Secara bahasa, limbah merupakan materil sisa yang sudah tidak dipakai lagi yang berasal dari kegiatan industri. Industri ini pun bentuknya bermacam-macam, Seperti : industri tekstil, industri karet, industri makanan, dan industri yang lainnya. Setiap industri pasti memiliki limbah, baik industri kecil maupun industri besar. Hadirnya limbah di kalangan masyarakat juga menjadi momok yang sangat menakutkan jika tidak ditangani dengan benar. Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan. Banyak keluhan yang dikeluhkan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan akibat limbah industri yang tidak dikelolah dengan benar oleh pabrik industri.
Menurut A. K. Haghi, 2011 menyatakan bahwa berdasarkan Sumber yang menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi lima, yaitu :
- Limbah rumah tangga, biasa disebut juga limbah domestik.
- Limbah industri merupakan limbah yang berasal dari industri pabrik.
- Limbah pertanian merupakan limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, contohnya sisa daun-daunan, ranting, jerami, kayu dan lain-lain.
- Limbah konstruksi didefinisikan sebagai material yang sudah tidak digunakan lagi dan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan. Jenis material limbah konstruksi yang dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi antara lain proyek pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and domolition). Yang termasuk limbah konstruksi antara lain pembangunan perubahan bentuk (remodeling), perbaikan (baik itu rumah atau bangunan komersial). Sedangkan limbah demolition antara lain Limbah yang berasal dari perobohan atau penghancuran bangunan.
- Limbah radioaktif, limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif dapat disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.
Limbah digolongkan menjadi dua bagian berdasarkan polimer penyusun mudah dan tidak terdegradasinya, antara lain:
- Limbah Mudah Terurai : Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai), yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
- Limbah Sulit Terurai : Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable waste = tidak mudah terurai), misanya besi, plastik, kaca, kaleng, dan lain-lain.
Berdasarkan sifatnya, jenis limbah dibedakan menjadi 5, yaitu :
- Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat membuat logam berkarat.
- Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah ini mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam laut.
- Limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi dengan oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi dan dapat menyebabkan kebakaran.
- Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui proses kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi serta dapat merusak lingkungan.
- Limbah mudah terbakar adalah limbah yang mengandung bahan yang menghasilkan gesekan atau percikan api jika berdekatan dengan api.
Contoh Limbah Industri yang dihasilkan dari proses atau kegiatan industri antara lain :
- Limbah padat : sisa sparepart, tong bekas, kain bekas, besi, dll
- Limbah cair : bahan kimia, hasil pelarut, air bekas produksi, oli bekas, dll
- Limbah gas : gas buangan kendaraan bermotor, gas buangan boiler, gas hasil pembakaran dll
Contoh Limbah Domestik yang dihasilkan dari proses atau kegiatan rumah tangga (domestik) antara lain :
- Limbah padat : sisa makanan, tinja manusia dll
- Limbah cair : urine manusia, air bekas cucian, air bekas mandi dll
- Limbah gas : asap dapur, asap hasil pembakaran sampah, dll
Semakin banyak limbah yang dihasilkan akan dapat menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Limbah yang dihasilkan bisa berdampak positif dan negatif terhadap lingkungan. Perlu dilakukan pengolahan limbah untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah antara lain volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pengolahan limbah dapat dilakukan berdasarkan beberapa hal yaitu: Pengolahan menurut tingkatan perlakuan, Pengolahan menurut karakteristik limbah Menurut perkiraan National Urban Development Srtategy (NUDS) tahun 2003 rata – rata volume limbah domestik yang dihasilkan per orang sekitar 0,5 – 0,6 kg/hari.