Metamorfosis Jangkrik – Ketika sekolah kita pasti pernah belajar IPA dan di pelajaran IPA ada BAB mengenai metamorfosis yang terjadi pada hewan. Semua makhluk mengalami daur hidup tak terkecuali dengan hewan. Daur hidup adalah keadaan dimana terjadi proses pendewasaan yang dialami makhluk hidup disepanjang hidupnya. Daur hidup hidup hewan dimulai dari tahap telur hingga dewasa, tapi setiap hewan mengalami daur hidup yang berbeda beda.
Semua hewan mengalami proses daur hidup, tapi tidak semua hewan mengalami metamorfosis. Metamorfosis sendiri adalah daur hidup pada hewan yang mengalami perubahan pada bentuk tubuhnya secara bertahap sejak kelahiran hingga dewasa. Metamorfosis sendiri dibedakan menjadi dua yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Jangkrik mengalami metamorfosis tidak sempurna, karena hanya melalui 3 tahap pertumbuhan. Daur Hidup Jangkrik yaitu dari telur Jangkrik yang menetas, kemudian tumbuh memasuki tahap nimfa, berkembang menjadi Jangkrik dewasa yang kemudian kawin dan menghasilkan Jangkrik generasi yang baru dengan siklus sama yang akan berulang kembali.
Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna :
a. Metamorfosis Sempurna
Sebenarnya pada artikel ini, saya khusus membahas mengenai metamorfosis pada jangkrik. Karena melihat faktor kelengkapan materi maka saya jelaskan sekalian mengenai pembagian metamorfosis. Pada sub bab ini saya akan menjelaskan mengenai metamorfosis sempurna yang melewati 4 tahapan yaitu dari telur – larva – pupa – imago (dewasa).
Lalu hewan apa saja yang mengalami metamorfosis sempurna ? Mungkin kamu masih ingat dengan pelajarannya saat sekolah di Sekolah Dasar. Yups, hewan yang mengalami metamorfosis sempurna diantaranya adalah kupu – kupu, katak, nyamuk dan lalat.
b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Berbeda dengan metamorfosis sempurna, pada metamorfosis tidak sempurna hewan hanya melalui 3 tahapan saja, yaitu telur menjadi nimfa atau biasa kita sebut sebagai larva, kemudian menjadi hewan imago atau dewasa.
Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang tidak berbeda dari induknya. Misalnya sedang menjadi nimfa tapi bentuk tak jauh dari bentuk induknya, tapi ada beberapa bagian tubuh yang belum terbentuk seperti sayap. Nah, hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain adalah kecoa, capun, belalang dan tak ketinggalan jangkrik yang nanti akan saya bahas lebih detail dibawah ini.
Hewan Jangkrik
Menurut wikipedia, jangkrik adalah serangga yang berkerabat dekat belalang atau masih dalam satu keluarga, memiliki tubuh yang rata dan juga antena yang panjang. Seperti pelajaran yang kamu baca ketika SD atau SMP jangkrik termasuk hewan omnivora alias pemakan semua.
Jangkrik terkenal akan suaranya dimalam atau sore hari dengan suara cengkrik jantan. Hhal ini dilakukan untuk menarik jangkrik betina dan menolak jatan lain untuk datang atau mengganggu. Suara cengkrik yang dihasilkan oleh jangkrik jantan ini akan semakin keras dengan naiknya suhu disekitar lingkungan tempatnya.
Di dunia ini, jangkrik sudah diketahui jenisnya hingga 900 spesies jangkrik termasuk yang kita kenal adalah gangsir. Mungkin kamu pernah memelihara jangkrik sebagai hewan kesayangan ? Ternyata, jangkrik sendiri banyak lho dipelihara karena memilki manfaat pada perekonomian manusia. Ya tentu saja, jangkrik dibudidaya karena digunakan untuk pakan burung.
Kandungan nutrisi pada jangkrik sangat bermanfaat untuk burung peliharaan. Khususnya burung burung yang memiliki warna dan suara yang indah. Oh iya, suara jangkrik di dunia komedi biasanya digunakan sebagai tanda bahwa lawakan tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa.
Metamorfosis Jangkrik
Baiklah kita langsung saja masuk ke inti pembahasan artikel ini. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, metamorfosis pada jangkrik merupakan metamorfosis tidak sempurna. Sehingga jangkrik hanya mengalami 3 tahapan yakni telur – nimfa – jangkrik dewasa.
Apabila kita perhatikan, jangkrik betina yang bertelur maka ia akan meletakkan telurnya di dalam pasir dengan kedalaman 1 sampai 2 sentimeter. Selama pemeraman telur jangkrik didalam pasir tersebut, telur jangkrik akan berkembang sampai siap menetas. Setelah telur didiamkan dalam pasir selama 12 hari dengan suhu yang pas, telur jangkrik akan menetas secara bersama – sama. Perlu diketahui, jangkrik bisa bertelur hingga beberapa puluh.
Ketika telur jangkrik sudah menetas, jangkrik anakan akan berkeliaran dan ketika itu seleksi alam mulai berdampak. Jangkrik yang bisa bertahan hidup adalah jangkrik yang bisa mencari makan. Nah, pada fase nimfa ini jangkrik akan melakukan pergantian kulit sebanyak 6 sampai 8 kali. Selang hari pergantian kulit bervariasi dan tidak semuanya sama. Setelah berganti kulit ke 6 atau ke 8 kalinya, nimfa ini sudah menjadi jangkrik dewasa dan siap bereproduksi.