Pengertian Politik : Tujuan, Ilmu dan Contohnya

Pengertian Politik : Tujuan, Ilmu dan Contohnya – Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu politikos yang memiliki arti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara. Di kutip dari wikipedia, politik adalah proses pembentukan dan juga pembagian kekuasaan didalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan yang khususnya dalam negara.

Pengertian tersebut merupakan upaya dalam penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda beda mengenai hakikat politik yang biasa dikenal dalam ilmu politik. Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas suatu teori dan praktik politik serta perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori dan juga riset.

Definisi politik menurut beberapa ahli

Pengertian politik menurut Franz Magnis Suseno adalah segala kegiatan manusia yang berorientasikan pada masyarakat secara keseluruhan atau orientasi kepada negara. Sebuah keputusan disebut keputusan politik apabila diambil dengan memerhatikan kepentingan masyarakat secara menyeluruh. Bisa disimpulkan bahwa menurut Franz Magnis Suseno.

Menurut Prof. Miriam Budiarjo, Politik adalah bermacam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses menentukan dari tujuan dari sistem tersebut dan melaksanakan tujuan itu. Secara singkat, politik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan negara maupun proses pengambilan keputusan ketatanegaraan.

Tujuan Politik

Kita telah membahas mengenai apa itu politik dan definisi politik menurut beberapa ahli. Nah, setiap kegiatan dalam politik memiliki tujuan yang bisa kita lihat secara lebih rinci dibawah ini.

  1. Mengusahakan supaya kekuasaan yang ada di dalam masyarajat dan pemerintahan, bisa diperoleh, dikelola dan ditetapkan sesuai dengan norma – norma hukum yang berlaku.
  2. Mengusahakan supaya kekuasaan yang ada di dalam masyarakat dan juga pemerintahan, sedapat mungkin bisa diperoleh, dikelola dan diterapkan menurut kaidah kaidah demokrasi.
  3. Mengusahakan supaya kekuasaan yang ada di dalam masyarakat dan pemerintahan, sedapat mungkin bisa diperoleh, dikelola dan diterapkan dalam kerangkan untuk mempertahankan prinsip NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, politik tidak semata mata diartikan sebagai proses kekuasaan pemerintahan, baik di dalam lembaga legislatif, eksekutif ataupun yudikatif. Proses politik bisa terjadi di dalam proses proses kekuasaan yang ada di lembaga lembaga non pemerintahan, seperti partai dan ormas (organisasi kemasyarakatan), sebab lembaga lembaga itu secara langsung maupun tidak terlibat dan berpengaruh terhadap proses kekuasaan di dalam negara.

Pendekatan Ilmu Politik

Pada paragraf atas, sudah saya singgung sedikit mengenai ilmu poltik. Ilmu politik merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari mengenai teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku poltik yang berorientasi pada akademis, teori dan riset.

Terdapat banyak pendekatan dalam ilmu politik, tetapi disini hanya akan dibahas mengenai 3 hal pendekatan saja, yaitu pendekatan institusionalisme, pendekatan perilaku, pilihan rasionalisme dan pendekatan kelembagaan baru.

1. Pendekatan Institusionalisme

Pendekatan ini mengacu kepada negara sebagai fokus kajian utama. Ada dua jenis atau pemisahan institusi negara yaitu negara demokratis yang berada di titik “pemerintahan yang baik” dan negara otoriter yang berada di titik “pemerintahan yang jelek” dan kemudian berkembang dengan banyak varian dan sebutan nama yang berbeda beda. Tapi, jika kita kaji secara krusial, struktur pemerintahan dari jenis jenis institusi negara tersebut tetap akan terbagi bagi menjadi dua yaitu masalah antara baik dan buruk.

Ada lima karakteristik atau kajian utama mengenai pendekatan ini yaitu sebagai berikut :

  • Legalisme
  • Strukturalisme
  • Holistik
  • Sejarah atau historicsm
  • Analisis

2. Pendekatan Perilaku dan Pilihan

Salah satu dari pemikiran pokok di dalam pendekatan perilaku adalah bahwa tidak ada gunanya membahas lembaga formal karena pembahasan seperti itu tidak banyak memberikan informasi tentang proses politik yang sebenarnya.

Disamping itu, inti “pilihan rasional” adalah individu sebagai aktor terpenting dalam dunia politik dan sebagai makhluk yang rasional selalu memiliki tujuan tujuan yang mencerminkan apa yang dianggapnya kepentingan diri sendiri.

3. Pendekatan Kelembagaan Baru

Pendekatan jenis ini merupakan suatu visi yang meliputi beberapa pendekatan lain yang bahkan beberapa bidang ilmu pengetahuan lain seperti ekonomi dan sosiologi. Berbeda dengan institusionalisme lama yang memandang institusi negara sebagai suatu hal yang statis dan juga terstruktu, pendekatan kelembagaan ini memandang negara sebagai hal yang bisa diperbaiki ke arah tujuan tertentu.