Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya

Jagad.idTanda-tanda Allah mencintai Hambanya. Tak ada cinta yang patut kita peroleh selain cinta Allah SWT. Berlainan dengan cinta manusia yang kadang menyulitkan, cinta Tuhan malah akan membawa kemenangan dan ketenangan. Saat kita menyukainya dan memperoleh cintanya, tidak ada kekesalan yang kemungkinan terjadi.

5 Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya

Ada banyak ayat saat Allah SWT mencintai seorang hambanya, antara lain :

1. Disayangi dan dicintai oleh makhluk-Nya

Saat Allah menyukai seorang hamba, karena itu dia akan rasakan kasih-sayang makhluk-Nya di bumi. Walau sebenarnya, tidak cuma makhluk yang berada di bumi, tetapi juga makhluk Tuhan yang berada di langit.

Rasulullah SAW  bersabda :

‏إذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا، فَأَحِبَّهُ‏.‏ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلاَنًا، فَأَحِبُّوهُ‏.‏ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي أَهْلِ الأَرْضِ

Artinya : “Apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia memanggil Jibril. Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah dia, maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru penduduk langit, ”Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia, maka penduduk langit pun mencintainya, kemudian dia menjadi orang yang dicintai di muka bumi.” (HR. Bukhari no. 3209).”

2. Ada dalam Jalur kebaikan

Seorang yang Allah sayangi dan mendekatkan kepada-Nya. Hingga hamba yang disayangi Allah membuat menyukai ketaatan, mempermudahnya melakukan perbuatan baik, dan menjauhi dari tindakan jelek dan larangan.

Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ

Artinya : “Sesungguhnya Allah memberi (kenikmatan) dunia kepada seorang yang dia cintai maupun yang dia tidak cintai, dan tidak memberikan (kenikmatan) agama kecuali kepada seorang yang Dia cintai, siapa yang Allah berikan (kenikmatan) agama, maka Allah telah mencintainya (HR. Ahmad no. 3672).”

3. Permintaanya dikabulkan

Hamba yang disayangi Allah akan terima semua permohonannya dan permintaanya. Sesungguhnya Allah adalah Al-Iradah (yang Maha berkehendak), maknanya segala hal bisa terjadi, bila Ia menginginkan dan menhendaki. Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya

Rasulullah SAW bersabda :

إنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ: “مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقْد آذَنْتهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْت سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Artinya : ”Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Tidaklah seorang hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal–hal yang telah Aku wajibkan baginya. Senantiasa hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan amalan–amalan nafilah (sunnah) hingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang dia gunakan untuk memegang dan Aku menjadi kakinya yang dia gunakan untuk melangkah. Jika dia meminta kepada–Ku pasti Aku memberinya dan jika dia meminta perlindungan kepada–Ku pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 6502).”

4. Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya – Selalu diberi Cobaan

Pertanda cinta Allah tidak selamanya berbentuk keelokan dan kepuasan (keindahan dan kenikmatan), tapi juga berbentuk kesusahan dan masalah (cobaan). Dan Allah, bila Ia menyukai hamba-Nya, Ia mengujiny\a dengan bencana, bermaksud mensucikannya. Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya

Rasulullah SAW bersabda :

إنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Artinnya : “Sesungguhnya besarnya balasan disertai besarnya bala, dan apabila Allah mencintai suatu kaum Dia memberi cobaan kepada mereka. Maka siapa yang ridha maka baginya ridha (Allah) dan siapa yang marah maka baginya kemarahan (Allah) (HR. Tirmidzi no. 2396).”

5. Di wafatkan dalam Keadaan Husnul Khatimah

Bila kita mendapati orang diakhir hidupnya yang suka melakukan perbuatan baik dan patuh ke Tuhan, karena itu dapat sehingga ia ialah orang yang disayangi Tuhan.

Rasulullah SAW bersabda :

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ فَسَأَلَهُ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ مَا اسْتَعْمَلَهُ قَالَ يَهْدِيهِ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى الْعَمَلِ الصَّالِحِ قَبْلَ مَوْتِهِ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَى ذَلِكَ

Artinya : “Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan dia beramal, lalu dikatakan: apa maksud dijadikan beramal? Beliau bersabda, “Allah memberikannya hidayah untuk beramal saleh sebelum meninggal, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya (HR. Ahmad no. 16585).”

Baca Juga : Pengertian Jihad, Makna Jihad dan Jenis-jenisnya

Adab Seorang Muslim ketika Menjawab Panggilan saat Sholat

Sholat merupakan ibadah mahdhah yang bersifat taufiqi. Maknanya, bacaan, pergerakan, dan tata langkah shalat harus dilaksanakan sesuai apa yang dikatakan Rasulullah ke manusia.

Dalam sholat jangan mengucapkan apa yang tidak ada dari bacaan sholat. Disamping itu, seorang pun tidak dibolehkan lakukan pergerakan yang lain tidak terhitung dalam pergerakan shalat.

Bila seorang dengar panggilan padanya saat menunaikan sholat, ia kemungkinan tidak langsung menjawab doanya. Ini terjadi juga pada zaman nabi muhammad.

Pernah suatu saat, waktu sholat masuk, dan beberapa jemaah sedang menanti kehadiran Rasulullah untuk sholat berjemaah. Karena Nabi, mudah-mudahan doa dan damai Allah dannya, tidak tiba. Berdoalah dengan kepimpinan teman dekat, Abu Bakar, mudah-mudahan Allah meridhoi ia.

Baca Juga : 4 Kondisi Afdhol untuk Sedekah sesuai Anjuran Nabi

Selang beberapa saat Rasulullah tiba dan punya niat turut shalat ada di belakang Abu Bakar. Beberapa jama’ah mulai bertepuk tangan, pertanda kehadiran Rasulullah. Awalannya Abu Bakar tidak bergerak, tetapi makin bertambah jama’ah yang bertepuk tangan membuat Abu Bakar melihat.

Dia menyaksikan Rasulullah dan langsung mundur walau Rasulullah memberikan kode padanya untuk meneruskan shalatnya. Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya

Sesudah usai shalat, Rasulullah menanyakan: “Apa yang membuat kamu bertepuk tangan saat terjadi suatu hal di tengah-tengah shalat, walau sebenarnya pergerakan itu diutamakan untuk wanita?”

Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda :

مَنْ نَابَهُ شَىْءٌ فِي صَلاَتِهِ فَلْيَقُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ ‏

Artinya : “Siapa saja yang mendapati kecelakaan sepanjang doanya harus menjelaskan, “Maha Suci Allah” (Bukhari No. 1218).”

Berdasar kisah dalam hadis diatas, Imam al-Nawawi menerangkan jika jama’ah diundang untuk bicara, karena itu dia harus ucapkan Subhanallah, yang mengisyaratkan jika dia sedang shalat. Dan untuk wanita, mereka bertepuk tangan.

Nah, itulah tadi pembahasan mengenai 5 Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya, ditambah bacaan tentang Adab seorang muslim dalam menjawab panggilan saat sholat. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.