Jagad.id – Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah karya atau gagasan yang ditulis dalam bentuk narasi. Sinopsis sendiri terdiri dari dua jenis yakni sinopsis dengan tulisan lengkap dan juga sinopsis sebagai persiapan untuk menulis ide. Selain pada buku, sinopsis juga biasanya dipakai sebagai prolog naskah pendek atau panjang dalam film, pementasan drama serta teater panggung. Sinopsis dipakai untuk mengetahui sekaligus memahami secara singkat mengenai naskah yang dibaca atau dipentaskan.
Pengertian Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah karya atau ide yang ditulis dalam bentuk narasi. Sinopsis berbeda dengan resensi karena tidak hanya meringkas namun juga membuat kesimpulan dari kelebihan atau kekurangan sebuah buku setelah dibaca. Bahkan di dalam resensi, penulis juga dituntut agar bisa memberi ulasan mengenai karya yang berisi pendapat pribadi setelah melakukan telaah.
Biasanya, penulis resensi akan menyeleksi buku dengan khusus yakni hanya buku yang baru terbit dan yang menarik untuk diresensi atau dikaji. Di dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi serta penjelasan akan dihilangkan namun tetap mempertahankan isi serta gagasan umum pengarangnya. Sinopsis umumnya akan dibatasi dengan jumlah halaman seperti dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh panjang karangan asli. Dengan begitu bisa disimpulkan jika sinopsis secara objektif akan menceritakan isi dari karya, sementara resensi adalah penilaian dari sebuah karya.
Perbedaan Sinopsis dan Resensi
1. Perbedaan dari Segi Isi
Untuk sinopsis berisi tentang ringkasan isi sebuah novel atau buku. Sementara resensi berisi tentang ulasan atau ringkasan dari pembaca mengenai isi, identitas, harga serta kelebihan dan kekurangan dari buku.
2. Tidak Seluruh Buku Mempunyai Sinopsis
Beberapa jenis buku seperti buku matematikan tidak dilengkapi dengan sinopsis sebab hanya buku atau novel yang mempunyai unsur cerita yang dilengkapi dengan sinopsis. Akan tetapi, untuk resensi ada di semua jenis buku.
3. Tingkat Kesulitan Resensi Lebih Tinggi Dibandingkan Sinopsis
Orang yang melakukan resensi harus menimbang, menilai sekaligus memberikan opini untuk sebuah buku. Sedangkan dalam sinopsis tidak dibutuhkan pendapat tentang sebuah buku namun hanya menceritakan isi yang sudah dibaca dalam bentuk yang lebih ringkas.
4. Perbedaan Tujuannya
Perbedaan sinopsis dan resensi selanjutnya adalah dari segi tujuan. Tujuan sinopsis adalah untuk meringkas sebuah buku dengan cara mencatat beberapa poin penting yang ada didalamnya. Sementara tujuan dari resensi adalah untuk mengulas buku yang sudah dibaca dengan mempertimbangkan isi dari buku, kelemahan, kelebihan sampai harga buku.
5. Perbedaan Subjektifnya
Perbedaan resensi dan sinopsis berikutnya adalah dari segi subjektifnya. Resensi sangat kental dengan unsur subjektivitas, sementara sinopsis biasanya lebih bersifat objektif.
Ciri Ciri Sinopsis
- Plot, alur atau jalan cerita sebaiknya disusun dengan tepat dan kronologis.
- Alur dari sinopsis sebaiknya sama seperti alur aslinya.
- Bahasa yang dipakai harus mengutamakan aspek persuasif.
- Mengandung ajakan, motivasi atau rangsangan untuk calon pembaca sehingga bisa membaca buku tersebut.
- Menampilkan konflik yang menarik dan juga singkat.
- Membuat calon pembaca bisa merasa penasaran.
Fungsi Sinopsis
- Memberikan sedikit gambaran dan juga secara menyeluruh tentang isi dari buku, laporan penelitian, karya ilmiah dan lain sebagainya sehingga harus bisa mencerminkan isi dari karya.
- Sinopsis untuk proporsal penelitian berguna untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang akan dipecahkan dan juga bagaimana cara memecahkannya.
- Sinopsis karya ilmiah berguna untuk memberikan gambaran permasalahan, cara pemecahan dan juga temuan utamanya.
