adalah unsur yang cukup banyak terkandung dalam perut dan permukaan Bumi. Karena ciri-ciri planet ini adalah tersusun dari batuan-batuan. Banyaknya batuan sekarang ini sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu magma. Siklus dari sebuah batuan bisa berjalan singkat atau bahkan memakan waktu berjuta-juta tahun.
Siklus batuan menjelaskan keterkaitan antara tiga jenis batuan penyusun Bumi. Batuan tersebut adalah batuan beku, sedimen, dan metamorf. Siklus batuan merupakan konsep dasar untuk menggambarkan waktu transisi tiga batuan diatas. Dalam siklus ini tidak semua batu mengalami perubahan . Ada sebagian batuan yang tidak bisa berubah bentuknya, bernama batu kraton.
Definisi Magma
Sebelum mengamati proses siklus batuan, anda sebaiknya berkenalan dengan magma yang menjadi dasar dari siklus ini. Magma adalah campuran batuan cair dan semi cair yang berada di bawah permukaan Bumi. Campuran ini terdiri dari empat bagian; lelehan, mineral dan kristalisasi lelehan, batuan padat, dan gas terlarut.
Bumi memiliki tiga lapisan umum, yaitu inti bumi sebagai pusat utama bumi, mantel bumi berada di tengah permukaan bumi, dan kerak bumi sebagai lapisan terluar bumi. Magma berasal di antara lapisan mantel bumi dan kerak bumi. Pergerakan magma dipengaruhi oleh lempeng di lapisan mantel bumi yang bergerak atau bergeser.
Magma memiliki suhu dasar sangat tinggi, kurang lebih sekitar 700′-1.300′ celcius. Sebenarnya lapisan antara kerak dan mantel bumi berbentuk padat. Namun karena suhu ekstrim magma membuatnya menjadi zat cair dan dinamis. Pergerakan magma dibagi menjadi dua, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.
Sejarah Siklus Batuan
Batuan merupakan salah sastu elemen penting yang ada di alam semesta ini. Batuan adalah elemen aniotik yang terdapat di tengah-tengah ekosistem alam. Manusia membutuhkan batuan untuk menunjang kehidupannya. Seperti contoh membangun sebuah rumah atau gedung, bendungan air, membuat sarana dan prasaranan umum, dan mempercantik bangunan tempat tinggal manusia.
Konsep mengenai siklus batuan dikaitkan dengan Bapak Geologi abad ke-18 yaitu James Hutton. Menurutnya, Siklus Batuan adalah bagian dari Uniformitarianisme yang berarti bahwa segala sesuatu dalam alam semesta mempunyai keteraturan untuk membuat suatu kejadian dapat terulang kembali. Hutton mengatakan tidak ada awalan dan akhiran dalam siklus batuan ini.
Tahapan Siklus Batuan
Proses daur atau siklus batuan memiliki tahapan pembentukan yang cukup panjang. Di bawah ini dijelaskan dengan runtut tahap-tahap siklus batuan sebagai berikut :
1. Pertama, magma terbentuk secara alami dengan waktu relatif lama, yakni berjuta juta tahun dan menjadi unsur pembentuk dalam lapisan inti bumi. Pembentukan magma tidak merata di semua wilayah bumi. Magma hanya berada di daerah atau tempat tertentu di bawah permukaan, atau sebutannya adalah kamar magma.
2. Magma bersifat dinamis sehingga tidak bisa dicegah saat terus bergerak. Gerakan tersebut membuat magma mengalir menuju tempat dengan suhu lebih rendah daripada kamar magma. Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan menjadi beku sebagiannya. Pembekuaan yang berada di bawah bumi disebut intrusif, sedang ekstrusif ialah sebaliknya.
3. Proses kristalisasi magma yang menghasilkan batuan beku lama kelamaan mengalami pelapukan. Pada batuan beku ekstrusif (terletak di atas permukaan bumi), hasil pelapukan akan diendapkan menuju proses erosi.
4. Batuan beku akibat dari pergerakan magma secara intrusif (terletak di bawah permukaan bumi) yang tidak muncul di permukaan akan tetap berada lebih lama dan lebih dalam karena tekanan dari atas permukaan bumi. Semakin besar tekanan yang diterima, semakin dalam posisi batuan beku tersebut berada.
