Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti pernah melakukan kegiatan ekonomi. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa mungkin lepas dari orang lain. Baik dalam memenuhi kebutuhannya ataupun memenuhi kebutuhan manusia lainnya.
Sebelum lanjut kedalam pembahasan kegiatan ekonomi harus lebih tahu mengenai pengertian kegiatan ekonomi. Karena mengetahui tentang pengertiannya dulu akan membuat gambaran dasarnya dengan harapan bahasan-bahasan lain mengenai kegiatan ekonomi menjadi lebih dimengerti.
A. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Secara umum definisi atau pengertian kegiatan ekonomi adalah segala kegiatan yang biasa dilakukan setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya yang meliputi kebutuhan barang dan jasa. Dalam artian lain juga bisa disebut bahwa pengertian kegiatan ekonomi merupakan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan manusia untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraannya.
Dari pengertian di atas bisa disimpulkan kegiatan ekonomi merupakan sebuah bentuk aktualisasi dari kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ekonomi ini bisa meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Dan masing-masing kegiatan tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain.
B. Tujuan Kegiatan Ekonomi
Mengenai tujuan kegiatan ekonomi sudah jelas seperti pengertiannya yakni agar tercapainya kebutuhan-kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan tersier. Dalam pemenuhan tujuannya tersebut, banyak hal yang dilakukan manusia yakni mulai dari memproduksi barang, menawarkan jasa, pendistribusian barang, dan penggunaan produk.
C. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi
Mengacu dari manusia yang tak bisa lepas dari kegiatan ekonomi dan mencangkup segala aspek kebutuhan manusia, maka dari itu ada beberapa jenis kegiatan ekonomi agar lebih mudah dalam mempelajarinya.
1. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi merupakan salah satu dari jenis kegiatan ekonomi yang mempunyai pengertian suatu kegiatan yang menghasilkan suatu barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Dalam hal ini, pelaku dalam kegiatan produksi bisa disebut dengan istilah produsen. Secara umum produsen melakukan kegiatan produksi yakni untuk mencari keuntungan dan kesejahteraan.
Banyak contoh dari kegiatan produksi ini misalnya ada sebuah pabrik yang memproduksi makana mie instan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam kegiatan produksi barang yang diproduksi tidak semuanya bisa langsung dinikmati, akan tetapi ada beberapa yang memang masih menjadi barang setengah jadi dan belum bisa langsung dinikmati. Maka dari itu beberapa jenis barang yang di produksi bisa diklarifikasikan menjadi tiga jenis yakni barang mentah, barang setengah jadi, barang jadi.
Baca Juga : Pengertian Produksi Adalah – Tujuan, Faktor, Proses dan Contoh
a. Barang Jadi
Merupakan barang yang telah selesai dari rangkaian proses dari barang mentah, ataupun barang setengah jadi. Dengan kata lain barang jadi ini adalah barang yang sudah siap untuk konsumsi. Contoh barang jadi adalah mobil, montor, roti, tas, sepatu, baju, lampu dan lain-lain.
b. Barang Setengah Jadi
Merupakan barang yang sudah melalui dari tahap pengolahan namun masih perlu dilakukan olahan kembali, dengan kata lain barang tersebut masih belum bisa dinikmati secarah penuh. Contoh barang setengah jadi adalah beras, kapas, kain dan lain-lain.
c. Barang Mentah
Merupakan barang baku atau bahan dasar yang belum mengalami pengolahan sehingga belum bisa memberikan kemanfaatan bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia barang mentah harus melalui pengolahan sehingga bisa menjadi barang setengah jadi atau bahkan barang jadi. Contoh barang mentah adalah tembaga, bijih besi, padi, kopi, kayu dan lain-lain.
Baca Juga : Produktif Adalah – Ciri-Ciri Dan Contoh
2. Kegiatan Distribusi
Setelah mengetahui tentang apa itu kegiatan produksi selanjutnya mengenai kegiatan distribusi yakni segala kegiatan penyaluran barang maupun jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen sehinga produk dapat menyebar dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Pelaku dalam kegiatan distribusi ini biasa disebut dengan distributor ataupun penyalur. Tujuan dari penyaluran ini adalah memastikan bahwa kegiatan produksi dalam terus berlangsung dan juga memastikan bahwa konsumen juga mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan. Dalam kegiatan distribusi ada dua jenis pembagian yang juga harus dipahami yaitu:
a). Distribusi Langsung
Distribusi langsung adalah sebuah kegiatan penyaluran dari produsen langsung kepada konsumen tanpa melalui distributor atau pihak ketiga, bisa dikatakan produsen disini juga berperan menjadi distributor.
