Pengertian Teks Eksplanasi : Tujuan, Struktur, Skematik, Ciri Ciri, Kaidah, Pola dan Contoh

Eksplanasi diambil dari bahasa Inggris yang mengartikan tindakan menjelaskan atau menerangkan dan juga keterangan. Sedangkan pengertian dari teks eksplanasi adalah suatu teks yang isinya tentang proses berkaitan dengan fenomena sosial, alam, ilmu pengetahuan, budaya dan lain sebagainya.

A. Pengertian Teks Eksplanasi

Berikut ini merupakan definisi teks eksplanasi menurut para ahli.

1. Menurut Pendapat Restuti

Restuti berpendapat jika teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan atau menerangkan tentang fenomena atau proses sosial atau alam.

2. Menurut Pendapat Mahsun

Mahsun berpendapat jika teks eksplanasi merupakan teks yang disusun dari struktur yang terdiri dari beberapa bagian yang menunjukkan pernyataan umum atau pembukaan, barisan penjelasan atau isi serta penutup atau interpretasi. Untuk bagian pernyataan umum isinya tentang informasi singkat mengenai sesuatu yang sedang dibicarakan.

Kemudian untuk bagian barisan penjelas berisi tentang urutan uraian atau penjelasan mengenai peristiwa yang sedang terjadi. Sedangkan bagian interpretasi isinya tentang pendapat singkat dari penulis menengai peristiwa yang sedang terjadi. Bagian ini juga menjadi penutup teks eksplanasi yang bisa digunakan atau tidak.

B. Tujuan Teks Ekspalanasi

Tujuan utama dari penulisan teks eksplanasi adalah untuk menjelaskan proses dari terciptanya sesuatu yang terjadi secara alamiah atau proses fenomena sosial atau alam bekerja.

C. Struktur Teks Eksplanasi

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi mempunyai struktur yang terdiri dari pernyataan umum kemudian dilanjutkan dengan barisan sebab akibat dan ditutup dengan interpretasi. Berikut penjelasan masing masing dari struktur teks eksplanasi:

1. Pernyataan Umum

Isinya adalah tentang penjelasan umum mengenai fenomena yang sedang dibahas baik itu tentang pengenalan fenomena atau juga bisa penjelasannya. Penjelasan umum yang ditulis dalam teks eksplanasi berbentuk gambaran umum mengenai apa, mengapa serta bagaimana sebuah proses peristiwa alam dapat terjadi.

2. Barisan atau Deretan Penjelasan

Isinya adalah tentang penjelasan proses kenapa fenomena yang sedang dibahas tersebut dapat terjadi atau tercipta dan juga dapat terdiri dari satu paragraf lebih. Barisan atau deretan penjelasan mendeskripsikan serta merincikan tentang penyebab dan akibat dari suatu bencana alam yang terjadi.

3. Interpretasi

Ini adalah teks penutup yang bersifat pilihan dan bukan sebuah keharusan. Teks penutup yang dimaksud disini adalah teks intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum serta barisan penjelas. Pilihannya bisa berbentuk tanggapan atau mengambil sebuah kesimpulan atau pernyataan di teks tersebut.

D. Skematik Teks Eksplanasi

1. General Statement

General statement berisi tentang sebuah statement umum mengenai sebuah topik yang nantinya akan dijelaskan tentang proses keberadaan, proses terjadi, proses terbentuk dan lain sebagainya. Ini harus memiliki sifat menarik, singkat sekaligus jelas serta bisa membangkitkan minat pembaca supaya bisa membaca detail.

2. Sequence of Explanations

Ini berisi tentang detail dari penjelasan proses keberadaan. Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan how yang jawabannya berbentuk statement atay declarative sentence. Pemakaian sequence markers sangat mungkin mengingat prosesnya harus dijelaskan secara bertahap yakni pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.

3. Closing

Berisi tentang kesimpulan atau statement mengenai proses atau topik yang dijelaskan.

E. Ciri Ciri Teks Eksplanasi

Ciri Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi mempunyai 3 ciri utama untuk membedakan teks eksplanasi dengan teks lain. Berikut adalah beberapa ciri teks eksplanasi:

  • Strukturnya terdiri atas pernyataan umum, urutan sebab akibat serta interpretasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
  • Berisi tentang informasi berdasarkan fakta faktual.
  • Memiliki sifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan lain sebagainya.

F. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Umumnya, teks eksplanasi mempunyai ciri bahasa seperti berikut ini:

  • Fokus ke hal umum atau generic dan bukan partisipan manusia contohnya seperti banjir, gempa bumi, udara serta hujan.
  • Dimungkinkan untuk memakai istilah ilmiah.
  • Lebih banyak memakai kata kerja material serta relasional atau kata kerja aktif.
  • Memakai konjungsi waktu serta kausul seperti bila, jika, sebelum, sehingga, kemudian dan pertama.
  • Memakai kalimat pasif.
  • Ditulis untuk membuat justifikasi jika sesuatu yang diterangkan secara kasual memang benar adanya.
  • Kopula: Yakni kata yang dipakai untuk menjelaskan arti kata, istilah atau konsep yang berhubungan dengan sebuah fenomena.
  • Kata kerja aktifL Dipakai di bagian deretan penjelas karena tujuannya adalah untuk menjelaskan sebab serta akibat sehingga subjek atau fenomena berguna untuk tujuan dari sebuah peristiwa atau perbuatan tertentu.
  • Konjungsi: Dipakai untuk menjelaskan hubungan dari sebab akibat serta hubungan kronomogi terjadinya sebuah fenomena. Contohnya seperti bila, jika, sebelum, sehingga, kemudian dan pertama.
  • Keterangan waktu: Dipakai untuk menjelaskan waktu terjadinya sebuah fenomena.
  • Istilah ilmiah: Sesuai konteks biasa dipakai untuk menjelaskan definisi, hubungan sebab akibat atau kronologi dari terjadinya sebuah fenomena.
  • Kata ganti benda: Subjek yang dijelaskan memakai kata ganti benda seperti ini, itu da juga tersebut. Teks eksplanasi hanya fokus ke hal umum seperti banjir, gempa bumi, udara serta hujan.

G. Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

Jika dilihat secara umum, beberapa pola pengembangan teks eksplanasi dibagi menjadi dua bagian, yakni:

1. Pola Pengembangan Hubungan Sebab Akibat.

2. Pola Pengembangan Proses

Untuk penyusunan pola pada pengembangan teks eksplanasi bisa dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:

  • Menentukan Tema atau Topik

Dengan menentukan topik, maka seseorang akan memulai langkah awal untuk membuat teks eksplanasi yakni apa yang nantinya akan dibahas dan untuk siapa informasi tersebut akan diberikan.

  • Membuat Serta Menyusun Kerangka Teks yang Mengandung Topik Teks Eksplanasi

Kerangka berguna untuk menyusun serta mengembangkan informasi yang ada dalam teks eksplanasi. Apabila ingin membuat teks eksplanasi tentang gempa, maka tentunya langkah awal yang harus dilakukan adalah menjelaskan tentang pengertian, sebab gempa terjadi sampai dampak dari gempa tersebut. Ini berguna supaya tulisan mempunyai struktur yang baik.

H. Mengembangkan Kerangka yang Sudah Disusun

Sesudah kerangka selesai disusun, maka proses berikutnya yang dilakukan adalah mengembangkan kerangka menjadi informasi yang utuh. Informasi bisa dicari dari banyak sumber teks eksplanasi lalu disusun sesuai dengan struktur teks eksplanasi yakni pernyataan umum termasuk identifikasi fenomena, proses kejadian berisi fakta dan juga interpretasi yakni kesimpulan atau ulasan.

Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

I. Menulis Teks Eksplanasi

Ketika membuat teks eksplanasi, maka bisa menggunakan 2 pola pengembangan yakni sebab akibat dan juga pola pengembangan proses seperti yang sudah dijelaskan di atas. Berikut adalah beberapa langkah selengkapnya:

1. Menentukan Topik yang Menarik

Langkah pertana yang harus dilakukan untuk membuat teks eksplanasi adalah menentukan topik yang menarik. Topik bisa berupa fenomena sosial, alam, budaya dan lain sebagainya contohnya seperti terjadinya pasang surut air laur.

