Sejarah
Kota Jambi terletak di provinsi Jambi yang dulunya merupakan bekas wilayah Kesultanan Islam Melayu Jambi sejak tahun 1500 – 1901. Kerajaan ini berdiri setelah Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang mengalami kemunduran. Pusat Kesultanan Islam Melayu Jambi ini berada di hulu sungai Batanghari, Jambi. Dan memiliki nama lain yaitu Kerajaan Dharmasraya. Kota Jambi berdiri tepat pada tanggal 28 Mei 1401 dan diresmikan sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei 1946.
Sekitar abad ke 6 hingga awal abad ke 7 M berdiri Kerajaan Melayu (Melayu Tua) yang terletak di kawasan Muara Tembesi (kini masuk wilayah Batanghari,Jambi). Dalam catatan Dinasti Tang mengatakan bahwa awak Abad ke 7 Masehi dan pada abad 9 Masehi Jambi mengirim utusan ke Empayar China. Kesultanan Islam Melayu Jambi bersaing dengan Sri Wijaya untuk menjadi pusat perdagangan. Agama Islam mulai menyebar di Jambi bermula dari Samudra Pasai. Jambi secara resmi dinyatakan masuk kedalam Islam, ketika berada dalam kekuasaan Rangkayo Hitam (1500-1515).
Kata / nama kota “Jambi’ berasal dari kata ‘Jambe’ yang dikutip dari bahasa Jawa, yang berarti ‘Pinang’. Besar kemungkinan saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan kerajaan baru, banyak pepohonan pinang yang tumbuh disepanjang pinggiran sungai Batanghari, sehingga kata “Jambi” tersebut dipilih oleh Orang Kayo Hitam sebagai nama kotanya. Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan, pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung Jabung ke Tanah Pilih Jambi disekitar awal abad ke 16. Maka jadilah kota Jambi kembali sebagai tempat kedudukan Pemerintahan. Pangeran Depati Anom yang naik tahta dikerajaan Jambi mendapatkan gelar Sultan Agung Abdul Jalil (1643-1665M) pernah memberikan surat izin pada seorang Belanda bernama Beschseven, untuk mendirikan sebuah pasar untuk tempat bertransaksi jual beli di Muaro Sungai Asam. Surat izin Sultan tersebut berlaku sejak tanggal 24 Juni 1657, dimana lokasi yang diizinkan itu kemudian berpindah dari Muaro Sungai Asam ke sekitar Muaro Sungai di bawah area WTC Batang Hari sekarang. Dr. Asyagap adalah Residen pertama kota Jambi sebagaimana tercantum didalam pengumuman Pemerintah tentang pengangkatan residen, Walikota di Sumatera barat dengan berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur Sumatera Barat tertanggal 03 Oktober 1945 No. 1-X.
Peta Provinsi Jambi :
Lokasi Geografis
Berdasarkan peta, lokasi koordinat kota Jambi berada pada titik 1°35′21″S 103°36′36″E. Dengan luas wilayah sekitar 205.38 km². Alam kota Jambi terkenal dengan sungai Batanghari yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia, dan terpanjang nomor satu di pulau Sumatra, dengan panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km, yang terbentang dari Danau Atas sampai ke Danau Bawah (Sumatera Barat) menuju Selat Berhala, dengan kelebaran sungai lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi dua bagian, yaitu sisi utara dan sisi selatan. Jika ditinjau dari sisi topografi Kota Jambi, wilayah ini cenderung datar dengan ketinggian 0 hingga 60 meter diatas permukaan laut (mdpl). Bagian bergelombang dari kontur kota Jambi terdapat di sisi utara dan selatan kota, sedangkan daerah berawa terletak di sekitar aliran Sungai Batanghari. Adapun batasan administratif wilayah kota Jambi adalah sebagai berikut:
- Batas Utara : Kabupaten Muaro Jambi
- Batas Selatan : Kabupaten Muaro Jambi
- Batas Timur : Kabupaten Muaro Jambi
- Batas Barat : Kabupaten Muaro Jambi
Tidak jauh berbeda dengan kota kota yang berada di wilayah Indonesia lainnya, khususnya Sumatra. Suhu atau iklim di kota Jambi bertipe tropis. Dengan perkiraan suhu sekitar 22 derajat celcius sampai 32 derajat celcius. Musim panas di kota jambi biasanya berlangsung dari bulan April sampai bulan September, sedangkan musim penghujan biasa jatuh pada bulan oktober sampai dengan Maret.
Kota Jambi terdiri dari 8 kecamatan, sebagai berikut:
- Kecamatan Kota Baru
- Jambi Selatan
- Jelutung
- Pasar Jambi
- Telanaipura
- Danau Teluk
- Pelayangan
- Jambi Timur
Dengan luas sekitar 205,38 km2, kota Jambi menampung sekitar 531.857 jiwa pada sensus 2010 silam. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Jambi Selatan, dengan luas wilayah (34,07 km2) sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Pasar Jambi, yang hanya memiliki luas sekitar(4,02 km2).
Lokasi Wisata
Alam kota Jambi tidak hanya terkenal dengan sungai Batanghari saja, terdapat banyak destinasi wisata alam yang indah dan bisa menjadi rekomendasi tempat berlibur Anda. Dibawah ini adalah 10 tempat wisata alam di kota Jambi.
- Jambi Paradise
- Taman Rimba Zoo
- Danau Sipin
- Menara Gentala Arasy dan Taman Tanggo Rajo
- Taman wisata Kampoeng Radja
- Tugu Keris Siginjai, Taman Jomblo dan Taman Remaja
- Taman Hutan Kota
- World of Waterpark
- Taman Anggrek Sri Sudewi
- Pasar Angso Duo
Penutup
10 daftar tempat wisata alam kota Jambi diatas menutup pembahasan kita kali ini, semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat buat para pembaca sekalian. Jangan lupa update terus informasi dan wawasan anda hanya di Jagad.id. Sampai jumpa!