Dalam dunia psikologi, introvert merupakan salah satu dari 3 tipe kepribadian manusia. Kepribadian introversion atau introvert merupakan orang yang fokus terhadap perasaan, pikiran, dan mood yang berasal dari internal dirinya. Orang introvert akan mencari stimulan dari dalam diri sendiri dibanding dari faktor eksternal.
A. Apa itu Kepribadian Introversion?
Kepribadian Introvert adalah orang yang memiliki orientasi pada dalam diri mereka atau inward thinking. Introvert lebih tertarik dengan konsep, pemikiran, dan ide-ide. Sehingga, mereka memiliki kecenderungan memilih suasana tenang untuk melakukan berbagai aktivitas.
Setelah melewati proses menyendiri inilah muncul sumber energi mental. Bagi orang lain yang melihatnya justru merasakan keanehan. Terkadang asumsi yang berkembang dalam masyarakat menilai kepribadian introversion adalah orang tertutup dan anti sosial.
Biasanya saat orang introvert melakukan sosialisasi dengan banyak orang menyebabkan energi mentalnya terkuras. Oleh karena itu, orang introvert harus mengisi ulang Ketika itu terjadi, maka mereka akan ‘mengisi ulang’ dirinya dengan menyendiri. Banyak tokoh introvert yang sukses dan terkenal dalam perjalanan karirnya, yakni:
- Abraham Lincoln
- Albert Einstein
- Bruce Lee
- Isaac Newton
- Mahatma Gandhi
- Michael Jordan
- Ratu Elizabeth II
- Steven Spielberg
B. Asal-usul Introvert
Kepribadian introversion atau introvert awal mulanya dipopulerkan oleh Carl Jung. Ia merupakan pencetus 3 tipe kepribadian yakni introvert, ekstrovert, dan ambivert. Hingga kini ketiga tipe kepribadian inilah yang banyak digunakan masyarakat.
Beberapa teori mengemukakan bahwa seseorang dapat memiliki dua tipe kepribadian sekaligus yakni introvert dan ekstrovert. Namun, tidak dapat seimbang antara keduanya. Artinya, ada salah satu yang paling menonjol dalam diri orang tersebut.
C. Ciri-ciri Introvert
Ada beberapa ciri-ciri umum yang dimiliki orang-orang introvert, antara lain :
- Kepribadiannya cenderung menyimpan perasaan sendiri.
- Menjadi pendiam bahkan menarik diri saat berada di kerumunan orang yang tidak dikenal dengan baik.
- Memiliki kesadaran diri tinggi ketika ingin melakukan sesuatu, tipe pemikir sebelum mengambil tindakan.
- Pengamat yang baik, jadi mereka cenderung mempelajari dengan cara mengamati situasi sekitar.
- Mudah bersosialisasi dengan orang yang telah dikenal dengan baik.
- Menghindari kontak mata dengan orang yang baru dikenal.
- Sering berbicara kepada diri sendiri (self-talking).
D. Kesehatan Mental dan Fisik Introvert
1. Mudah Stres Ketika Lingkungan Ramai
Bagi orang yang memilik kepribadian introvert akan lebih waspada dan peka terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan penelitian Laurie Helgoe, Ph.D., seorang asisten profesor psikologi dari Davis & Elkins College, lingkungan sekitar orang introvert tekadang membuat mereka rentan stres.
Terlebih lagi situasi lingkungan yang sedang ramai atau berbasa-basi dalam waktu lama, akan menguras mental mereka. Akhirnya mereka sendiri yang merasa stres karena kurang bisa menikmati interaksi sosial dengan orang baru.
2. Resiko Depresi Lebih Tinggi
Introvert juga lebih rentan terkena depresi, dapat merasakan gejala-gejala depresi secara tiba-tiba. Mengapa depresi rentan terjadi? Pasalnya, introvert akan mendalami dirinya sendiri dan kehidupannya dari sudut pandang realistis. Maksudnya tenggelam dalam pikiran sendiri memicu perasaan putus asa seperti yang dirasakan orang depresi.
3. Waktu Tidur dan Istirahat Cukup
Kondisi fisik orang introvert lebih prima karena waktu tidur dan istirahat malam terpenuhi. Penelitan yang dilakukan Walter Reed Army Institute (2010) mengungkapkan seorang introversion bisa tidur lebih mudah dibanding orang-orang ekstrovert.
Dugaan sementara karena tenaga mereka akan terkuras saat malam hari dan menghindari interaksi ketika siang hari. Namun, hal ini tidak dapat dijadikan patokan karena ada faktor lain mempengaruhi, seperti sifat, kebiasaan, dan kondisi masing-masing.
4. Lebih Sering Terserang Penyakit
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Nottingham dan University of California (UCLA), Los Angeles tahun 2014 mengatakan orang ekstrovert memiliki sistem imunitas tubuh lebih kuat daripada orang introvert.
Jadi, secara kesehatan ekstrovert memiliki imunitas yang prima dalam mencegah infeksi dan penyakit. Hal ini disebabkan karena para ekstrovert memiliki kebiasaan sering keluar rumah untuk berinteraksi. Alhasil, mereka kebal terhadap serangan virus dan kuman.
Peneliti mengungkapkan sistem imun orang-orang introvert lebih lemah karena cenderung menghabiskan waktu dari dalam rumah. Ketika terserang masalah kesehatan, orang introvert memilih mengatasinya sendiri dengan obat bebas.
E. Cara Menghadapi Orang Introvert
Bagi orang lain mungkin akan sulit memahami jalan pikiran orang introvert. Sebenarnya tidak perlu dijauhi, begini cara menghadapi orang introvert.
1. Memahami Arti Introvert
Ketika berhadapan dengan mereka, Anda harus paham apa itu introvert. Setelah mengetahuinya baru dapat memaklumi tindakan mereka yang terkadang ‘ajaib’. Introvert tidak mengisolasi diri dari dunia luar.
2. Memahami Perilaku Introvert
Bagi introvert sudah cukup memiliki satu atau dua orang teman dekat daripada berada dalam suatu rombongan. Lingkaran pertemanan kecil membuat mereka lebih nyaman.
3. Jangan Memaksa Mereka
Banyak orang menyalahartikan sebagai penyendiri dan pemalu. Ketika mereka ingin menyendiri dikamar sebaiknya jangan diganggu, karena disanalah mendapat kenyamanan. Terkadang mereka butuh waktu menyendiri setelah mengalami kejadian tertentu. Waktu ‘me time’ inilah dimanfaatkan untuk mencerna kejadian tersebut.