Definisi Kalimat efektif yaitu sebuah kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah bahasa, ejaan bahasa Indonesia yang sudah disempurnakan , dan peletakan tanda baca yang tepat. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami dan dimengerti oleh si pembaca. Sebuah tulisan atau kalmat dianggap efektif apabila pesan dan makna tulisan atau kalimat tersebut dipahami oleh si pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif biasanya digunakan untuk menyampaikan sebuah gagasan, ide, atau argumentasi mengenai sesuatu sehingga ide, gagasan, atau argumen tersebut tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembaca yang dituju. Oleh sebab itu, penyampaian kalimat diusahakan se efektif mungkin supaya semua orang mudah memahami dan mengerti maksud ucapan atau tulisan kita.
Syarat Kalimat Efektif Beserta Contohnya
1. Logis
Syarat kalimat efektif yang utama adalah kalimat tersebut haruslah mempertimbangkan logika artinya kalimat tersebut bisa diterima akal sehat. Kadang kita sulit membedakan kalimat yang logis dengan tidak logis karena memang kebanyakan dalam bahasa sehari-hari kita menggunakan bahasa yang kurang logis, namunkarena kebiasaan, maka kalimat yang kurang logis tersebut terus diucapkan.
Contohnya : “Ikan goreng pak Amir diborong pelanggan”
Kalimat tersebut tidak logis karena adanya kaliamat ikan goreng pak Amir, ikan tidak mungkin menggoreng pak Amir. Sebenarnya maksud kalimat tersebut adalah menu ikan goreng pak Amir. Kalimat yang tepat adalah:
“Menu ikan goreng di warung pak Amir diborong pelanggan”
2. Tidak mengandung kalimat ambigu
Kalimat ambigu merupakan kalimat yang menimbulkan penafsiran makna ganda. Artinya seseorang bisa mengartikan kalimat tersebut berbeda dengan maksud kalimat yang sebenarnya.
Contohnya : “Mahasisa baru mengikuti kegiatan OSPEK di kampus”
Kalimat tersebut dapat ditafsirkan menjadi dua makna yakni mahasiswa baru yang mengikuti OSPEK atau mahasiswa baru saja mengikuti OSPEK. Oleh sebab itu, kalimat tersebut tergolong kalimat tidak efektif karena mengandung ambigu. Kalimat yang tepat adalah:
“Para Mahasiswa yang baru masuk mengikuti kegiatan OSPEK”
3. Hemat
Dalam penulisan kalimat efektif, tidak terjadi pemborosan kalimat. Artinya dalam satu kalimat tidak adanya kata-kata yang diulang atau kata yang sudah terwakili. Contohnya :
“Adi memakai baju berwarna hitam” atau “pensil itu terjatuh ke bawah”
Kalimat Tersebut tidak efektif karena hitam sudah merupakan warna sehingga seharusnya kata “berwarna“ tidak perlu digunakan. Kemudian pada kalimat ke dua, kata ke bawah seharusnya tidak digunakan mengingat bahwa jatuh sudah pasti ke bawah.
4. Padu
Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila kalimat unsur subjek dan gagasan utama kalimat tersebut saling bertautan atau saling melengkapi. Contoh :
“berdasarkan fakta manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen”
Kalimat yang benar adalah “Manusia tidak bisa hidup tanpa oksigen berdasarkan fakta yang ada”
5. Struktur kalimat harus paralel
Kalimat tidak akan efektif jika struktur kalimat tersebut tidak tidak sesuai. Artinya jika di bagian awal kalimat menggunakan kata kerja maka kalimat berikutnya juga harus menggunakan kata kerja. Jika di bagian awal kalimat menggunakan kalimat kata benda, kalimat berikutnya juga harus menggunakan kata benda. Contoh:
“Kemarin Sandra mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu halaman , cuci baju, dan memasak”
Kalimat tersebut kurang efektif karena adanya kata ’cuci’ dimana dalam kata tersebut tidak ada imbuhan me-. Seharusnya ‘cuci’ digantikan menjadi ‘mencuci’ karena kata sebelumya juga mengandung imbuhan me-.
