Bumi merupakan satu satunya planet dalam tata surya yang menjadi tempat tinggal berbagai makhluk hidup. Tempat tinggal tersebut secara garis besar dinamakan ekosistem yang terbagi menjadi 2 yakni ekosistem darat dan perairan. Ekosistem darat ini memiliki pengaruh besar dalam perkembagan makhluk hidup, salah satunya adalah ekosistem hutan.
Tanpa keberadaan hutan, sirkulasi udara tidak membaik dan flora serta fauna tidak memiliki tempat tinggal alaminya. Supaya tidak penasaran mengenai ekosistem hutan dapat langsung menyimak ulasan lengkap berikut ini.
A. Apa itu Ekosistem Hutan?
Secara umum definisi atau pengertian ekosistem hutan adalah salah satu ekosistem dengan cakupan wilayah alami berupa hutan Di dalam hutan inilah makhluk hidup saling berinteraksi satu dengan lainnya. Selain itu, ekosistem ini dinilai sebagai tempat berkumpul beberapa populasi tumbuhan dan hewan.
Menyoal keseimbangan ekosistem hutan dikategorikan bersifat dinamis karena adanya interaksi antar makhluk hidup. Baik itu interaksi langsung ataupun tidak langsung. Bahkan, sejak zaman dahulu hutan mendapat julukan “paru- paru Bumi”.
B. Manfaat Ekosistem Hutan
Dalam perkembangan makhluk hidup di Bumi, hutan memegang peran paling penting guna menjaga alam tetap seimbang. Selain itu, manfaat dari terciptanya ekosistem hutan yakni:
1. Pengunci Tanah
Hutan juga disinyalir sebagai pengunci tanah artinya menjadi sarana menanggulangi dan menghindari bencana alam. Misalnya, bencana erosi tanah dan longsor dapat dihindari apabila hutan memiliki banyak pohon yang tumbuh tinggi.
2. Sarana Hidrologis
Hutan dianggap menjadi sarana hidrologis karena ampuh menyimpan cadangan air yang berasal dari curah hujan. Air hujan ini akan membasahi tanah dan menjadi embun, selanjutnya akan dialirkan menuju sungai.
3. Tempat Flora dan Fauna Berkembang Biak
Disamping itu, hutan dianggap sebagai tempat alami flora dan fauna hidup serta berkembang biak. Buktinya banyak ditemukan keanekaragaman jenis binatang dan macam tumbuh tumbuhan dalam hutan.
4. Sumber Makanan Manusia
Berdasarkan sejarah sebelum masyarakat modern seperti saat ini, dulunya manusia tinggal dihutan. Sehingga, banyak makanan yang didapat dari hutan. Baik itu makanan hewani dari fauna maupun sayur-sayuran didapat dari flora. Jadi, manusia sebenarnya dapat memperoleh cadangan makanan yang alami dan segar dari hutan.
5. Sumber Oksigen Terbesar
Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di muka Bumi. Ekosistem hutan ternyata dapat menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis tanaman-tanaman. Lebih unggul lagi, hutan mampu merubah karbondioksida jadi oksigen dengan sarana pohon-pohon alami.
C. Komponen Ekosistem Hutan
Sama halnya dengan ekosistem lain, ekosistem hutan juga tersusun atas beberapa komponen. Utamanya komponen penyusun ekosistem ini adalah komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan sekumpulan makhluk hidup sepert hewan, tumbuh-tumbuhan, dan organisme. Komponen abiotik merupakan komponen pendukugn yakni sinar matahari, air, tanah, dan lainnya.
Komponen dari ekosistem hutan juga terbentuk berdasarkan makanan yang terbagi dua. Pertama, komponen autotrof yaitu komponen dapat menyediakan makanan atau membuat makanan sendiri. Umumnya makhluk hidup dari komponen autotrof memiliki klorofil atau zat hijau daun, contohnya rumput dan pepohonan. Kedua, komponen heterotrofik yakni makhluk hidup yang memanfaatkan bahan makanan yang diperoleh dari autotrof. Contohnya, hewan, jasad renik, rayap, hingga jamur.
D. Macam Jenis Ekosistem Hutan
Hutan dikenal memiliki kekayaan alam yang jumlahnya banyak dan alami. Ekosistem hutan ada karena alam, bukan buatan manusia. Memang secara garis besar hutan itu terlihat satu macam, cukup memiliki pohon banyak, adanya habitat hewan, dan luas. Namun, ekositem hutan jenisnya sangat banyak. Berikut ini penjelasan jenis-jenis ekosistem hutan yang wajib disimak.
1. Letak Geografis
Berdasarkan letak geografis, ekosistem hutan terbagi dalam 3 jenis, antara lain:
- Hutan tropis, yakni wilayah hutan dilewati dengan garis khatulistiwa.
- Hutan temperate, yakni hutan dengan 4 musim.
- Hutan boreal, berada di wilayah kutub- kutub Bumi.
2. Musim
Ekosistem hutan juga dilihat dari perubahan musim yang terjadi sepanjang tahun, yakni :
- Hutan hujan, merupakan hutan dengan curah hujan yang tinggi dan terjadi rutin sepanjang tahun.
- Hutan hijau (evergreen forest), yaitu hutan dengan vegetasi tumbuhan hijau terlihat sepanjang tahun.
- Hutan gugur (deciduous forest), merupakan hutan yang memiliki berbagai tanaman dapat menggugurkan daun saat waktu musim gugur tiba. Ketika musim dingin datang, air dalam hutan gugur akan menjadi beku.
- Hutan Sabana (savannah forest), merupakan hutan yang berada dalam area yang waktu musim kemaraunya panjang. Biasanya berupa padang rumput luas yang hanya diselingi sedikit pohon.
3. Ketinggian Wilayah
Ekosistem hutan dilihat dari ketinggian wilayahnya, antara lain:
- Hutan pantai (beach forest), merupakan hutan yang letaknya di area pantai atau dekat pantai.
- Hutan dataran rendah (lowland forest)
- Hutan pegunungan bawah (submountain forest) terletak pada wilayah paling bawah pegunungan.
- Hutan pegunungan atas (mountain forest), terletak pada puncak atau dataran tinggi dari wilayah pegunungan.
- Hutan kabut (mist forest) dan hutan elfin (alpine forest).
4. Kondisi Tanah
Kondisi tanah ternyata mempengaruhi ekosistem hutan, sehingga terbagi sebagai berikut:
- Hutan tanah kapur (limestone forest), hutan yang kondisi tanahnya berupa gamping dan kapur. Dampaknya sangat sulit ditumbuhi pepohonan, salah satu pohon yang dapat tumbuh disini yaitu pohon jati.
- Hutan kerangas (health forest).
- Hutan rawa gambut (peat swamp- forest), hutan yang kondisi tanah didominasi oleh rawa gambut.
- Hutan rawa air- tawar (freshwater swamp- forest).
Seperti itulah ulasan mengenai ekosistem hutan yang kaya manfaat bagi makhluk hidup lain. Kesimpulan yang dapat diambil adalah hutan perannya sangat penting bagi seluruh makhluk hidup. Jadi, mulai sekarang wajib melestarikannya dan tidak melakukan pengrusakan. Semoga artikel ini bemanfaat.