Paus Sperma : Ciri Fisik, Kemampuan, Perilaku, Makanan, Lokasi, Umur dan Ancaman

Paus sperma atau biasa disebut dengan paus kepala botak merupakan hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi sekaligus menjadi hewan bergigi terbesar yang ada di dunia. Paus ini dinamakan paus sperma sebab ada warna putih susu yang ada di bagian kepalanya. Bagian kepala paus sperma ini sangat besar namun bentuk keseluruhannya berbeda.

A. Kehidupan Paus Sperma

1 Gambar Paus Sperma - Sperm Whale

Paus sperma merupakan paus bergigi terbesar yang ditemukan di seluruh samudra dalam dari ekuator sampai tepi bongkahan es Kutub Utara serta Antartika. Zat lilin atau spermaceti pada paus sperma dipakai untuk pelumas, lampu minyak dan lilin. Jenis paus ini dijadikan target utama dalam industri perburuan paus komersial tahun 1800 sampai 1987 yang tentu mengurangi jumlah paus sperma sehingga masuk dalam daftar hewan terancam punah.

B. Ciri Ciri Fisik Paus Sperma

2 Paus Kepala Kotak

1. Bentuk Kepala

Ciri khas dari paus sperma ini adalah ukuran kepalanya yang besar khususnya untuk jantan yang biasanya mencapai 1/3 dari panjang tubuhnya. Jika kebanyakan paus memiliki kulit yang licin, paus sperma ini memiliki kulit bagian belakang yang berkedut. Untuk warnanya sendiri adalah abu abu namun terkadang terlihat coklat ketika terkena sinar matahari. Inilah sebabnya, ukuran otak paus sperma menjadi yang terberat dan terbesar dari semua hewan yakni sekitar 7 kg.

2. Lubang Pernapasan atau Blowhole dan Sirip

Untuk lubang pernapasan atau blowhole pada hiu sperma letaknya berdekatan dengan bagian depan kepala serta lebih condong ke kiri. Inilah yang membuat hembusannya berkembang dengan jelas ke arah depan.

Sedangkan sirip belakang paus sperma ada di sekitar 2/3 dari bawah tulang belakang dengan ukuran pendek dan bentuk segitiga sama kaki. Kemudian untuk fluke juga berbentuk segitiga dan sangat tebal yang akan diangkat tinggi dari air sebelum paus sperma melakukan penyelaman yang dalam.

3. Jumlah Gigi Paus Sperma

Paus sperma memiliki 20 hingga 26 pasang gigi kerucut di bagian rahang bawah. Masing masing gigi tersebut memiliki berat sampai 1 kg. Gigi tersebut tidak digunakan untuk mengonsumsi sotong. Bahkan paus sperma liar yang dalam kondisi sehat tetap cukup makan meski tidak memiliki gigi.

Para ilmuwan berpendapat jika gigi paus sperma digunakan untuk berkelagi antara paus jantan dalam spesies yang sama. Sedangkan untuk gigi yang belum sempurna ada di bagian atas rahang juga namun jarang tumbuh dan terlihat di mulut paus sperma.

C. Spermaceti dan Kemampuan Menyelam Paus Sperma

3 Paus Sperma Melawan Cumi Cumi - Makanan Alami

Paus sperma mempunyai ukuran otak paling besar dari seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Dalam kepala paus sperma ini tersimpan zat bernama spermaceti dalam jumlah banyak. Para penangkap paus percaya jika cairan yang berminyak tersebut merupakan sperma. Namun para ilmuwan sendiri masih belum paham tentang fungsi dari spermaceti.

Satu teori umumnya adalah cairan tersebut akan mengeras menjadi lilin ketika dingin yang membantu paus untuk mengubah daya apung sehingga bisa menyelam dalam dan naik kembali. Paus sperma ini diketahui bisa menyelam hingga 3.280 kaki untuk mencari cumi cumi sebagai makanannya. Mamalia berukuran raksasa ini bisa menahan napas hingga 90 menit ketika sedang melakukan penyelaman seperti ini.