6. Ketegasan
Suatu kalimat harus memiliki ketegasan pada kalimat utama. Gagasan utama harus lebih tersampaikan kepada pembaca atau pendengar. Contoh:
“Aku yang melakukan pekerjaan ini”
Untuk memperjelas bahwa subjek yang melakukan sebuah pekerjaan, seharusnya setelah kata aku ditambah kata –lah sehingga menjadi “Akulah yang melakukan pekerjaan ini”
7. Tanda Baca
Hal terakhir yang harus diperhatikan yakni tanda baca. Kalimat efektif yakni kalimat baku yang peletakan tanda bacanya jelas. Peletakan tanda baca yang salah sering kali menyebabkan kalimat tersebut menjadi rancu dan tidak sesuai dengan maksud utama kalimat tersebut. Contoh:
“Saat matahari terik aku minum jus dengan mu”
Kalimat tersebut tidak efektif karena kurang tanda baca. Seharusnya yang tepat adalah “Saat Matahari terik, aku minum jus denganmu”
Jenis Kalimat Efektif
1. Kalimat argumentasi
Dalam menyampaikan sebuah argumentasi haruslah menggunakan kalimat efektif. Jika kalimat yang digunakan kurang efektif maka maksud argumentasi yang kita ungkapkan tidak akan sampai ke pembaca atau pendengar. Kalimat argumentasi sendiri merupakan jenis kalimat yang harus menggunakan kalimat efektif dikarenakan kalimat argumentasi mengandung argumen dimana argumen jika tidak efektif maka argumen tersebut bisa saja bermakna lain.
2. Kalimat penyampaian ide atau gagasan
Agar suatu gagasan dan ide bisa dipahami oleh si pendengar maupun pembaca , maka sangat dianjurkan menggunakan kalimat yang se efektif mungkin. Ide atau gagasan merupakan buah pikiran yang apabila maksudnya tidak sampai kepada pendengar atau pembaca dikarenakan kalimat yang tidak efektif, maka sia-sialah ide atau gagasan tersebut.
3. Kalimat formal
Dalam membuat kalimat formal tentunya harus menggunakan kalimat efektif. Tidak terlepas dar kalimat yang akan dibuat yakni kalimat formal dimana penggunaan dan tata bahasa haruslah formal atau resmi pula. oleh sebab itu, tata bahasa atau kaidah bahasa yang benar dalam membuat kalimat formal adalah menggunakan kaidah kalimat efektif.
Penggunaan kalimat efektif
Kalimat efektif digunakan ketika:
• Menyampaikan argumentasi atau ide
• Berpidato di depan umum
• Berorasi
• Berbicara dengan orang penting
• Menyampaikan pendapat didepan umum.
Dalam melakukan kegiatan yang disebutkan diatas, haruslah memperhatikan kaidah bahasa atau syarat-syarat kalimat efektif sehingga orang yang mendengar atau membaca kalimat kita akan mudah mengerti dan yang pasti kita tidak akan merasa malu atau kurang percaya diri ketika tampil di depan umum.
Contoh Pertanyaan Yang Menggunakan Kalimat Efektif
Mengapa dalam bertanya harus menggunakan kalimat efektif? Jawabannya sudah pasti untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan. Kalimat tanya yang tidak efektif seringkali menimbulkan jawaban yang berbeda dari yang ditanyai dikarenakan memang kalimat Tanya yang tidak efektif tersebut dimaknai berbeda oleh orang yang ditanyai. Contoh:
“Apa namamu?” seharusnya “Siapa namamu?”
Jika seseorang menanyakan apa namamu kepada orang lain mungkin saja orang tersebut akan menyebutkan namanya, namun jika diperhatikan kalimat tersebut tidak lah efektif bisa saja orang lain memaknasi kata “Apa namamu?” dengan maksud apa arti namamu bukan ejaan namamu.
“Bagaimana hobbymu?” seharusnya “Apa hobbymu?”
Jika menanyakan “Bagaimana hobbymu?” kepada orang lain mungkin saja orang lain akan memaknai bagaimana Anda menjalankan hobbymu atau bagaimana keadaan hobbymu apakah masih dilakukan sampai sekarang atau tidak. Padahal si penanya ingin menanyakan apa saja hobbymu saat ini.