Persiapan Dalam Menyusun Sinopsis
Sebelum mulai menyusun sinopsis, maka sebaiknya berlatih untuk membuat ringkasan dari sebuah artikel atau karya. Nantinya, ini akan sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta latihan menghemat kata. Latihan yang dilakukan secara intensif nantinya bisa mengembangkan daya konsentrasi dan juga mempertajam penangkapan pemahaman dari isi bacaan secara cermat, tepat serta efektif.
Latihan menyusun sinopsis harus diawali dengan membaca. Untuk itu, berlatih secara terus menerus harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan membaca secara tepat, cepat serta cermat. Membaca dengan cara ini sangat penting untuk membantu mempertajam gaya bahasa dan juga supaya bisa menghindari uraian yang terlalu panjang.
Dengan begitu, penulis sinopsis harus membekali diri dengan kemampuan membaca sebelum nantinya mulai menulis pekerjaan yakni menyusun sinopsis. Ketika membaca, materi atau objek yang akan disusun menjadi sebuah sinopsis harus lebih dibaca dari satu kali. Materi harus dibaca berulang kali sebab semua isi materi harus dihayati dan dipahami dengan baik.
Langkah Menyusun Sinopsis
- Baca naskah yang asli berulang kali hingga diketahui maksud serta pandangan dari pengarangnya.
- Ketika membaca harus digarisbawahi atau dicatat tentang pokok pikiran, kalimat inti atau kalimat pokok.
- Kesampingkan teks asli setelah dicatat ide sentral atau hal pokok yang sudah diketahui. Sesudah itu, kembangkan catatan memakai bahasa sendiri.
- Pakai kalimat tunggal dan jika memungkinkan hindari penggunaan kalimat majemuk atau mengulang kalimat dan gunakan kalimat sederhana yang efektif.
- Ringkas kalimat menjadi frase kemudian ringkas frase menjadi kata.
- Jika ada rangkaian gagasan atau ide dari beberapa alinea, maka ambil ide sentralnya saja atau pokok pikiran serta kalimat intinya.
- Buang beberapa alinea yang bisa diwakili memakai satu alinea saja atau sebaliknya yakni mempertahankan alinea yang memang harus dipertahankan.
- Mempertahankan kalimat yang tidak bisa disederhanakan sehingga keaslian dari suara pengarang masih bisa dipertahankan yakni kata kunci yang ada di kalimat tersebut.
- Buang semua kata tugas yang memang bisa dibuang namun pertahankan susunan ide yang tersusun sesuai dengan naskah asli.
Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Menulis Karya
- Baca dengan teliti karya yang nantinya akan dibuat sinopsis.
- Ambil inti dari karya yang dibaca sehingga bisa dijadikan inti dari ringkasan.
- Tulis dengan bahasa yang mengalir.
- Kedepankan unggulan dari karya.
- Sinopsis sebuah buku adalah antara 500 sampai 100 kata.
- Diperlukan ilustrasi cover buku.
- Dipublikasikan pada media massa atau umum.
- Biodata penulis tidak dicantumkan.
- Sinopsis bukanlah resensi.
Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Menulis Sinopsis Ide
Menulis sinopsis karya berbeda dengan menulis sinopsis ide. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin menulis sinopsis ide:
- Plot gagasan atau ide ditulis sebagai selling point.
- Tegaskan target dari sasaran ide.
- Tulis dengan tulisan promosi bersifat merayu agar lebih menarik.
- Kedepankan dengan jelas tentang apa yang ingin dijual.
- Panjang sinopsis adalah antara 750 sampai 1.500 kata.
- Tulisan dibuka dengan trigger “kalimat yang menggerakkan” untuk daya tariknya.
- Biodata pengarang atau penulis ditampilkan sebagai selling point.
- Sinopsis ini merupakan cikal bakal dari karya yang nantinya akan ditulis.
Contoh Sinopsis “Waktu Aku Sama Mika”
Film ini bercerita mengenai hubungan Mika dan Indi yakni seorang gadis periang yang didiagnosa menderita scoliosis pada saat SMP. Ini yang memiliki hidup kelam berubah menjadi berwarna sesudah bertemu dengan pria bernama Mika. Akan tetapi, masalah mulai terjadi pada saat Mika mengungkapkan rahasia dirinya sendiri yang menderita penyakit AIDS.
