Pengertian Muara : Klasifikasi, Tipe dan Proses Terbentuknya

Muara merupakan wilayah dari badan air sebagai tempat masuknya satu atau bahkan lebih sungai ke samudra, laut, bendungan, danau dan bahkan sungai lain yang lebih besar. Pada wilayah pesisir, muara sungai sangat dipengaruhi dengan kondisi air daratan seperti aliran air tawar serta sedimen, air lautan seperti pasang dan surut, gelombang hingga masuknya air asin ke darat.

Tergantung dari lokasi serta konsiai lingkungan, muara bisa memiliki banyak kandungan relung ekologis pada area kecil termasuk tingginya keanekaragaman dari hayati. Muara sungai besar bisa membentuk estuaria serta delta.

A. Pengertian Muara

Muara merupakan badan dari pantai air payau yang sebagian diantaranya tertutup dengan satu atau bahkan lebih sungai atau aliran yang mengalir ke arah dalam dengan koneksi yang bebas ke laut lepas. Estuari nantinya akan membentuk zona transisi antara lingkungan sungai serta lingkungan laut yang disebut dengan ecotone.

Estuari akan sangat berpengaruh dengan laut seperti gelombang, pasang surut, masuknya air asin serta pengaruh sungai seperti sedimen dan juga air tawar. Bercampurnya air laut serta air tawar nantinya akan memberikan nutrisi tinggi di kolom air dan juga sedimen sehingga muara menjadi salah satu dari habitat alami yang produktif di dunia.

Sebagian besar dari muara terbentuk di jaman holosen dengan banjir sungai yang terkikis dan juga lembah yang digali glasial pada saat permukaan laut sedang naik yakni sekitar10 ribu hingga 12 ribu tahun yang lalu. Estuari umumnya diklasifikasikan menurut fitur geomorfologi atau dari pola sirkulasi air. Muara sendiri memiliki banyak nama berbeda seperti laguna, pelabuhan, teluk atau ceruk.

Ada banyak muaran yang mengalami degenerasi dari banyak faktor termasuk erosi tanah, penggembalaan terlalu berlebihan, penggudulan hutan, penangkapan ikan terlalu berlebih serta penimbunan lahan basah. Eutrofisikasi bisa menyebabkan nutrisi berlebih yang berasal dari kotoran hewan, polutan seperti logam berat, radionuklida dan juga hidrokarbon dari limbah serta tanggul atau bendungan untuk mengendalikan pengalihan air atau banjir.

B. Klasifikasi Muara Berdasarkan Geomorfologi

Lembah sungai yang tengelam juga disebut dengan muara dataran pantai. Pada area dengan permukaan laut yang naik terhadap dataran, air laut biasanya akan merembes ke lembah sungai serta topografi muara yang serupa dengan lembah sungai. Ini merupakan jenis muara yang paling umum di area beriklim sedang. Sedangkan untuk muara yang dipelajari diantaranya adalah Severn Estuary yang ada di Inggris serta Ems Dollard yang adai di sepanjang perbatasan Belanda dan Jerman.

Untuk rasio lebar dan dalam dari muara umumnya besar dan tampak seperti baji pada bagian dalam, melebar dan juga memperdalam arahan laut. Sementara untuk kedalaman air biasanya tidak lebih dari 30 meter atau 100 kaki. Contoh dari jenis muara ini yang ada di Amerika Serikat adalah Teluk Chesapeakse, Sungai Hudson serta Teluk Delaware yang ada di sepanjang pantai Atlantik Tengah, Teluk Galveston dan juga Teluk Tampa di sepanjang Pantai Teluk.

C. Tipe atau Bar Built

Muara yang dibangun memakai palang ada di temat pengendapan sedimen yang mengikuti kenaikan dari permukaan laut. Ini menyebabkan muara dangkal serta terpisah dari laut dan umumnya terbentuk di lokasi tropis serta subtropis. Muara ini semi terisolasi dari perairan laut yang diakibatkan pantai penghalang.

Pembentukan pantai penghalang sebagian akan menutupi muara dan jalan masuknya yang sempit memungkinkan terjadinya kontak dengan perairan laut. Sedangkan untuk muaran yang dibangun memakai bar umumnya akan berkembang di dataran landai yang ada di sepanjang tepi benua yang stabil secara tektonik dan juga pantai laut marjinal.

Muara sangat luas di sepanjang pantai Atlantik dan juga teluk Amerika Serikat pada area pengendapan sedimen pantai yang aktif dengan kisaran pasang surut yang tidak lebih dari 4 meter. Pantai penghalang yang melingkupi muara dan dibangun dengan bar sudah dikembangkan ke dalam beberapa cara, yakni:

  • Mengerjakan ulang debit sedimen dari arus, gelombang , bukit pasir dan juga angin ke pantai.
  • Membangun jeruji lepas pantai yang terjadi karena aksi gelombang, aksi dingin ke pantai, arus, bukit pasir dan juga overwash flat.
  • Pengunungan pantai daratan tertelan akibat naiknya permukaan laut serta menyebabkan punggung bukit terpecah serta banjir pada dataran rendah pantai, membentuk laguna yang dangkal dan masih banyak lagi.
  • Perpanjangan ludah penghalang dari erosi tanjung terjadi karena arut sejajar pantai , ludah tumbuh dan juga ke arah litoral drift.

D. Proses Terbentuknya Muara

Muara bisa terbentuk akibat menurunnya permukaan tanah atau tanah yang terputus dari laut akibat pergerakan tanah yang berhubungan dengan patahan, tanah longsor dan juga gunung berapi. Genangan air karena naiknya permukaan laut eustatik di zaman holosen yang nantinya berpengaruh pada proses pembentukan muara.

Sedangkan untuk muara yang dihasilkan dari tektonik hanya terjadi dalam jumlah kecil. Contohnya adalah Teluk San Fransisco yang terbentuk karena gerakan kerak sistem sesar San Fransisco yang terbentuk karena gerakan keraj sistem sesar serta Andreas yang mengakibatkan genangan di hilir sungai terjadi pada sungai Scramento dn juga San Joaquin.