Baca Juga : Pengertian Distribusi Adalah – Fungsi, Tujuan, Macam dan Contoh
b). Distribusi Tidak Langsung
Distribusi tidak langsung merupakan kebalikan dari distribusi langsung yakni sebuah kegiatan penyaluran dari produsen yang tidak langsung kepada konsumen, melainkan membutuhkan peran dari distributor maupun pihak ketiga. Berdasarkan penyaluran barang dari produsen ke konsumen ada beberapa macam jenis distributor yaitu:
i). Pedagang
Pedagang diartikan adalah pihak yang membeli barang langsung kepada produsen lalu menjualnya kembali dengan harga sesuai dengan harga pasar. Disini pedagang juga dapat menentukan harganya sendiri.
ii). Agen
Agen merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan pengambilan keuntungannya dari komisi yang sudah ditentukan. Contoh dalam hal ini seperti agen jasa kirim barang (JNE, JNT, POS, WAHANA, INDAH CARGO), agen wisata dan lain-lain.
iii). Makelar
Makelar adalah pihak yang mempertemukan antara kebutuhan produsen untuk menjual barang atau jasanya kepada konsumen yang membutuhkannya, makelar ini biasanya mendapatkan fee dari produsen maupun dari konsumen atas barang yang telah dijual.
iv). Eksportir
Eksportir merupakan pihak yang melakukan penyaluran barang dari dalam negeri yang dikirim ke konsumen luar negeri, biasanya pengirimannya dalam jumlah yang banyak.
v). Importir
Importir adalah kebalikan dari eksportir yaitu pihak yang melakukan penyaluran barang yang dibeli dari luar negeri kemudian di jual atau disalurkan ke dalam negeri.
Baca Juga : Perdagangan Internasional – Teori, Kebijakan, Manfaat dan Contoh
3. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan produksi, kegiatan distribusi serta kegiatan konsumsi sangat berkaitan erat. Maka dari itu harus benar-benar mengetahui pengertian ketiganya. Kegiatan konsumi diartikan sebuah kegiatan penggunaa barang maupun jasa dari tangan konsumen langsung atau dari pihak ketiga (distributor) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Pelaku dalam kegiatan konsumsi disebut dengan konsumen atau pemakai. Dalam kegiatan konsumsi mempunyai beberapa tujuan yaitu :
a. Memenuhi Kebutuhan Jasmani dan Rohani
Kebutuhan jasmani disini meliputi kebutuhan makan atau minum, olahraga dan lain-lain. Sedangkan contoh kebutuhan rohani meliputi beribadah, hiburan dan lain-lain.
b. Pemakaian Kegunaan Suatu Barang Sekaligus
Artinya nilai kegunaan suatu barang akan habis sekaligus ketika digunakan oleh manusia. Contohnya makanan atau minuman yang tidak awet atau tidak bertahan lama sehingga harus dihabiskan sekaligus
c. Pemakaian Kegunaan Suatu barang Secara Bertahap
Berarti nilai kegunaan barangnya tidak akan habis ketika digunakan melainkan hanya berkurang secara bertahap ketika digunakan. Contohnya adalah seperti motor, mobil, pena, meja dan lain-lain.
Dalam kegiatan konsumsi banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:
i) Tingkat Penghasilan
Tingkat penghasilan atau pendapatan merupakan faktor utama dalam kegiatan konsumsi, semakin banyak penghasilannya maka kegiatan konsumsi yang dilakukan pasti juga semakin banyak.
2) Tingkat Pendidikan
Faktor pendidikan seseorang pasti sangat berpengaruh dengan kebutuhannya, dan semakin tinggi pendidikan seseorang tentu kegiatan konsumsi yang dilakukan dan dibutuhkan itu juga akan semakin banyak pula.
3) Harga barang dan Jasa
Harga brang dan jasa ini juga menjadi faktor utama pula, biasanya semakin murah barang dan jasa yang ditawarkan tentu minat dari konsumen juga akan semakin besar pula.
4) Jenis Kelamin
Sudah menjadi rahasia umum bahwa perbedaan jenis kelamin pasti mempunyai kebutuhan yang berbeda pula dan hal ini terkadang sudah tidak dapat dihindari.
5) Selera dan Gaya
Dalam berbusana atau berpenampilan tentu juga menjadi faktor besar atau kecilnya seseorang dalam kebutuhannya. Karena banyak juga yang bilang bahwa bergaya juga butuh dana. Dan masih banyak faktor yang lain yang tidak bisa disebutkan semuanya.