Fungsi Kalimat Efektif
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi utama kalimat efektif adalah untuk memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahami kalimat yang diucapkan oleh si penulis atau yang mengampaikan kalimat. Selain itu, fungsi lain dari kalimat efektif adalah memperindah bacaan sebuah kalimat sehingga kalimat tersebut nyaman dibaca oleh si pembaca.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Ke sepadanan struktur
Jika dalam suatu kalimat Anda menemukan struktur kalimat dimana subjek dan predikat sudah jelas dan Anda memahami kalimat tersebut dengan mudah, berarti kalimat tersebut merupakan salah satu kalimat efektif.
Contoh : “Kepada para peserta lomba menulis dipersilakan untuk mempersiapkan diri”
pada kata tersebut tidak megandung subjek karena setelah kata ‘kepada‘ selalu ada kata keterangan. Akan tetapi pada kata tersebut setelah kata ’kepada’ justru yang adanya subjek bukan keterangan. Jadi yang kalimat yang tepat adalah “Para peserta lomba menulis dipersilakan untuk mempersiapkan diri”. Kata ‘kepada’ sebaiknya dihilangkan supaya kalimat tersebut lebih efektif.
2. Kesamaan bentuk
Jika dalam suatu kalimat adanya satu bentuk frasa atau kata yang sama dengan bagian kalimat sebelumnya berarti hal kalimat tersebut merupakan kalimat efektif. Ciri ini yang paling mudah terdeteksi karena memang dalam memahami kalimat efektif ciri paralel atau kesamaan bentuk inilah yang paling utama diperhatikan.
Contoh: “ketika membuat adonan kue, hal pertama yang dilakukan adalah pencampuran bahan, mengaduk, dan membentuk menjadi sebuah kue”
Ketika kata kerja (pencampuran, mengaduk, dan membentuk) tersebut tidak paralel karena ketiga kalimat tersebut memiliki imbuhan yang berbeda. Agar kalimat tersebut menjadi kalimat efektif haruslah menyamakan ketiga imbuhan tersebut, misalnya menyamakan menggunakan imbuhan me- akan menjadi “mencampur, mengaduk, dan membentuk” atau imbuhan pe-an akan menjadi “pencampuran, pengadukan, dan pembentukan”
3. Adanya Ketegasan makna
Dalam kalimat efektif biasanya ditandai dengan penegasan makna yang berfungsi untuk memberikan penekanan pada kalimat.
Contoh: “Disana jangan duduk !” seharusnya “Jangan duduk disana !”
4. Adanya Kehematan kata
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ciri kalimat efektif yakni tidak terdapatnya kata berulang pada suatu kalimat. Kalimat efektif di cirikan dengan tidak adanya pengulangan subjek.
Contoh: “Para siswa-siswa mengenakan seragam yang rapi”. Kata tersebut dianggap boros karena menggunakan kalimat pengulangan dimana kata ‘para’ sudah mewakili subjek lebih dari satu. Seharusnya “Para siswa mengenakan seragam yang rapi” atau “Siswa-siswa mengenakan seragam yang rapi”
5. Penggunaan kata yang santun
Kalimat efektif ditandai pula pada penggunaan kalimat yang cenderung santun. Seperti misalnya memilih kalimat dengan bentuk sinonim yang paling tepat.
Contoh :
- Betul = Benar
- Pantas = Layak
- Tewas = Meninggal atau wafat
6. Terdapatnya makna kalimat yang padu
Kepaduan makna kaliamat merupakan ciri sebuah kalimat dapat di kategorikan sebagai kalimat efektif. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnyabahwa kalimat yang padu akan mampu memberikan pemahaman kepada para pembaca atau para pendengar.
Contoh : “Saya sampai sudah di rumah” seharusnya menjadi “Saya sudah sampai di rumah”
7. Mengandung kalimat yang logis
Jika dalam membaca atau mendengarkan sebuah kalimat kemudian Anda tidak menemukan sebuah kalimat yang tidak masuk akal. Artinya Anda memahami seluruh makna dan maksud kalimat tersebut, maka kalimat tersebut merupakan kalimat efektif.
Contoh: “Ina membelikan permen adiknya” seharusnya “Ina membelikan permen untuk adiknya”