Pengertian Otot Lurik : Ciri Ciri, Sifat, Cara Kerja, Fungsi, Struktur dan Jenis

Otot merupakan jaringan konektif di dalam tubuh yang bertugas untuk melakukan kontraksi. Kontraksi otot tersebut berguna untuk memindahkan beberapa bagian tubuh serta substansi di dalam tubuh. Jaringan otot terdiri dari sel otot yang berfungsi untuk menggerakkan organ tubuh. Kemampuan ini bisa terjadi sebab jaringan otot bisa berkontraksi. Kontrajsi otot bisa berlangsung sebab molekul proteinnya membangun sel otot yang bisa memanjang serta memendek.

A. Pengertian Otot Lurik

Otot lurik atau biasa disebut dengan otot rangka merupakan otot yang menempel di rangka tubuh dan dipakai untuk bergerak. Otot lurik mempunyai pigmen mioglobin dan juga mendominasi tubuh vertebrata termasuk juga manusia. Otot ini disebut degnan lurik karena memiliki area gelap atau aktin dan juga terang atau miosin yang selang seling. Otot lurik juga sering disebut dengan otot rangka sebab melekat di tulang rangka sehingga ketika sedang berkontraksi, maka bisa menyebabkan tulang bisa bergerak. Untuk cara kerjanya dipengaruhi dengan susunan saraf pusat dan sering disebut dengan otot sadar sebab bekerja di bawah alam kesadaran.

B. Ciri Ciri Otot Lurik

  1. Memiliki ribuan serabut yang membentuk jaringan otot dengan susunan yang rapi.
  2. Memiliki bentuk panjang, silindris dan punya banyak inti sel atau multinuklei.
  3. Bergerak di bawah kesadaran atau volunter.
  4. Rata rata memiliki diameter 50 mikron serta panjang 2.5 cm.
  5. Bisa bekerja dengan keras serta cepat tanpa mudah kelelahan.
  6. Membutuhkan waktu untuk beristirahat.
  7. Melekat di rangka tubuh manusia atau hewan.
  8. Bisa dengan cepat berkontraksi atau berkerut.
  9. Inti sel terletak di tepi atau perifer.
  10. Otot lurik ada di otot paha, otot betis, otot dada dan juga semua rangka tubuh manusia.
  11. Memiliki cabang yang banyak atau sinsitium.

C. Sifat Otot Lurik

  1. Konduktivitas yakni otot mempunyai kemampuan untuk melakukan potensial aksi.
  2. Iritabilitas yakni ketika dirangsang makan otot akan bereaksi.
  3. Kontraktilitas yakni otot bisa mempersingkat atau menghasilkan ketegangan antara bagian ujung ujungnya.
  4. Relaksasi yakni sebuah otot bisa kembali beristirahat sesudah berkontraksi.
  5. Distensibilitas yakni otot bisa ditarik oleh kekuatan luar otot dan otot tidak terluka asal tidak meregang melampaui batas fisiologis.
  6. Elastisitas yakni otot akan menolah perpanjangan dan akan kembali ke posisi semula sesudah pasif atau aktif perpanjangan. Elastisitas merupakan kebalikan dari distensibilitas.

D. Cara Kerja Otot Lurik

Otot lurik hampir seluruhnya memiliki metode kerja kontraksi dan juga relaksasi. Kontraksi terjadi ketika melakukan gerakan yang membutuhkan kekuatan sehingga akan bekerja dengan keras seperti ketika menaiki tangga atau berlari. Sedangkan relaksasi dilakukan otot lurik sesudah melakukan tugas berat dengan cara melenturkan bagian tubuhnya seperti ketika manusia sedang meregangkan tubuh.

Untuk menghindari kram atau tekanan, maka memberikan waktu istirahat sangat penting dilakukan. Semua gerak tersebut dikendalikan bagian otak manusia yang mengendalikan saraf pusat memakai cara mencerna perintah manusia seperti ketika berjalan atau berlari. Sesudah itu, maka akan direspon dengan cepat dan meminta otot bagian tubuh yang dibutuhkan untuk bergerak melakukan kehendak dari manusia.

E. Fungsi Otot Lurik

Bisa dikatakan jika fungsi otot lurik adalah untuk menggerakkan rangka tubuh manusia sehingga manusia bisa bergerak sesuai dengan kehendak manusia itu sendiri termasuk juga pada hewan. Dengan adanya otot lurik tersebut, maka bisa membantu sebuah pekerjaan lebih baik sekaligus lebih cepat.

F. Struktur Bagian Otot Lurik

  1. Sarkolema: Membran yang melapisi sel otot yang berguna untuk melindungi otot.
  2. Sarkoplasma: Cairan sel otot yang berguna untuk tempat miofibril dan juga miofilamen.
  3. Miofibril: Miofibril adalah serat yang terdapat pada otot.
  4. Miofilamen: Benang atau filamen halus dari miofibril yang terdiri dari 2 jenis yakni miofilamen homogen yang ada di otot polos dan juga miofilamen heterogen yang ada di otot jantung dan juga otot lurik.

G. Jenis Otot Lurik

Otot lurik terdiri dari beberapa jenis yakni otot merah, otot pucat dan juga otot jantung. Berikut penjelasan dari masing masing jenis otot lurik:

1. Otot Merah

Otot merah mempunyai sarkoplasma, mitokondria yang lebih banyak serta miioglobin yang lebih banyak jika dibandingkan otot pucat namun jumlah myofibrilnya lebih sedikit. Myofibril akan membentuk lapang cohnheim atau cohnheim’s field yang berbentuk seperti kelompok dengan tanda batas jelas.

2. Otot Pucat

Otot pucat mempunyai sarkoplasma, mitokondria dan juga mioglobin yang lebih sedikit akan tetapi mempunyai myofibril yang lebih banyak berbanding terbalik dengan otot merah. Myofibril tersebut tidak membentuk lapang cohnheim seperti otot merah. Otot pucat tersebut bekerja secara cepat serta kuat akan tetapi mudah kelelahan.

3. Otot Jantung

Otot jantung atau disebut dengan myocardium merupakan kombinasi dari otot lurik dan juga otot polos sebab ada persamaan dengan yang terdapat di otot jantung. Otot jantung bekerja terus tanpa henti dan beristirahat. Fungsi utamanya adalah untuk memompa darah sekaligus mengalirkan darah ke semua bagian tubuh. Otot jantung bekerja di bawah kesadaran manusia sebab dikelola saraf simpatik dan juga parasimpatik.