Pengertian Rugi : Arti, Rumus dan Contoh Kasus

Jagad.id – Kerugian tentunya tidak ingin dirasakan oleh semua manusia. Kerugian tidak hanya terbatas tentang uang tetapi juga barang, waktu, dan tenaga. Pengertian Rugi merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak mendapatkan sesuai dengan apa yang sudah dikorbankan.

Pengertian Rugi

Rugi menurut KBBI adalah kurang dari harga beli atau modal, tidak mendapat laba atau manfaat, atau sesuatu yang tidak menguntungkan. Sedangkan Cambridge mendefinisikan sebagai kondisi dimana bisnis mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan uang yang diperoleh atau kehilangan uang dengan cara yang lain.

Penggunaan kata rugi dalam kalimat bisa memberikan makna yang berbeda. Sebagai contoh kata rugi dalam kalimat berikut “Tidak ada ruginya kamu membantu orang itu” menunjukkan bahwa kata tersebut memiliki makna suatu kondisi yang tidak menguntungkan atau tidak merugikan. Sedangkan pada kalimat “Toko roti itu sengaja memilih untuk tutup sementara karena terus mengalami kerugian”. Kata kerugian yang merupakan pengembangan dari rugi di kalimat tersebut memiliki arti tidak untung dari segi uang.

Rugi dalam Kondisi Ekonomi

Secara ekonomi, kerugian adalah selisih antara penerimaan dan biaya yang bernilai negatif. Dapat digambarkan dalam rumus ekonomi sebagai berikut:

π = TR – TC

Keterangan:

  • π          = Laba atau rugi (Phi)
  • TR        = Total Revenue (Penerimaan)
  • TC        = Total Cost (Biaya)

Phi yang bernilai positif menunjukkan keadaan laba sedangkan nilai phi yang negatif menunjukkan keadaan rugi. Laba berarti selisih antara penerimaan dan biaya yang bernilai positif. KBBI mendefinisikan laba sebagai faedah, guna, atau selisih antara harga jual yang lebih tinggi dari harga beli.

Laporan Laba Rugi

Dalam suatu perusahaan atau badan usaha, penting untuk memiliki laporan laba rugi. Laporan ini dapat membantu menyajikan kondisi keuangan perusahaan baik dari segi keuangan maupun asset. Laporan laba rugi biasanya akan dilaporkan dalam suatu siklus akuntansi tertentu seperti tahunan atau tiap tri semester.

Laporan ini berguna bagi perusahaan terutama manajemen perusahaan untuk merumuskan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Selain bagi internal perusahaan, laporan laba rugi juga berguna bagi eksternal perusahaan. Laporan ini sering digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam memberikan kredit usaha dari bank atau lembaga pemberi kredit lainnya. Laporan laba rugi juga menjadi dasar bagi para investor untuk menginvestasikan uangnya ke perusahaan tersebut.

Kerugian Non-Materiil

Rugi tidak hanya tentang uang. Manusia juga mengalami rugi waktu dan tenaga. Kerugian waktu dan tenaga akan terjadi apabila waktu dan tenaga yang diinvestasikan atau dikorbankan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Kerugian non-materiil tentunya adalah hal yang cukup subjektif. Seseorang bisa merasa bahwa sesuatu merugikan mereka secara non-materiil tetapi bagi orang lain, hal itu bisa saja tidak merugikan.

Contoh kasus untuk rugi waktu dan tenaga adalah ketika seseorang sedang mengunjungi salah satu restoran untuk membeli makan malam. Orang tersebut sudah memesan beberapa makanan yang dirasa enak. Akan tetapi, karena antrian yang sangat panjang, maka orang tersebut harus menunggu hingga 1 jam untuk mendapatkan makanannya. Setelah makanan didapat dan dirasakan, ternyata makanan tersebut memiliki rasa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Pada kasus diatas, orang tersebut mengalami kerugian waktu dan tenaga. Disebut rugi waktu karena orang tersebut bisa melakukan hal lain yang lebih produktif dibandingkan harus menunggu makanan untuk datang dan disebut rugi tenaga karena orang tersebut harus mengantri selama 1 jam lebih dan tentunya sangat melelahkan.

Kerugian baik materiil maupun non-materiil tentunya memiliki dampak yang buruk. Kerugian dapat diminimalisir dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui perencanaan. Perencanaan yang tepat bisa digunakan sebagai prediksi kondisi di waktu yang akan datang sehingga dapat membantu mengurangi potensi kerugian.