Pembangunan Berkelanjutan : Pengertian, Konsep, Tujuan dan Prinsip

Dalam pembangunan sebuah negara selalu dikaitkan dengan peningkatan ekonomi. Akan tetapi pada kenyataannya, pembangunan lebih kepada meningkatnya pendapatan per kapita penduduk. Pembangunan yang baik haruslah mempertimbangkan keseimbangan kebutuhan pembangunan serta kelestarian lingkungan yang dikenal sebagai istilah pembangunan berkelanjutan.

Istilah pembangunan berkelanjutan tersebut diawali dari Malthus yang khawatir dengan ketidak seimbangan ketersediaan lahan serta penduduk di negara Inggris. Pembahasan tentang pembangunan berkelanjutan kemudian semakin berkembang sampai World Commission on Environment and Development yang menetapkan jika pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang ini tanpa harus mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.

A. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan seperti kota, lahan, bisnis, masyarakat dan sebagainya yang berprinsip memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan pemenuhan generasi di masa depan. Pembangunan berkelanjutan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yakni sustainable development.

Satu dari sekian banyak faktor yang harus dihadapi agar bisa mencapai pembangunan berkelanjutan adalah cara memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa harus mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi serta keadilan sosial.

Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan sangat berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi serta cara mencari jalan agar bisa memajukan ekonomi untuk jangka panjang tanpa harus menghabiskan modal yang ada di alam. Akan tetapi untuk sebagian orang lagi, konsep pertumbuhan ekonomi memiliki masalah sebab sumber daya bumi yang memang terbatas.

B. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan utama dari konsep pembangunan berkelanjutan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan serta aspirasi masyarakat. Konsep pembangunan berkelanjutan tersebut dibahas di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Bumi tahun 1992 dengan 2 gagasan penting, yakni:

  • Gagasan kebutuhan: Mementingkan kesejahteraan serta kebutuhan kaum miskin.
  • Gagasan keterbatasan: Sumber daya alam punya porsi masing masing sehingga dalam pengelolaannya harus diperhatikan supaya bisa digunakan untuk sekarang hingga masa mendatang.

Ini berbeda dengan Kementerian Lingkungan Hidup yang menjelaskan jika konsep pembangunan berkelanjutan berorientasi di ekonomi dan berikut adalah konsepnya:

  • Tidak terjadi pemborosan ketika memanfaatkan sumber daya alam.
  • Tidak terjadi dampak pada lingkungan atau kerusakan lingkungan.
  • Kegiatan pembangunan harus bisa meningkatkan sumber daya alam yang bisa diperbaharui.

C. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan mempunyai empat prinsip yang paling utama, yakni:

  • Pemerataan dan keadilan sosial: Tidak terjadi ketimpangan sumber daya sekarang sampai masa mendatang seperti pemerataan distribusi lahan serta kesetaraan gender.
  • Menghargai keanekaragaman: Menjaga keanekaragaman hayati serta tidak terjadi diskriminasi pada keanekaragaman budaya.
  • Pendekatan integratif: Pembangunan harus memiliki pedoman di hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungan.
  • Perspektif jangka panjang: Melakukan perencanaan pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya alam yang bisa dipakai jangka panjang.

D. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan mempunyai 3 tujuan utama yakni berkelanjutan ekologis yakni menjamin eksistensi sumber daya alam, berkelanjutan ekonomi yakni efisiensi ekonomi serta bekelanjutan sosial yakni keanekaragaman budaya. Sedangkan untuk target yang akan dicapai tertuang dalam istilah Sustainable Development Goals atau SDGs.

SDGs adalah lanjutan program Millenium Development Goals atau MDGs. Berikut adalah pembahasan tentang program SDGs pada tahun 2015:

  • Tanpa kemiskinan: Peningkatan pendapatan untuk penduduk miskin, perlindungan penduduk dari bencana serta kemudahan akses pelayanan.
  • Tanpa kelaparan: Jaminan komisi pangan yang aman serta bernutrisi.
  • Kehidupan sehat dan sejahtera: Berkurangnya angka kematian ibu dan bayi, kemudahan akses layanan kesehatan, mengakhiri penyakit menular dan berkurangnya polusi.
  • Pendidikan berkualitas: Jaminan pendidikan dasar dan menengah gratis dan program peningkatan keahlian.
  • Kesetaraan gender: Tidak ada segala bentuk diskriminasi serta kekerasan pada perempuan.
  • Air bersih dan sanitasi: Adanya pengelolaan sumber daya air terintegerasi.
  • Energi bersih dan terjangkau: Terwujudnya program energi terbarukan.
  • Pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi: Banyak lapangan pekerjaan, berkurangnya pengangguran serta kesetaraan upah pekerjaan yang dinilai setara.
  • Industri, inovasi serta infrastruktur: Kemudahan akses teknologi informasi serta komunikasi.
  • Berkurangnya kesenjangan: Penyetaraan sosial, ekonomi serta politik.
  • Kota dan pemukiman berkelanjutan: Terciptanya tata ruang strategis dan peremajaan pemukiman.
  • Konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab: Terwujudnya manajemen limbah yang tepat.
  • Perubahan iklim: Meningkatnya kesadaran mitigasi perubahan iklim.
  • Ekosistem laut: Jumlah konservasi meningkat, pencemaran laut yang berkurang serta kemudahan akses para nelayan.
  • Ekosistem darat: Degradasi habitat keanekaragaman hayati yang berkurang.
  • Perdamaian, keadilan serta kelembagaan yang tangguh: Tindak korupsi yang berakhir serta jaminan pengambilan keputusan representative serta responsif.
  • Kemitraan untuk mencapai tujuan: Meningkatnya kerjasama badan politik dan masyarakat.

E. Peran Penduduk Pada Pembangunan Berkelanjutan

Penduduk adalah bagian terpenting pada pembangunan berkelanjutan. Ini disebabkan peran penduduk sebenarnya merupakan subjek serta objek dari pembangunan berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan cepat namun kualitasnya rendah, hanya akan menghambat tercapainya kondisi ideal antara kuantitas serta kualitas penduduk dengan daya dukung alam serta daya tampung lingkungan yang semakin terbatas.

Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di sebuah negara, dibutuhkan komponen penduduk yang sangat berkualitas. Sebab, penduduk berkualitas yang memungkinkan untuk dapat mengolah serta mengelola potensi sumber daya alam dengan tepat, baik, maksimal serta efisien namun dengan tetap menjaga kelestarian dari lingkungan.