D. Perilaku dan Makanan Paus Sperma

4 Lokasi Tempat Habitat Ikan Laut Paus Kepala Kotak

Paus sperma akan berburu makanan ketika sedang menyelam dengan rutin hingga sampai kedalaman 2.000 kaki dan bisa terjadi selama 45 menit. Paus sperma bisa menyelam hingga kedalaman lebih dari 10.000 kaki selama lebih dari 60 menit. Sesudah melakukan penyelaman yang lama dan dalam, maka akan kembali muncul ke permukaan untuk bernapas sekaligus memulihkan diri sekitar 9 menit.

Karena paus ini lebih banyak menghabiskan waktu di perairan dalam, maka makanan yang biasa dikonsumsi adalah hiu, cumi cumi dan ikan yang ada di perairan laut dalam. Paus ini bisa mengonsumsi sekitar 3 hingga 3.5% dari berat tubuhnya dalam 1 hari.

E. Kelompok dan Perilaku Paus Sperma

5 Populasi Paus Sperma

Paus sperma biasanya terlihat dalam kelompok atau dinamakan polong yang terdiri dari 15 sampai 20 paus. Dalam setiap kelompok tersebut sudah termasuk betina dan beberapa anaknya. Sedangkan untuk paus sperma jantan akan berkeliaran sendirian atau berpindah dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain.

Betina dan anak paus sperma akan tetap ada di perairan tropis atau subtropis di sepanjang tahun kemudian akan melakukan pengasuhan anak komunal. Sedangkan jantan akan bermigrasi ke lintang lebih tinggi secara individu atau dalam kelompok kemudian kembali ke khatulistiwa untuk berkembang biak.

F. Lokasi Paus Sperma

6 Kelompok dan Perilaku Paus Sperma

Paus sperma ini bisa ditemukan di semua samudra di seluruh dunia. Persebarannya akan tergantung dari sumber makanan serta kondisi yang sesuai untuk berkembang biak serta variasi dari jenis kelamin dan komposisi kelompok umurnya. Migrasi paus sperma ini tidak bisa diprediksi seperti migrasi paus balin pada umumnya. Pada beberapa garis lintang tengah, paus sperma biasanya akan bermigrasi ke utara dan selatan tergantung dari musim kemudian bergerak ke kutub pada musim panas. Akan tetapi untuk area tropis serta beriklim sedang, maka paus sperma tidak melakukan migrasi musiman yang jelas.

G. Umur dan Reproduksi Paus Sperma

7 Umur dan Reproduksi Paus Sperma Dewasa

Paus sperma betina akan mencapai kematangan seksual sekitar umur 9 tahun dengan panjang sekitar 29 kaki. Dalam titik tersebut, pertumbuhannya akan melambat dan menghasilkan anak satu kali setiap 5 hingga 7 tahun. Sesudah masa kehamilan selama 14 sampai 16 bulan, maka seekor anak paus sperma bisa memiliki panjang 13 kaki ketika lahir.

Meski anak paus sperma akan mengonsumsi makanan padat sebelum berumur 1 tahun, namun tetap akan menyusu untuk beberapa tahun. Sementara untuk paus sperma betina akan dewasa secara fisik sekitar usia 30 tahun dengan panjang 35 kaki dan pada saat inilah akan berhenti tumbuh.

Selama 10 tahun pertama kehidupan, paus sperma jantan hanya sedikit lebih besar dibandingkan dengan betina. Namun jantan akan terus bertumbuh hingga sampai usia sekitar 30 tahun. Jantan akan mencapai kematangan fisik di usia sekitar 50 tahun dengan panjang 52 kaki. Tidak seperti betina, pubertas paus sperma jantan akan berlangsung lama hingga usia 10 sampai 20 tahun. Meski paus sperma jantan dewasa secara seksual ketika itu, namun biasanya tidak akan ikut aktif dalam pembiakkan hingga mencapai akhis usia 20-an.

Sebagian besar paus sperma betina akan membentuk ikatan yang kuat dengan betina lain dalam keluarganya yakni sekitar 12 betina dengan anak anaknya yang akan membentuk unit sosial. Paus sperma betina biasanya akan tinggal dengan unit sosial yang sama di dalam serta di sekitar perairan tropis sepanjang hidupnya. Sementara untuk jantan muda akan pergi ketika sudah berusia 4 hingga 21 tahun dan akan ditemukan dalam kelompok bujangan bersama jantan lain yang seusia dan seukuran.