5. Batuan yang berasal dari endapan sisa-sisa pelapukan batuan beku juga tetap ada di bawah permukaan bumi. Batuan ini disebut batuan sedimen dan terus bergerak lebih dalam menuju bawah permukaan bumi. Karena di permukaan bumi terus dibentuk lapisan batuan sedimen baru. Lapisan baru akan menekan lapisan lama dan bergerak turun pada kamar magma.
6. Batuan sedimen dipengaruhi oleh suhu dan tekanan sehingga mengubah batuan sedimen secara perlahan-lahan menjadi batuan metamorf. Ada juga batuan sedimen yang lapuk oleh waktu. Hasil pelapukan batuan mengendap dan mengeras.
7. Pelapukan juga terjadi pada batuan metamorf yang menjadikannya menjadi batuan sedimen lagi.
8. Siklus atau daur batuan akan terulang lagi. Batuan akan tetap mengalami siklus yang sama, yaitu melapuk, mengalami erosi, mengendap, dan bermetamorfosis. Proses tersebut bisa diteliti dengan mengetahui tahap-tahap siklus batuan diatas.
Proses Siklus Batuan
Siklus batuan adalah daur proses perubahan magma yang sudah membeku karena pengaruh cuaca. Secara singkat siklus batu adalah proses perubahan Magma menjadi batuan beku, sadimen, batuan sadimen, batuan metamorf, dan kemudian kembali lagi menjadi magma yang siklus akan berulang lagi. Secara garis besar proses siklus batuan diuraikan sebagai berikut.
1. Magma Mengalami Kristalisasi
Magma adalah bahan utama pembuatan batuan yang sudah melewati proses kristalisasi. Magma yang berbentuk kristal bisa dijumpai di gunung-gunung berapi dan gunung yang sedang erupsi. Magma yang mengalami kristalisasi ini seolah air yang ditiriskan dari wadahnya sampai berubah menjadi es.
2. Magma Mengalami Pengangkatan
Proses kedua dalam siklus batuan adalah proses pelapukan. Batuan beku termasuk batuan dengan tingkat pelapukan lebih cepat. Penyebabnya adalah batuan ini dipengaruhi secara langsung oleh kondisi cuaca di planet bumi. Proses pelapukan lebih cepat terjadi karena berada di permukaan bumi, Pelapukan pada batuan beku dapat terjadi karena bantuan dari proses pelapukan fisika dan pelapukan bantuan kimia yang dipengaruhi oleh udara, air, atau juga bisa dipengaruhi karena pengaruh dengan organisme tertentu. Batuan yang sudah lapuk karena gletser, angin, dan air selanjutnya akan masuk metode erosi.
3. Magma Mengalami Erosi
Air adalah elemen penting dan berpengaruh dalam proses erosi. Air dari sungai terutama adalah penyebab paling cepat yang mendatangkan erosi. Arus air yang mengalir akan membawa material pelapukan batuan dan memindahkan ke tempat lain. Selain air, ada juga elemen semacamnya, seperti gletser dan angin yang bisa mengangkat batuan tersebut.
4. Pembentukan Batuan Sedimen
Semakin lama material pelapukan batun beku tersebut diangkat oleh gletser dan air. Sehingga material tersebut membekas di tempat tertentu dan berkembang semakin banyak. Penyebabnya adalah banyaknya jumlah batuan berbanding lurus dengan proses bertambah kerasnya batu tersebut. Semakin banyak batuan yang ada maka batu akan semakin keras.
5. Batuan Sedimen menjadi Batuan Metamorf
Batuan sedimen yang terkubur di bawah permukaan bumi memiliki tekanan yang tinggi dari atas. Semakin mendapatkan tekanan, maka batuan tersebut akan semakin dalam yang mana sumber energi panas dari dalam perut bumi akhirnya dapat merubah batuan tersebut. Pertama sebagai batuan sedimen menjadi batuan mailhan atau metamorf.
6. Batuan Metamorf Menjadi Magma, dan Siklus Berulang
Setelah mengalami proses di atas kemudian batuan metamorf akan berubah kembali menjadi magma yang mana siklus batuan akan berulang lagi dan seterusnya.