Pengertian Hulu – Ciri Ciri, Lokasi dan Ancaman Lingkungan

Hulu atau biasa disebut dengan kepala sungai merupakan salah satu bagian dari sungai yang terletak paling jauh dari muara, tempat sebuah sungai bermula dan juga lokasi sumber air. Hulu biasanya juga memiliki nama lain yang terbentuk dari beberapa anak sungai. Masing masing anak sungai nantinya akan terbentuk dari beberapa anak cabang yang lain dan seterusnya sehingga membentuk sebuah aliran sungai.

A. Pengertian Hulu

Hulu bisa diartikan sebagai sumber sebuah aliran sungai. Dari Badan Survei Geologi Amerika yang disingkat USGS diartikan jika panjang sebuah sungai diukur dari jarak muara ke hulu sungai yang terjauh tanpa harus memperhatikan perbedaan nama. Dari pengertian tersebut, USGS kemudian menetapkan jika panjang aliran Sungai Mississippi seutuhnya dihitung dari muara Sungai Mississippi sampai ke hulu Sungai Missouri yang menjadi anak sungai dari Mississippi.

Arti yang paling umum menjelaskan jika panjang sebuah sungai atau aliran sungai diukur di jarak terjauh dengan mengikuti kelok aliran sungai dari muara sungai tepi laut sampai titik terjauh yakni di hulu sungai yang mengalirkan air. Pengertian kedua ini memasukkan kondisi sungai di area kering atau area yang dingin beku serta mengabaikan perubahan titik awal aliran air pada hulu yang bisa berpindah menyesuaikan dengan musim.

B. Ciri Ciri Hulu

Daerah aliran sungai memiliki tiga bagian yakni hulu, tengah dan juga hilir. Akan tetapi karena sungai memiliki bentuk yang memanjang, maka terkadang sulit untuk mengenali beberapa bagian tersebut. Namun jika ditelusuri lebih jauh dan diamati, maka masing masing bagian memiliki ciri khusus sehingga berbeda dengan bagian lainnya. Berikut adalah ciri dari hulu yang paling utama:

1. Hulu Umumnya Terletak di Pegunungan atau Dataran Tinggi

Hulu merupakan bagian pertama yang akan dilewati air dan posisinya paling dekat dengan sumber air. Hulu biasanya terletak di area pegunungan atau dataran tinggi karena banyak sumber air yang muncul dari area pegunungan. Gunung juga memiliki banyak mata air sebab proses terjadinya mata air umumnya disebabkan karena gunung atau ada di sela pegunungan. Ini bisa terjadi karena gunung memiliki lebih banyak celah yang menghubungkan dengan bagian dalam bumi dibandingkan bagian bumi lainnya.

2. Memiliki Bentuk V

Lembah sungai dengan bentuk V adalah salah satu ciri dari hulu sungai. Bentuk V pada lembah terjadi karena erosi sungai yang ada di bagian hulu tersebut. Erosi yang terjadi tersebut nantinya bisa menggerus sungai dengan lebih cepat. Untuk itulah, lembah memiliki bentuk V.

3. Mempunyai Aliran yang Deras

Ciri berikutnya dari hulu adalah memiliki aliran sungai yang deras. Ini disebabkan karena air yang ada di hulu berasal langsung dari banyak mata air atau sumber air. Aliran sungai yang deras juga disebabkan karena daerah hulu sungai memiliki tingkat kemiringan cukup tajam sehingga air bisa langsung mengalir ke bawah secara deras.

4. Memiliki Kedalaman Sungai yang Dalam

Bagian hulu sungai biasanya dalam sebab memang berasal dari pegunungan. Karena pegunungan memiliki tingkat kemiringan yang curam, maka menyebabkan sungai yang ada di bagian hulu terlihat lebih dalam dibandingkan bagian lainnya.

5. Tempat Terjadinya Erosi

Di setiap bagian sungai memiliki proses yang berbeda beda. Untuk bagian hulu, biasanya proses yang terjadi adalah proses erosi. Namun, erosi tersebut terjadi bukan karena aliran sungai yang deras pada area hulu ini.

6. Tempat Awalnya Aliran Sungai

Di bagian hulu sungai menjadi tempat awal terbentuknya sungai. Ini disebabkan karena hulu terletak di sekat sumber mata air.

Selain itu, masih ada beberapa ciri lain dari hulu seperti debit air yang kecil yang terpengaruh dengan hujan. Ini disebabkan karena debit air pada hulu sungai masih sedikit serta sangat terpengaruh dengan intensitas hujan.

C. Lokasi Terbentuknya Hulu

Hulu biasanya terbentuk pada area berawa dan beberapa sumber yang berasal dari anak sungai terpencil. Hulu umumnya merupakan titik awal dari mata air di area bawah tanah atau rawa yang dialiri hulu. Hulu terbentuk pada titik paling awal dan bukan di area pembuangan.

D. Pentingnya Hidrologi dan Ekologi

Pergerakan air bisa dipengaruhi ekosistem perairan serta wilayah hulu. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan yakni sumber daya habitat, keterhubungan berbagai organisme atau persebarannya di area hulu. Aliran dari hulu sungai ini nantinya juga bisa membantu pemeliharaan konektivitas hidrologi serta keutuhan dari ekosistem. Selain itu, ukuran drainase dan juga masuknya badan air juga hanya terlihat di area hulu saja.

E. Ancaman Lingkungan dan Usaha Perlindungan Hulu

Sebetulnya, ada banyak ancaman yang bisa terjadi pada area hulu khususnya pembangunan bendungan besar, perubahan fisik di area hulu dengan membelokkan atau meluruskan arah aliran air, penyerapan air sungai untuk kebutuhan pertanian, praktek penebangan hutan, pencemaran dan masih banyak lagi.

Untuk itulah, perlindungan hulu harus dilakukan supaya kelestariannya bisa tetap terjaga. Beberapa perlindungan yang bisa dilakukan diantaranya adalah konservasi kawasan hutan, penghubungan lahan hutan serta tama, perlindungan daerah aliran sungau dan juga pemeliharaan ruang terbuka supaya aliran air bisa bergerak dengan bebas.