Dengan semakin bertambahnya usia, maka paus sperma jantan akan semakin besar dan mulai bermigrasi ke kutub. Ini menyebabkan kelompok jantan semakin kecil dan jantan terbesar sering ditemukan sendirian. Jantan besar dan dewasa secara seksual di akhir usia 20-an atau terkadang juga akan kembali ke daerah berkembang biak tropis untuk kawin.

H. Ancaman Paus Sperma

8 Penyebab Ancaman Kematian Paus Sperma Satwa Laut yang Di Lindungi

1. Serangan Kapal

Ancaman pertama bagi paus sperma adalah serangan kapal. Serangan pembuluh darah yang tidak disengaja nantinya bisa melukai bahkan sampai membunuh paus sperma. Lalu lintas kapal di seluruh dunia yang meningkat akan meningkatkan risiko tabrakan paus sperma dengan pala tersebut.

2. Jeratan

Ancaman paus terbesar berikutnya adalah terjerat di berbagai jenis alat tangkap seperti jaring insang, tali perangkap dan sebagainya. Ketika terjerat, maka mungkin paus sperma akan berenang dengan jarak cukup jauh sambil menyeret alat yang terperangkap ditubuhnya sehingga bisa membuat paus sperma kelelahan, kemampuan makan terganggu, penurunan keberhasilan reproduksi, cedera parah hingga kematian.

Paus sperma juga sudah didokumentasikan bisa melepaskan diri dari peralatan yakni perilaku yang dikenal sebagai pencabutan. Paus sperma melakukan ini dengan memakai rahang panjangnya untuk menghasilkan ketegangan di tali sehingga bisa terlepas dari kail. Para ilmuwan juga berpendapat jika perilaku tersebut dipelajari antar individu paus sperma. Perusakan nantinya bisa meningkatkan kemungkinan paus sperma terluka atau terjerat ketika bermanuver di sekitar perahu serta alat tangkap tersebut.

3. Kebisingan Laut

Polusi udara yang terjadi di bawah air bisa mengganggu perilaku normal paus sperma yang lebih mengandalkan suara untuk berkomunikasi. Pada saat terjadi peningkatan kebisingan laut dari manusia, maka ruang komunikasi paus sperma ikut berkurang sehingga tidak bisa mendengar antara satu sama lain atau melihat sinyal lain di lingkungan mereka seperti dulu ketika laut tidak terganggu.

Tingkat suara yang berbeda bisa juga mengganggu aktivitas paus sperma yang lain seperti makan, migrasi dan juga sosialisasi. Bukti yang semakin banyak dari penelitian ilmiah sudah mendokumentasikan jika kebisingan laut juga mengakibatkan mamalia laut mengubah amplitudo atau frekuensi panggilan, menurunkan perilaku mencari makan, tergeser dari habitat yang disukai atau membuat hormon stre meningkat pada tubuh paus sperma. Apabila terlalu keras, maka kebisingan laut juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran sementara sampai permanen pada paus sperma.

4. Sampah Laut

Paus sperma bisa menelan sampah laut sama seperti hewan lainnya. Puing yang ada di lapisan laut dalam dan menjadi tempat ikan paus sperma bisa disalahartikan sebagai makanan sehingga secara tidak sengaja bisa tertelan dan menyebabkan cedera sampai kematian paus sperma.

5. Perubahan Iklim

Dampak perubahan iklim serta oseanografi pada paus sperma tidaklah pasti. Namun keduanya tetap berpotensi mempengaruhi habitat serta ketersediaan makan bagi paus sperma. Pemilihan lokasi migrasi, pemberian makan hingga pembiakan paus sperma bisa dipengaruhi karena beberapa faktor seperti suhu air dan arus laut.

Suhu global yang meningkat diperkirakan bisa memberi dampak besar untuk ekosistem kutub dan juga subarktik. Namun karena makan paus sperma yang besar di bumi membuat paus sperma cenderung bisa tahan terhadap perubahan iklim dibandingkan dengan spesies dengan pilihan habitat yang lebih kecil.