Isi cerita ini berawal dari gadis ceria bernama Indi yang hidupnya berubah drastis sesudah ia divonis menderita penyakit scoliosis oleh dokter. Kondisi kesehatannya yang semakin menurun membuat Indi harus memakai brace atau besi penyangga tubuh oleh dokter selama 23 jam per hari. Indi sempat berlibur ke Jakarta sebelum ia masuk ke SMA dan disinilah ia bertemu dengan pria aneh bertubuh kurus, memakai tato, berlesung pipit satu dan juga selalu tersenyum padanya.
Pembawaan pria ini yang membuat Indi semakin tertarik. Sampai akhirnya mereka berkenalan dan pria itu mengatakan jika dirinya bernama Mika. Tidak ada pertanyaan yang terlontar atau basa basi yang terjadi. Akan tetapi, ada hal yang menarik perhatian Indi yakni sandal jepit yang dipakai Mika karena berbeda warna. Satu sandal berwarna hijau dan satunya lagi berwarna oranye.
Perkenalan tersebut kemudian semakin memekatkan bunga cinta. Namun sayangnya, keduanya menderita penyakit yang serius. Mika adalah pria yang mengidap penyaki HIV/AIDS, sedangkan Indi menderita kelainan tulang belakang yakni scoliosis sehinga harus selalu dipapah dengan brace atau penyangga tubuh terbuat dari besi. Mereka kemudian menjadi teman dekat. Mika adalah pria yang cuek, berani, seru dan selalu memandang hidup dengan positif dan santai tersebut secara perlahan membantu Indi kembali menjadi gadis yang periang serta berani untuk melawan penyakitnya.
Mika memiliki sejuta cara agar Indi bisa bahagia di tengah penyakit yang sedang dideritanya. Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari sang ibu sebab khawatir ibunya tidak menyukai Mika yang lebih tua dan juga memiliki tato. Ada kalanya Indi berbohong pada ibunya ketika ingin menemui Mika. Saat hubungan keduanya semakin dekat, Mika kemudian mengatakan satu rahasia tentang dirinya yakni mengidap penyakit AIDS. Indi tidak masalah dengan hal itu karena menurutnya Mika adalah pria baik yang bisa menerima kondisi Indi yang ketika itu menderita scoliosis.
Hari Indi semakin berwarna karena kehadiran pria bernama Mika. Mika selalu memberi motivasi pada Indi meski dirinya juga sedang sakit. Masalah kemudian mulai terjadi pada saat kondisi Mika semakin menurun dan masa lalunya yang turut terungkap. Ayah, ibu serta teman Indi mulai mengetahui tentang penyakit Mika serta masa lalunya. Akan tetapi, mereka tidak tahu jika ada banyak kenangan indah yang pernah dilalui oleh Mika dan Indi.
Sesudah kematian sahabatnya bernama Fred, Mika kemudian mundur dan meninggalkan Indi dengan penuh pertanyaan. Ketika Indi sedang sedih karena ditinggal oleh Mika, ia mengetahui jika Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan keadaan kesehatannya. Sesudah peristiwa tersebut, hari Indi terpaksa dijalani tanpa kehadiran Mika.
Hingga suatu saat, Indi sudah lulus dari SMA dan kuliah di sebuah universitas. Akan tetapi, Indi masih tidak bisa melupakan Mika karena Mika selalu menjadi inspirasi dan penyemangat untuk dirinya. Akan tetapi, kondisi Mika semakin buruk, penyakitnya semakin parah dan tidak kuat lagi. Untuk itulah, ia memanggil Indi karena ingin melihatnya untuk terakhir kali.
Sepeninggal Mika, Indi selalu sedih karena ingat akan nasehat Mika yakni setiap orang pasti akan meninggal. Indi menganggap jika Mika merupakan malaikatnya dan akan selalu menemaninya setiap hari. Seiring berjalannya waktu, brace yang digunakan Indi sudah bisa dilepas sebab tulang belakangnya sudah sembuh seperti semula.
Kini, Indi bisa memperlihatkan bakatnya di bidang desainer. “Kita tidak pernah mengetahui apa saja yang akan terjadi dalam hidup. Terkadang, hidup memang aneh dan ternyata orang yang telah meninggal juga bisa membuat orang yang ditinggalkan merasa jauh lebih hidup”.