Cengkerik atau yang lebih dikenal dengan Jangkrik adalah salah satu hewan yang dikategorikan sebagai hama, karena sangat merugikan petani, apalagi di masa menjelang panen. Namun, jangkrik juga memiliki manfaat bagi para peternak burung, di mana jangkrik merupakan pakan burung yang paling bergizi dibandingkan dengan pakan burung lainnya.
Klasifikasi jangkrik tergolong ke dalam kingdom animalia, filmu Arthropoda, Kelas Insecta, Ordo Orthoptera, Famili Grylludae, Genus Grillus, dan spesies Gryllus assimillis.
Baca Juga : Daur Hidup Jangkrik – Proses Metamorfosi
Karakteristik Jangkrik
Jangkrik memiliki beberapa karakteristik sendiri, sebagai ciri khususnya di antaranya sebagai berikut:
- Jangkrik adalah hewan introvert. Di mana serangga satu ini lebih suka hidup sendiri alias tidak berkelompok. Umumnya, mereka akan tinggal di bongkahan tanah, lipatan daun, pekarangan, atau di rerumputan.
- Bukan hewan ekstrim. Jangkrik tergolong bukan hewan yang ekstrim, di mana ia tidak bisa tinggal di tempat yang bersuhu tinggi ataupun rendah. Tidak seperti serangga lainnya yang ada tinggal di lingkungan ekstrim.
- Kanibal. Jangkrik merupakan salah satu hewan yang memiliki sifat kanibal, berarti jangkrik juga termasuk hewan omnivora. Namun, sifat kanibal ini akan muncul ketika mereka sedang berada di tempat dengan suhu panas yang tinggi. Suhu yang terlalu tinggi, membuat makanan mereka berkurang, sehingga mereka memilih untuk memakan temannya sendiri. Ditambah lagi, suhu yang tinggi, membuat kadar air menjadi tinggi.
- Tak kuat dingin. Hewan jangkrik tergolong serangga yang lemah pada suhu rendah alias tempat dingin. Jangkrik akan mati, jika berada di daerah yang beriklim dingin.
- Bersifat Nokturnal. Jangkrik juga tergolong hewan malam. Di mana ia selalu mencari makanan kebanyakan di malam hari. Namun, berbeda dengan jangkrik yang dibudidayakan. Jangkrik yang dipelihara atau dibudidayakan akan makan di siang dan malam.
Ciri-Ciri Jangkrik
Selain memiliki karakteristik khusus, jangkrik tergolong hewan jenis serangga karena memilki ciri-ciri yang sama dengan serangga lain pada umumnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri jangkrik.
- Tubuh jangkrik terbagi atas ruas-ruas yaitu kepala, dada, dan perut. Perut jangkrik berada di bagian belakang tubuhnya.
- Kepala jangkrik pada umumnya berwarna merah dan hanya memiliki dua helai antena yang terletak di dekat mata.
- Mata jangkrik bersifat majemuk alias memiliki banyak mata. Namun, mata majemuk ini hanya berfungsi di malam hari saja, yaitu untuk mencari mangsanya. Ketika di siang hari, mata majemuk mereka tidak berfungsi.
- Jangkrik memiliki tiga sistem pernapasan, yaitu trakeola, spirkel, dan trakea. Spirkel jangkrik terletak di luar tubuh mereka. Spirkel ini bisa juga disebut sebagai hidungnya jangkrik, di mana fungsinya sebagai penghubung udara pernapasan untuk menuju trakea. Spirakel akan terbuka ketika karbondioksida sudah penuh di tubuh jangkrik, dan akan keluar dari tubuh jangkrik. Sedangkan trakea memiliki cabang yang bernama trakeola. Sistem pernapasan ini berfungsi sebagai penyalur oksigen ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
- Ternyata, jangkrik bukan hanya bagian kepalanya saja yang berwarna hitam. Perutnya pun juga berwarna hitam.
- Beda dengan serangga lainnya yang memiliki 3 pasang kaki, bahwa jangkrik memiliki 6 pasang kaki, di mana terdapat sepasang kaki di bagian belakang yang fungsinya sebagai pegas tubuhnya saat ia ingin melompat.
Nah, itulah klasifikasi dan ciri-ciri jangkrik yang perlu kita ketahui. Kini kita mengetahui bagaimana karakteristik jangkrik secara khusus setelah membaca artikel ini. Selamat belajar ilmu Pengetahuan Alam.