2. Membuat Rencana Kerangka atau Teks

Selanjutnya, buatlah kerangka karangan berdasarkan struktur teks eksplanasi yakni identifikasi fenomena, penggambaran rangkaian kejadian serta ulasan.

3. Mengumpulkan Referensi

Cantumkan juga fakta serta data yang sudah dikumpulkan di bagian penggambaran rangkaian kejadian.

4. Mengembangkan Teks

Kembangkan kerangka karangan sampai menjadi teks eksplanasi yang utuh.

5. Menyunting Teks

Periksa serta baca kembali teks eksplanasi yang sudah dibuat. Kemudian, sunting kembali jika memang ada kalimat yang kurang sesuai atau kesalahan penulisan.

J. Contoh Teks Eksplanasi Mengenai Tsunami Aceh

Di tanggal 26 Desember 2004 yang lalu terjadi bencana alam dahsyat di Aceh yang sangat menggemparkan dunia yakni bencana tsunami. Tsunami sendiri merupakan rangkaian gelombang laut berkecepatan tinggi. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yakni “tsu” yang berarti pelabuhan dan juga “nami” yang berarti gelombang.

Tsunami bisa terjadi karena gangguan bersifat tiba tiba yang berasal dari dasar laut. Gangguan tersebut bisa berbentuk letusan gunung berapi, pergeseran lempeng bumi serta meteor jatuh. Gangguan tersebut menyebabkan permukaan dasar laut bergerak naik turun dan akhirnya air mencari keseimbangan sehingga tsunami terjadi.

Sebelum tsunami, umumnya akan ditandai dengan air yang surut mendadak, gempa atau banyak ikan di area pantai. Tsunami menyebabkan kehancuran baik untuk manusia dan juga alam. Contohnya seperti banyak korban jiwa, harta benda yang hilang, bangunan hancur dan juga kerusakan alam. Ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk mengurangi kemungkinan tsunami seperti menanam bakau serta membangun tembok penahan tsunami pada garis pantai.

Tsunami bisa datang di semua pantai dan terjadi kapan saja. Sebagian besar tsunami akan merugikan manusia. Akan tetapi, ada juga gelombang yang ukurannya tidak terlalu besar sehingga tidak terlalu merugikan. Karena tusnami bisa terjadi kapan saja, maka manusia harus bisa selalu waspada khususnya jika tinggal di dekat pantai. Jika ada tanda terjadinya gempa, maka sebaiknya segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan lebih tinggi.

K. Penjelasan Serta Struktur Teks Eksplanasi Mengenai Tsunami

Penjelasan Serta Struktur Teks Eksplanasi Mengenai Tsunami

1. Pernyataan Umum

Tsunami merupakan rangkaian gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung berapi yang ada di bawah laut atau di daratan dekat pantai. Gelombang tsunami sangat besar sehingga bisa mengakibatkan banjir serta kerusakan ketika sudah menghantam pantai.

2. Deretan Penjelasan

Tsunami terjadi ketika permukaan dasar laut bergerak naik turun yang terjadi karena pergeseran lempeng dasar laut di sepanjang patahan selama gempa terjadi. Tsunami juga bisa terjadi akibat gunung berapi meletus yang mengakibatkan pergerakan air laut atau perairan sekitarnya sangat tinggi.

Gelombang tsunami yang terjadi di laut akan melaju lebih cepat dibandingkan dengan gelombang biasanya. Gelombang ini menyebar ke semua arah denngan ketinggian sampai 30 hingga 50 meter dengan kecepatan sekitar 800 km/jam. Pada saat gelombang tsunami masuk ke air dangkal, maka kecepatannya akan berkurang namun ketinggiannya bertambah. Ketinggian gelombang tersebut akan tergantung dari bentuk pantai serta kedalamannya.

3. Interpretasi

Tidak semua gempa bumi serta gunung meletus bisa mengakibatkan tsunami. Tsunami bisa mengakibatkan kerusakan untuk manusia, Kerusakan terbesar yang terjadi pada saat tsunami adalah tentang pemukiman manusia sehingga bisa menyeret apapun yang dilewatinya.