Secara umum definisi atau pengertian Imitasi adalah sebuah proses tindakan yang biasanya dilakukan oleh seseorang untuk menyerupai atau meniru tindakan orang lain. Dimana proses imitasi ini biasanya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita. Imitasi ini merupakan istilah yang diberikan dalam sebuah sikap yang berusaha menyemai atau meniru sesuatu.
Walaupun, proses dari imitasi ini bisa tergolong negatif dan juga positif. Jika hal yang sedang berusaha ditiru adalah bentuk yang tidak menyimpang dari norma kehidupan dan etika dalam masyarakat, maka ini akan bersifat positif. Begitu juga sebaliknya, proses imitasi ini akan dianggap negatif jika sedang menyerupai hal-hal yang tidak baik tentunya.
Jadi, hal yang perlu kita ketahui tentang imitasi ini adalah proses yang akan selalu ada di setiap lingkungan sosial bermasyarakat. Dimana kita akan selalu melihat beberapa individu maupun golongan tertentu yang akan berpanutan pada masyarakat lainnya. apalagi jika ada seorang “panutan” yang diidolakan dan akan banyak orang-orang yang melakukan peniruan terhadap dirinya.
Pengaruh Imitasi
Seperti yang sudah di bahas pada pembahasan sebelumnya, bahwasanya imitasi ini akan melahirkan pengaruh atau dampak positif dan negatif. Hal ini akan sangat tergantung dari jenis tindakan atau hal yang sedang ditiru tersebut. Tidak jarang juga proses imitasi ini justru menjadi hal yang tidak sesuai dan melanggar banyak peraturan dalam masyarakat. Atau, boleh disimpulkan menjadi pengaruh buruk bagi banyak orang.
Pengaruh positif yang ditimbulkan dari sebuah proses imitasi adalah proses yang nantinya membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Dimana mereka bisa menaati beragam nilai-nilai dan kaidah yang sudah di tetapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hingga akhirnya dampak positif dari imitasi ini berupa kehidupan sosial yang stabil, selaras, teratur dan harmonis.
Sedangkan, pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh proses imitasi ini berupa kelemahan atau bahkan kematian dari daya kreasi yang dimiliki oleh seseorang. Dimana mereka cenderung lebih suka menyerupai perilaku atau sifat orang lain namun dengan tindakan atau proses yang tidak baik alias menyimpang.
Syarat-Syarat Imitasi
Agar sebuah proses imitasi bisa terjadi, maka diperlukan beberapa syarat yakni:
- Menaruh perhatian maupun minat yang besar terfokus kepada hal yang nantinya akan ditiru.
- Memiliki sikap kagum terhadap hal yang akan diimitasikan tersebut.
- Hal yang akan ditiru ini cenderung memiliki dampak yang besar atau mendapatkan penghargaan sosial dengan nilai yang tinggi.
Contoh Imitasi
Setelah kita mengenali pengertian, dampak dan syarat terbentuknya imitasi, maka kali ini kita juga akan membahas tentang contoh imitasi. Berikut beberapa contoh dari proses imitasi, yaitu:
- Seorang wirausahawan baru yang memiliki panutan sukses dimana nama dan karirnya diakui oleh banyak orang. Jadi, wirausahawan ini selalu membiasakan diri untuk melakukan hal-hal yang dilakukan oleh panutannya tersebut. Hingga menyamakan bagaimana panutannya mencoba mengatasi permasalahan yang terjadi dalam dunia kerja.
- Kelakuan menyimpang seorang influencer yang dilakukan oleh para remaja. Dimana mereka menganggap sikap sang influencer tersebut keren walaupun salah dan bertentangan dengan norma di masyarakat. Karena, para remaja akan lebih mudah meniru banyak hal dan emosi mereka masih tergolong labil.
Dari kedua contoh di atas, kita mengetahui bahwasanya dampak dari imitasi ini terbagi menjadi dampak negatif dan positif. Dimana seseorang bisa mendapatkan pelajaran dan mengambil hal positif dari sesuatu yang mereka “tiru” tersebut. Atau, bahkan mereka bisa mendapatkan masalah atau hal-hal tidak baik yang didapatkan melalui proses imitasi ini.