Kumbakarna dalam bahasa Sansekerta Kumbhakarna yang merupakan saudara kandung raja raksasa Alengka, Rahwana. Ia adalah seorang raksasa juga yang besar, berwajah mengerikan, namun memiliki sifat ksatria yang sering menasehati kakaknya, Rahwana yang sering melakukan kesalahan. Namun ia memiliki kelemahan, yaitu tertidur sealama enam bulan dan tidak bisa mengeluarkan kekuatannya.
Di dalam kisahnya, Kumbakarna merupakan seorang raksasa yang pemberani karena ia berani menentang atasannya karena ia benar. Demi kebenaran, ia berani menentang atasannya. Inilah mengapa Kumbakarna dijuluki sebagai Raksasa berwatak Ksatria.
Kumbakarna memiliki ciri fisik bertelinga kendi. Seperti namanya dalam bahasa Sansekerta, yaitu Kumbhakarna yang berati ‘bertelinga kendi’, di mana ia memiliki telinga yang bentuknya mirip Kendi.
Arya Kumbakarna merupakan seorang putra kedua dari seorang Resi yaitu Resi Wisrawa dan ibunya bernama dewi Sukesi/Kekasi yang merupakan seorang putri Prabu Sumali, raja Detya. Kakaknya bernama Dasamuka/Rahwana, dan adiknya bernama Arya Wibisana. Ia pun juga memiliki saudara tiri bernama Wisrawana/Prabu Danaraja, raja Lokapala yang merupakan anak dari Ibu dewi Lokawati. Selain itu, ia juga punya saudara tiri lain bernama Kubera, Kara, Dusana, dan Kumbini. Pamannya bernama Marica. Ia dikarunia dua putera bernama Kumba dan Nikumba. Namun naas, kedua puteranya gugur di medang perang Alengka. Di mana Kumba gugur di tangan Sugriwa, sedangkan Nikumba gugur di tangan Hanoman (Kera Putih).
Ia memiliki takdir sebagai raksasa, karena ini adalah hukuman dari para dewa kepawa ayahnya, Wisrawa bahwa ia akan memiliki anak-anak raksasa. Namun Kumbakarna memiliki hati ksatria. Bahkan ia memiliki seorang istri yang cantik, yaitu seorang bidadari bernama Aswani. Di mana ia hidup damai dan tentram tak seperti Rahwana, kakaknya. Ia sangat tidak setuju dengan pendapat Rahwana soal angkara murkan menculik istri Ramawijaya, Shinta.