Sejarah Singkat
Jika kita menelusuri kembali sejarah, terdapat banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa kota Surabaya telah lama ada jauh sebelum zaman kolonial Belanda. Dan salah satu bukti yang bisa kita lihat adalah apa yang tercantum didalam sebuah prasasti Trowulan I Berangka 1358 masehi. Di dalam prasasti tersebut kita dapat melihat, bahwa Surabaya (tertulis ; Churabhaya) saat itu masih berupa desa yang berada di tepian sungai Berantas. Dan kala itu, Churabhaya merupakan lokasi paling strategis sebagai tempat penyebrangan disekitar sungai Berantas tersebut.
Tidak hanya di dalam prasasti Trowulan I, sejarah Churabhaya (Surabaya) juga bisa kita temukan didalam pujasastra Negara Kertagama. Tulisan ini merupakan goresan tangan dari Mpu Prapanca yang berisikan tentang perjalanan pesiar baginda Hayam Wuruk di tahun 1385 Masehi. Meskipun bukti manuskrip tertua terkait keberadaan Surabaya adalah Prasasti Trowulan, namun para ahli memiliki dugaan kuat bahwa Churabhaya atau Surabaya telah ada dan berdiri jauh sebelum tahun yang tertera di dalam prasasti tersebut.
Sebuah hipotesis yang dikemukakan oleh Von Vaber menunjukkan, bahwa Kota Surabaya (Churabhaya) telah ada dan berdiri sejak tahun 1275 masehi. Kala itu, Surabaya dijadikan sebagai tempat pemukiman baru untuk para prajurit Raja Kertanegara (Pendiri Churabhaya) sebab telah berhasil mengalahkan para pemberontak “kemuruhan” pada tahun 1270. Dan didalam hipotesis lainnya menunjukkan bahwa Dahulu kala Surabaya memiliki nama Ujung Galuh.
Begitu banyak riwayat sejarah mengenai asal mula nama Surabaya, hingga banyak filsuf mencoba mengartikan makna dari kata “Surabaya” tersebut. Salah satu filosofi paling terkenal tentang makna dari kata “ Surabaya” adalah Surabaya merupakan lambang dari perjuangan antara darat dan air, antara tanah dan air. Disamping filosofi tersebut, terdapat juga sebuah kisah yang belum dapat diverifikasi kebenarananya, yaitu mengenai pertarungan antara ikan Suro (berarti : Sura) dan Boyo (berarti : baya atau buaya). Dari kisah tersebutlah muncul anggapan bahwa nama Surabaya berawal dari pertarungan kedua hewan tersebut.
Melihat begitu banyaknya kisah dan riwayat terkait awal mula nama Surabaya, Walikota madya kepala daerah Tingkat II Surabaya saat itu (Bapak Soeparno) berinisiatif mengeluarkan sebuah surat keputusan No. 64/WK/75 tentang penetapan hari jadi kota Surabaya. Hal ini beliau lakukan demi menghilangkan kesimpang-siuran di tengah tengah masyarakatnya saat itu. Dan dari hasil surat keputusan tersebut disimpulkan bahwa hari jadi kota Surabaya ditetapkan pada tanggal 31 Mei 1293.
Lokasi Geografis
Secara geografis, kota Surabaya berada di provinsi Jawa timur. Tepatnya pada koordinat 7°16′S 112°43′E. Luas administratif dari kota Surabaya diperkirakan sekitar 350,54 km persegi. Dengan jumlah penduduk sekitar 3.065.000 jiwa. Kota Surabaya juga merupakan kota dengan penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Ibu kota Jakarta.
Iklim di kota ini tidak jauh berbeda dengan kondisi iklim dengan kota kota di Indonesia lainnya. Pada kondisi normal suhu di kota Surabaya berada pada angka 23,6°C, sedangkan suhu tertinggi di kota ini tidak jauh jauh dari angka 33,8°C. Musim penghujan di kota Surabaya umumnya berlangsung pada bulan November sampai dengan April, sedangkah musim kemarau biasa jatuh pada bulan Mei sampai dengan Oktober. Volume curah hujan di kota ini tergolong normal dan tidak jauh berbeda dengan wilayah Indonesia pada umumnya. Dalam kondisi normalnya curah hujan Surabaya sekitar 165,3 mm setiap bulannya, sedangkan curah hujan tertinggi umumnya diatas angka 200 mm per bulannya.
Adapun batas wilayah administratif kota Surabaya adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara – Berbatasan Dengan Selat Madura
- Sebelah Selatan – Berbatasan Dengan Kabupaten Sidoarjo
- Sebelah Barat – Berbatasan Dengan Kabupaten Gresik
- Sebelah Timur – Berbatasan Dengan Selat Madura
Berikut di bawah ini adalah 31 kecamatan yang terdapat di dalam kota Surabaya:
- Asemrowo
- Benowo
- Bubutan
- Bulak
- Dukuh Pakis
- Gayungan
- Genteng
- Gubeng
- Gunung Anyar
- Jambangan
- Karangpilang
- Kanjeran
- Krembangan
- Lakarsantri
- Mulyorejo
- Pabean Cantikan
- Pakal
- Rungkut
- Sambikerep
- Sawahan
- Semapir
- Simokerto
- Sukolilo
- Sukomanunggal
- Tambaksari
- Tandes
- Tegal Sari
- Tenggilis Mejoyo
- Wiyung
- Wonocolo
- Wonokromo
Lokasi Wisata
Tahukah Anda, bahwa kota Surabaya juga menyimpan banyak keindahan alam yang tentunya sangat mubadzir, bila tidak kita manfaatkan untuk menghibur diri maupun keluarga yang kita sayangi. Berikut dibawah ini adalah 5 lokasi wisata alam terbaik di kota Surabaya yang bisa Anda kunjungi.
- Ekowisata Mangrove Wonorejo Rungkut
- Lokasi :Jl. Raya Wonorejo No.1, Wonorejo, Rungkut, Surabaya
- Kebun Bibit Wonorejo
- Lokasi: Jl. Kendal Sari Blok RK No.70, Wonorejo, Rungkut, Surabaya
- Mangrove Gunung Anyar
- Lokasi: Jl. Medokan Sawah Timur, Segoro Tambak, Sedati, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur
- Kampung wisata Jambangan
- Lokasi: Kampung Jambangan, Jl. Peneleh, Surabaya
- Hutan Bambu dan Taman Sakura Keputih
- Lokasi: Jl. Keputih Tegal Timur II No.249, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Lokasi wisata di atas, sekaligus menutup artikel kita kali ini, jangan lupa, ikuti terus informasi menarik dan bermanfaat lainnya dari kami. Share artikel ini ke social mediamu, mari kita bagi informasi menarik ke semua orang, agar mereka juga tahu apa yang kita ketahui.